Kesetiaan 1

40 3 0
                                    

CHAPTER 79: KESETIAAN (1)

MENURUT hikayat, pertumpahan darah di Bu Ye Tian adalah pertarungan penuh darah saat Si Yiling Laozu, Wei WuXian, membantai lebih dari tiga ribu orang seorang diri selama malam konferensi sumpah.Ada yang mengatakan dia justru membunuh lima ribu orang. Entah tiga atau lima ribu, hanya satu hal yang pasti—malam itu, reruntuhan Bu Ye Tian menjadi neraka mengerikan di tangan Wei WuXian.Dan si pembunuhnya berhasil kembali ke Bukit Luanzang tanpa terluka, bahkan di bawah deru serangan semua orang. Tak ada yang tahu pasti bagaimana dia melakukannya.Dunia kultivasi cukup terluka oleh pertempuran itu. Dan karenanya, setelah hampir tiga bulan menghimpun kekuatan dan mengatur rencana, Empat Sekte Agung akhirnya berhasil menjalankan pengepungan di sarang iblis yaitu Bukit Luanzang, membalikkan kata 'pembantaian' ke sisa-sisa anggota Sekte Wen dan Yiling Laozu yang menggila.Wei WuXian memandang para kultivator di depan Gua Pembantaian Iblis ini. Ekspresi mereka sama persis dengan para kultivator pada malam konferensi sumpah itu, menuang arak di tanah sembari bersumpah akan menghamburkan abu milik sisa-sisa Sekte Wen dan Wei WuXian. Beberapa dari mereka berhasil bertahan hidup sejak malam itu, beberapa yang lain adalah keturunan dari kultivator itu. Namun yang lebih banyak adalah 'orang-orang penuntut keadilan' yang memegang teguh kepercayaan yang sama dengan mereka.
Yi WeiChun, seorang kultivator paruh baya yang menyatakan kakinya dipotong Wei WuXian dan kini harus memakai kaki palsu dari kayu pun angkat bicara, "Utang nyawamu pada tiga ribu orang itu tidak akan pernah terlunasi, bahkan tidak meski kau mati sejuta kali!"
Wei WuXian menyela, "Tiga ribu orang? Memang benar ada tiga ribu kultivator yang hadir di Bu Ye Tian, tapi banyak pemimpin sekte dan kaum elit mereka yang turut hadir. Kalau kalian semua ada di sini, mana mungkin aku membunuh tiga ribu orang seluruhnya? Apa kalian menganggapku begitu hebat dan meremehkan mereka?"
Wei WuXian hanya mengutarakan fakta sederhana dengan tenang, tapi kultivator itu merasa seperti barusan dikecam.
Dia pun naik pitam, "Memangnya kau pikir apa yang sedang kami bicarakan di sini? Bagaimana bisa utang nyawa ditawar-tawar begitu?"
Wei WuXian, "Aku bukannya ingin menawar hal semacam itu, tapi aku tidak ingin kesalahanku dilipat gandakan hanya karena perkataan orang. Aku tidak semestinya menanggung apa yang tidak pernah kuperbuat."
Seseorang berujar, "Apa yang tidak kau lakukan? Memangnya apa lagi yang tidak kaulakukan?"
Wei WuXian, "Contohnya, aku bukanlah orang yang memutilasi tubuh ChiFeng-Zun. Aku bukanlah orang yang memaksa Nyonya Jin bunuh diri di Jinlin Tai. Aku juga bukan orang yang mengendalikan semua mayat yang kalian temui saat naik ke gunung ini."
Su She tersenyum, "Yiling Laozu, aku selalu dengar kau adalah orang yang arogan, tapi sekarang kau tiba-tiba jadi rendah hati begini. Kalau bukan kau, aku benar-benar tidak bisa memikirkan siapa pun lagi di dunia ini yang sanggup mengendalikan mayat ganas segitu banyaknya dan bertarung dengan begitu hebatnya dengan kami."
Wei WuXian, "Kau benar-benar tidak bisa memikirkan seorang pun? Siapa saja bisa melakukannya kalau memiliki Yin Hufu!"
Su She, "Bukankah Yin Hufu salah satu senjatamu?"
Wei WuXian, "Sekarang, coba tanyakan siapa yang begitu menghargai benda itu. Seperti Wen Ning. Dulu, ada sekte tertentu yang takut setengah mati pada Si Jenderal Hantu. Mereka bilang sudah membunuhnya, tapi diam-diam, mereka malah menyembunyikan Wen Ning selama sepuluh tahun lebih. Aneh sekali. Dulu siapa yang bilang abu Wen Ning sudah dihamburkan?"
Semua orang serentak menatap murid-murid Sekte LanlingJin yang hadir. Bagaimanapun juga, kepala sekte LanlingJin-lah yang bertanggung jawab penuh atas hal itu karena sudah mengumumkan sendiri dengan serius bahwa dua pemimpin sisa-sisa Sekte Wen sudah dibakar, bahkan abunya telah dihamburkan di Bu Ye Tian.
Su She langsung menyahut, "Kau benar-benar tidak usah mengarang cerita.
Mendadak, terdengar suara gemerisik dan gemuruh aneh dari tengah hutan lagi.
Lan Qirhen, "Berhati-hatilah, semuanya! Gelombang mayat kedua akan datang!"
Mendengar hal itu, separuh kerumunan di barisan terdepan menyerbu maju untuk melawan selagi separuh lainnya masih mengacungkan ujung pedang mereka pada 'gerombolan' di depan Gua Pembantaian Iblis dengan sikap mengancam.
Wei WuXian, "Sudah kubilang, mayat-mayat itu tidak berada di bawah kendaliku. Kalau kalian punya waktu untuk menatapku, mungkin kalian perlu menatap mereka saja."
Ada cukup banyak kultivator terkemuka yang hadir, begitu juga beberapa pemimpin sekte dan senior. Berurusan dengan segerombolan mayat ganas seperti itu bukanlah perkara sulit. Dengan suara petikan guqin dan binar pedang melesat di mana-mana, tidak ada yang punya waktu untuk mempedulikan apa yang terjadi di sini.
Jiang Cheng menebas tiga mayat ganas hingga berkeping-keping dengan pecutan cambuknya sebelum berbalik ke Jin Ling, "Jin Ling! Kau masih mau kakimu atau tidak?!"
Maksudnya adalah dia akan mematahkan kaki Jin Ling kalau bocah itu tetap menolak kembali. Namun, Jin Ling sudah mendengar ancaman itu tak terhitung berapa kali dan Jiang Cheng tidak pernah sungguhsungguh melakukannya. Oleh sebab itu, bocah itu pun melirik Jiang Cheng tapi masih enggan bergerak.
Jiang Cheng mengumpat dan menarik kembali Zidian dengan pelintiran tangan, seolah membelitkannya ke tubuh Jin Ling dan menyeretnya secara paksa. Namun cahaya ungu dari tubuh Zidian tiba-tiba meredup. Sejurus kemudian, sinarnya padam.Sontak, cambuk panjang itu kembali menjadi cincin perak dan tersemat sendiri ke jari manis pemiliknya.
Jiang Cheng terperangah. Dia tidak pernah mengalami situasi Zidian menjelma balik dengan sendirinya. Dia masih menatap telapak tangannya saat dua tetes darah menitik di tengahnya.Jiang Cheng pun mengangkat tangan dan mengusap wajahnya, kemudian melihat tangannya malah penuh oleh warna merah.
Jin Ling berteriak, "Paman!"
Sejumlah teriakan terkejut juga berkumandang dari kerumunan yang tengah bertarung melawan mayat ganas. Di sana, kebanyakan binar pedang sudah meredup dan dua aliran darah yang merah terang tampak di separuh wajah orang-orang. Mimisan.
Entah bagaimana, darah itu mengalir dari hidung dan mulut mereka!Salah satu kultivator berpedang berseru, "Apa yang terjadi?!"
"Kekuatan spiritualku hilang!"
"Shixiong, bantulah sedikit! Ada yang terjadi di sini!"
Bichen dihunuskan dan melesat untuk membinasakan mayat yang mengejar kultivator yang berteriak minta tolong barusan. Namun teriakan panik semakin bertambah, naik dan turun. Kerumunan itu perlahan berkumpul, menarik diri ke arah Gua Pembantaian Iblis.Sekarang ini, para kultivator yang bersiap menggerakkan pertarungan besar di Bukit Luanzang tiba-tiba saja kehilangan kekuatan spiritual mereka. Bukan hanya binar pedang menghilang dan jimat-jimat tidak bisa digunakan, bahkan melodi yang dimainkan murid-murid Sekte GusuLan dan MolingSu juga menjadi suara biasa, kehilangan kemampuannya membasmi makhluk jahat.
Situasinya sudah berbalik!
Lan WangJi menarik guqin dari punggungnya. Getaran senar-senar itu menggema ke langit. Namun tidak peduli seberapa mahir dia memainkan Sound of Vanquish, Lan WangJi tetap saja seorang diri. Wen Ning meloncat keluar dari Gua dan membantu menjauhkan mayat-mayat ganas, dan pada saat bersamaan, dia juga harus menahan diri dari tendangan dan pukulan para kultivator ini. Untung saja dia tidak bisa merasakan sakit sehingga tidak terpengaruh.
Di tengah kekacauan itu, Lan SiZhui tiba-tiba keluar dan berseru, "Semuanya, datanglah kemari, masuklah ke dalam Gua Pembantaian Iblis.
Ada pola besar di tanah gua. Meski beberapa bagiannya hilang, pola itu masih bisa berfungsi jika diperbaiki. Pola itu pasti bisa berfungsi untuk sementara waktu ini!"
Beberapa kultivator yang sudah menggila oleh bunuh-membunuh ingin masuk ke sana secepat mungkin.
Namun Su She malah berteriak dengan suara yang lebih lantang, "Tidak ada yang boleh masuk! Itu pasti perangkap! Pasti ada bahaya yang lebih besar di dalam sana!"
Mendengar teriakannya, orang-orang itu pun langsung tersadar, meragu ingin masuk atau tidak. Dengan ayunan tangannya, Wei WuXian melontar serangkaian jimat, "Mati di luar itu tetap saja mati, mati di dalam juga tetap saja mati. Dua-duanya sama-sama mati, dan kalian bisa menundanya sebentar kalau masuk ke dalam gua. Kenapa kau malah memaksa orang-orang ini supaya cepat mati?"
Perkataannya memang cukup masuk akal. Namun karena Wei WuXian-lah yang mengatakannya, orang-orang ini pun makin takut untuk masuk. Mereka masih ragu dan justru melanjutkan pertarungan sengit melawan mayat-mayat ganas. Yang lainnya berhasil bertahan cukup lama dengan kekuatan spiritual yang makin memudar, tapi Nie HuaiSang tidak bisa. Semua orang tahu dia itu penakut dan tidak berbakat. Dia juga tidak ambisius ataupun pekerja keras seperti layaknya seorang kultivator pada umumnya. Dia terkejut oleh perubahan situasi yang mendadak ini dan tidak menderita luka sedikit pun karena perlindungan dari pengawal pribadinya.
Melihat mayat-mayat ganas semakin banyak saja dan tak ada habisnya, Nie HuaiSang pun bergegas, "Kalian semua ingin masuk atau tidak? Kalau tidak, aku yang akan masuk dulu. Maafkan aku. Cepat, cepat, cepat—semua orang, cepat masuk!"
Bahkan sebelum ucapannya rampung, Nie HuaiSang sudah memimpin murid-murid Sekte QingheNie ke dalam Gua Pembantaian Iblis dengan keputusan kilat. Dia benar-benar segelisah anjing yang kehilangan pemiliknya, setakut ikan yang terlepas dari jaringnya. Semua orang pun langsung syok sampai tidak bisa berkata-kata melihat sikap blak-blakannya itu.
Pada titik ini, OuYang ZiZhen juga berteriak, "Ayah, berhenti membunuh mereka! Percayalah padaku, masuklah! Kami baru saja dari dalam gua. Tidak ada jebakan sama sekali di dalam sana!"
Sejumlah bocah lain pun ikut berteriak, "Iya, memang ada susunan pola besar di tanah!"
Jin Ling, "Paman, masuklah!"
Jiang Cheng menyerbu dengan Sandu yang sudah kehilangan binarnya.
Dia mengancam, "Kau bisa tutup mulutmu!"
Namun setelah berteriak, darah mengalir lagi dari mulut dan hidungnya. Jin Ling pun bergegas menuruni tangga dan mulai menyeret pamannya ke arah Gua.
Setelah kehilangan kekuatan spiritual dan menghabiskan separuh hari bertarung tanpa henti, Jiang Cheng benar-benar kelelahan. Namun dia berhasil ditarik Jin Ling ke dalam gua. Kultivator-kultivator Sekte Jiang juga bergegas mengikuti pemimpin mereka.
Pada saat bersamaan, suara suka-cita Nie HuaiSang bergema dari dalam gua kosong itu, "Semuanya, masuklah! Di dalam sini cukup luas! Apa ada senior yang mau masuk dan membantu memperbaiki susunan pola di tanah ini? Aku tidak bisa! Aku tidak tahu cara memperbaikinya!"
Mendengar kalimat terakhir itu, ada dua kata dengan huruf besar yang muncul di benak semua orang, "Tidak berguna!"
Jemari Lan WangJi sama sekali tidak meninggalkan senar guqin-nya saat dia mendongak, "Paman!Awalnya Lan QiRen tidak ingin masuk ke dalam Gua. Lebih baik dia bertarung di luar sini sampai saat-saat terakhirnya. Namun, sekarang ini, dia tidaklah sendirian. Dia bertanggung jawab pada begitu banyak nyawa kultivator Sekte Lan juga Sekte Jin yang ditinggalkan di bawah perintahnya. Kekuatan utama dari pertarungan ini juga bukan dia. Lan QiRen tidak ingin mengabaikan nyawa murid-murid ini dan dia berniat memanfaatkan kesempatan apa saja yang ada.
Lan QiRen tidak menatap Lan WangJi, tapi pedangnya terangkat saat dia memerintah, "Ikuti perkataannya!"
Hingga sekarang ini, Sekte LanlingJin, GusuLan, QingheNie dan YunmengJiang sudah masuk ke dalam Gua. Dengan keempat sekte itu sudah bergerak lebih dulu, sisa-sisa orang lainnya segera memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan pertarungan. Kalau memang ada sejumlah makhluk buas atau iblis di dalam gua, masih ada empat pilar tinggi yang akan menghalangi mereka. Orang-orang itu pun segera ikut bergegas masuk. Pada akhirnya, hanya Sekte MolingSu yang belum bergerak.
Wei WuXian, "Huh? Su Zongzhu, kalian tidak mau masuk? Baiklah. Kalian bisa tetap di luar, kalau begitu. Tapi semua orang sudah kehilangan kekuatan spiritual, kan? Kalau kalian tetap di luar, bukankah sama saja mencari mati? Benar-benar keberanian yang patut dikagumi."
Su She melirik Wei WuXian. Meski wajahnya menggelap dan berkedut tak terkendali, dia tetap mengarahkan para muridnya masuk juga.Gua Pembantaian Iblis berhasil menampung mereka yang berjumlah total seribu orang lebih. Desau napas dan bisikan mereka bergema tanpa henti di dalam area utama gua ini. Begitu masuk, Lan QiRen mendekati Nie HuaiSang dan segera memeriksa beberapa bagian tercoreng dari pola di tanah dengan tatapan tak sabar namun teliti. Pola itu memang cukup tua. Sontak, Lan QiRen menyayat telapak tangannya sendiri dan memperbaiki pola itu dengan darahnya. Wen Ning berjaga-jaga di anak tangga, melempar mayat yang paling dekat dari sana. Begitu pola sudah diperbaiki, para mayat itu pun terlihat seperti sudah terhalangi barikade tak kasat mata, tidak bisa menerobos masuk untuk sementara ini.
Wei WuXian menunggu sampai Lan WangJi menaruh kembali guqin-nya sebelum masuk ke dalam Gua bersamanya. Baru saja para kultivator itu bernapas lega, tapi begitu melihat dua orang itu berjalan menuruni tangga—satu berbalut hitam sedangkan satunya lagi berpakaian putih—mereka semua pun langsung gelisah lagi.Tidak ada yang memperkirakan hal ini bisa terjadi. Semestinya mereka di sini untuk menghimpun kekuatan pada pengepungan Yiling Laozu, tapi kini kelihatannya malah mereka yang dikepung. Mereka bahkan harus bersembunyi di gua milik Yiling Laozu agar bisa bertahan hidup sedikit lebih lama lagi. Lan QiRen sudah selesai memperbaiki pola di atas tanah dan berdiri di hadapan orang-orang, menghalangi jalan mereka berdua. Dagunya terangkat, nyaris ingin merintangi mereka dengan lengannya, seolah dia akan bertarung dengan Wei WuXian sampai akhir hayatnya kalau lelaki itu sampai berani bergerak.
Lan WangJi, "... Paman."
Rasa kecewa masih belum sirna dari hati Lan QiRen. Dia tidak ingin menatap murid didikannya yang selalu dia banggakan selama bertahun-tahun ini.
Dia hanya memandang Wei WuXian, berujar dingin, "Sebenarnya apa yang ingin kaulakukan?"
Wei WuXian duduk di anak tangga, "Tidak ada. Tapi mumpung kalian ada di sini, bagaimana kalau kita mengobrol..."
Yi WeiChun berteriak "Tidak ada yang perlu diobrolkan denganmu!"
Wei WuXian, "Mana mungkin tidak ada? Aku tidak percaya—bukankah kalian ingin tahu kenapa kalian tiba-tiba saja kehilangan kekuatan spiritual? Dari lubuk hatiku, aku tidaklah sekuat itu sampai mampu melakukan itu pada kalian semua tanpa disadari siapa pun."
Saat Yi WeiChun hendak menyembur lagi, dia mendengar Nie HuaiSang menjawab, "Iya, kurasa perkataannya masuk akal."
Semua orang melotot padanya.
Wei WuXian melanjutkan, "Sebelum kalian datang ke sini untuk mengepungku, aku menduga kalian tidak punya waktu untuk berkumpul dan makan bersama, jadi kalian tidak mungkin keracunan makanan."
Lan SiZhui, "Pasti bukan racun. Saya tidak pernah dengar ada racun yang bisa menghilangkan kekuatan spiritual seseorang dengan begitu mendadak. Kalau memang ada, racun itu pasti akan diincar begitu banyak kultivator dengan patokan harga tinggi, dan rumornya akan menggemparkan."
Banyak tenaga medis di antara para kultivator yang datang. Mereka menyambar beberapa orang dan meraba denyut nadi mereka.
Orang-orang itu pun bertanya, "Bagaimana? Bagaimana? Kekuatan spiritual kita menghilang sementara atau permanen?!"
Dengan serta-merta, pertanyaan itu menarik perhatian banyak orang. Mereka tidak punya waktu untuk waspada terhadap Wei WuXian lagi. bagaimanapun juga, mereka bisa dibilang menjadi tidak berguna apabila kekuatan spiritual mereka menghilang selama-lamanya. Pasti itu lebih menyakitkan daripada berakhir mati di sini.
Para ahli medis berdiskusi singkat sebelum berujar, "Semuanya, jindan kalian tidak terluka.
Tidak perlu khawatir! Efeknya pasti hanya sementara!"
Mendengar itu, Jiang Cheng pun diam-diam menghela napas lega. Dia mengambil saputangan yang diserahkan Jin Ling untuk mengusap darah di wajahnya.
Dia pun berujar, "Sementara? Berapa lama sementara itu? Kapan kami bisa pulih?"
Salah satu tenaga medis itu berujar, "... Aku khawatir... setidaknya empat jam."
Wajah Jiang Cheng menggelap mengerikan, "Empat jam?!"
Semua orang pun mendongak, melirik segerombolan mayat ganas yang mengelilingi Gua ini begitu rapat sampai setetes air pun tidak akan bisa lewat. Jumlahnya tidak kalah dari jumlah manusia bernyawa yang datang hari ini. Semua mayat menatap lurus ke dalam Gua, tempat di mana kepala-kepala melongok naik-turun dan energi yang begitu pekat. Mereka bahkan tidak ingin melangkah mundur sedikit pun, berdesakan naik turun, bersanding-sandingan di luar, seolah bisa masuk sewaktuwaktu.
Bau daging busuk begitu dahsyat.Kekuatan spiritual mereka baru akan pulih paling sedikit empat jam lagi?
Mereka bahkan tidak yakin kalau pola semrawut di atas tanah ini—yang tak digunakan selama bertahun-tahun dan hanya digabungkan secara sementara ini—sanggup bertahan selama empat jam!
Apalagi Yiling Laozu berada di tempat yang sama dengan mereka. Meski mereka tidak tahu kenapa Wei WuXian belum juga bergerak, siapa tahu dia akan membantai mereka seperti layaknya kucing mengejar tikus. Setelah selesai menakut-nakuti dan bermain-main dengan mereka, baru akan dibunuh. Meski begitu, tidak ada yang tahu apabila Wei WuXian akan tiba-tiba menyerang.Pandangan mereka sekali lagi mendarat pada Wei WuXian.
Wei WuXian, "Sudah kubilang tidak perlu menatapku. Di dalam gua ini, hanya ada dua kelompok orang yang masih memiliki kekuatan spiritual.
HanGuang-Jun dan aku; serta para bocah yang diculik ke gunung ini beberapa hari yang lalu. Tidak benar kalau aku menganggap orang-orang ini tidak punya kekuatan, bukan? Seandainya aku ingin berbuat sesuatu pada kalian, apa bocah-bocah ini sanggup menghentikanku?"
Su She mendengus, "Hentikan omong kosong itu. Jika kau ingin membunuh kami, lakukan saja. Siapa pun yang bersuara sedikit saja tidak pantas disebut pahlawan. Jangan kira siapa pun akan memohon ampun padamu."
Mendengar itu, banyak orang yang mulai meragu. Di antara ribuan orang ini, hanya ada sekitar dua puluhan yang datang kemari untuk membalas dendam. Sisanya cuma bergabung tanpa pikir panjang saat mendengar akan ada pengepungan. Bisa saja menyebut mereka saksi keadilan—hanya berada di sini karena pendirian mereka pada moralitas. Orang-orang ini hanya ingin mengikuti arus kelompok utama yang memimpin. Ikut andil dalam membunuh beberapa anjing—mayat ganas Wei WuXian akan menjadi perbuatan yang mulia. Namun jika mereka sungguh dimintai bayaran, tidak akan ada begitu banyak orang yang ingin bergabung.
Wei WuXian meliriknya, "Maafkan aku, tapi aku ingin tanya—siapa kau?"
Wei WuXian memanggil nama Su She saat berada di luar gua tadi, tapi kini dia menanyakannya lagi. Itu jelas-jelas disengaja. Urat nadi sedikit mencuat di kening Su She.
Dia hendak bicara tapi Lan JingYi sudah menyerobot, suaranya keras, "Jadi? Penyebabnya bukan racun, jadi apa?"
Wei WuXian langsung melupakan Su She, "Jadi, orang tidak akan kehilangan kekuatan spiritual tanpa alasan, Pasti ada cara dan saat-saat tertentu. Sebelum kalian mendaki Bukit Luanzang atau dalam perjalanan ke sini, pasti ada sesuatu yang kalian sentuh atau hal yang sama-sama kalian semua lakukan. Bocah-bocah ini dibawa kemari beberapa hari yang lalu, jadi penempatan waktunya keliru. Sedangkan HanGuang-Jun dan aku tidak menggunakan jalur gunung yang sama dengan kalian, jadi lokasinya keliru.
Apa ada yang sudah kalian lakukan bersama?"
Di tengah keheningan yang menyesakkan itu, seseorang menjawab pasrah, "Apa yang kita semua lakukan? Saat mendaki Bukit Luanzang, kami semua minum air, bukan? Aku tidak ingat, aku tidak tahu."
Siapa lagi yang berani menjawab Wei WuXian dengan begitu cepat, melakukan dan memikirkan apa pun yang dia katakan? Satu-satunya orang yang bisa hanyalah si 'penggeleng kepala', Nie HuaiSang. Seseorang tak tahan untuk berkomentar, "Tidak ada yang meminum apa pun selama perjalanan kemari! Memangnya siapa yang berani minum air di gunung penuh mayat?!"
Nie HuaiSang menduga lagi, "Kalau begitu, apa kita semua menghirup kabut pengunungan ini?"
Jika memang ada yang aneh dengan kabut itu, pasti itu alasan yang masuk akal.
Seseorang langsung sependapat, "Itu mungkin saja!"
Namun Jin Ling langsung menjawab, "Itu tidak mungkin. Kabut lebih tebal di puncak gunung, tapi kami sudah diikat di sini selama dua hari penuh. Kekuatan spiritual kami masih ada, kan?"
Su She terlihat muak, "Sudah cukup. Jadi kalian benar-benar mulai bicara dengan dia? Memangnya menyenangkan perhatian kalian dialihkan oleh dia? Dia..."
Mendadak, ekspresinya berubah drastis. Kata-katanya terhenti di tengah jalan.
Wei WuXian, "Ayo katakan. Kenapa tidak lanjut?"
Semua murid Sekte MolingSu beranjak berdiri, "Zongzhu!"
"Zongzhu, ada apa?!"
Su She melempar murid yang datang menolongnya. Dia mengangkat lengannya.
Pertama, dia menunjuk Wei WuXian, lalu ke Lan WangJi.
Murid yang berada paling dekatnya langsung memberang,"Wei WuXian, kutukan apa yang kau lakukan kali ini?!"
Lan SiZhui, "Itu bukan kutukan! Itu... itu..."
Lan WangJi—yang tengah duduk pantas dan patuh di sisinya—menyentuhkan jarinya di atas guqin, menghentikan getaran ketujuh senarnya. Murid-murid yang mengobrol riuh tiba-tiba saja menjelma seperti layaknya bebek yang lehernya dicengkeram, suara mereka berhenti seketika.
Semua murid Sekte Lan yang hadir pun berkomentar dalam diam—itu adalah mantra pembungkam dari Sekte GusuLan...

MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang