CHAPTER 93: KERINDUAN (4)
"..." Wei WuXian, "Buka mulutmu."
Lan WangJi mendongakkan kepalanya tinggi-tinggi selagi terus menatapnya dingin.
Dia mencondongkan tubuhnya sedikit, menggerakkan giginya dari ruas jari pertama, ke ruas jari kedua. Kemudian dia menggigit makin keras.
Wei WuXian, "Ow!"
Lan WangJi akhirnya merileks. Wei WuXian memanfaatkan kesempatan itu untuk menarik jarinya kembali dan berguling minggir. Gigitan tadi membuat bulu kuduknya berdiri. Segala sesuatu yang bisa menggigit membuatnya teringat pada anjing, dan bulu kuduknya akan meremang tiap kali memikirkan anjing.
Namun sebelum Wei WuXian bisa berguling lebih jauh lagi, Lan WangJi sudah menarik Bichen dari selongsongnya dan menancapkannya kuat-kuat ke alas duduk, memaku ujung jubah Wei WuXian ke lantai.Pakaian mereka berdua sudah diganti ke pakaian yang mereka kenakan saat berada di Lianhua Wu.
Pakaian itu terbuat dari kain khusus yang tidak mudah koyak. Ketika ujung jubahnya dijepit begitu, Wei WuXian pun tidak bisa berguling-guling lagi. Dia pun berceloteh, "Lan Zhan, lihat dirimu.
Kau sudah membuat lubang di lantai penginapan dan alas duduk ini. Kau harus mengganti rugi..."
Sebelum ucapannya tuntas, Wei WuXian merasakan ada yang menyambar bagian belakang kerahnya dan menyeretnya. Punggung Wei WuXian bertubrukan keras dengan dada orang itu.
Suara rendah Lan WangJi sontak membahana di sebelah telinganya, "Bayar!"
Kemudian dia menarik Bichen dari lantai seakan-akan ingin menusukkannya beberapa kali lagi.
Wei WuXian pun meloncat untuk menghentikannya, "Berhenti! Ada apa denganmu? Kenapa kau jadi seperti ini hanya gara-gara secawan arak? Lihatlah perbuatan buruk yang sudah kau lakukan."
Nada bicara Wei WuXian penuh teguran. Lan WangJi menatapnya, lalu menatap tangannya, lalu menatap lubang di lantai. Seolah-olah tersadar, dia sontak melempar pedangnya. Bichen membentur lantai dengan suara klang samar sebelum terpental melayang.
Wei WuXian menyambar selongsong Bichen dengan tangan kiri dan bergegas menendangnya ke udara. Kokoh dan akurat, Bichen masuk ke dalam sarungnya.
Wei WuXian pun mengomelinya, "Jangan lempar-lempar benda berbahaya seperti itu sembarangan."
Mendengar omelan itu, Lan WangJi pun duduk makin tegak. Dia menunduk, seperti tahu dirinya sudah berbuat salah dan bersedia memperbaiki diri. Setelah minum begini, Wei WuXian pun mampu membalik keadaan. Wei WuXian memandang Lan WangJi dengan kepala miring sembari menggenggam Bichen, tubuhnya gemetaran hebat karena berjuang keras menahan tawa.Dia benar-benar suka Lan WangJi yang mabuk!
Sekarang Lan WangJi sudah mabuk, sehingga dilema Wei WuXian yang sebelumnya pun sepenuhnya sirna. Seakan-akan segala keliaran dalam diri Wei WuXian yang tadinya tidak bisa ke mana-mana, akhirnya kini menemukan pintu keluar dari tubuhnya.
Selepas berjalan beberapa kali mengitari Lan WangJi yang masih duduk diam dan patuh, Wei WuXian pun membalik badan dan duduk di sebelahnya, mengangkat ujung jubahnya sendiri yang koyak supaya bisa dilihat Lan WangJi, "Lihat apa yang sudah kau perbuat.
Kau merobek pakaianku. Kau harus memperbaiki ini nanti, mengerti?"
Lan WangJi mengangguk.
Wei WuXian, "Kau tahu cara memperbaiki pakaian?"
Lan WangJi menggelengkan kepala.
Wei WuXian, "Sudah kuduga. Pelajarilah kalau tidak tahu. Kau tetap harus memperbaiki pakaianku ini. Mengerti?"
Melihat Lan WangJi mengangguk lagi, Wei WuXian pun buru-buru menarik alas duduk untuk menutupi lubang yang dibuat Bichen tadi.
Untuk sekarang ini tidak akan ada yang menyadari, "Akan kusembunyikan lubang ini untukmu. Dengan begini, tidak akan ada yang tahu kalau kau sudah membuat kekacauan."
Lan WangJi mengeluarkan kantung uang kecil nan cantik dari dalam kelepak pakaian dan menyerahkannya ke Wei WuXian, mengguncang benda itu seraya berkata, "Bayar."
Wei WuXian, "Aku tahu kau banyak uang. Singkirkan saja, singkirkan... Apa yang kau lakukan?"
Lan WangJi menyurukkan kantung itu ke lengan Wei WuXian.
Wei WuXian pun merasakan bobotnya kantung itu di dadanya, "Untukku?"
Setelah memasukkan kantung uangnya ke dalam kelepak, Lan WangJi pun bahkan menarik kelepak Wei WuXian dan menepuk dadanya beberapa kali, seolah takut Wei WuXian akan menghilangkan benda itu, "Simpanlah."
Wei WuXian, "Kau benar-benar memberikan ini padaku? Uangnya banyak sekali, kau tahu?"
Lan WangJi, "Mn."
Wei WuXian yang berkantung kering itu pun menunjukkan rasa syukurnya, "Terima kasih, sekarang aku kaya!"
Namun alis Lan WangJi tiba-tiba bertaut.
Dia meraih kelepak pakaian Wei WuXian dan mengambil kantung uangnya kembali, "Tidak!"
Uang yang baru saja didapat Wei WuXian sudah raib lagi.
Dia pun terperangah, "Tidak apanya?"
Lan WangJi terlihat kecewa sekaligus menahan diri. Dia hanya menggeleng tanpa suara dan menyimpan kantungnya lagi dengan patah semangat, nyaris terlihat sedih.
Wei WuXian, "Kau tadi bilang akan memberikan itu padaku, kan? Kenapa tidak jadi? Kau tidak mau menepati perkataanmu sendiri?"
Lan WangJi membalik badan menghindarinya. Wei WuXian pun menyambar pundaknya dan membalik tubuhnya lagi, membujuknya, "Tatap aku. Jangan kabur. Ayo, ayo, tatap aku."
Dan benar saja, Lan WangJi menatapnya. Mereka berdua pun saling tatap wajah masing-masing dengan intens. Mereka terlalu dekat, begitu dekat hingga Wei WuXian bisa menghitung jumlah bulu mata Lan WangJi yang panjang dan lentik itu. Cendana dingin dan arak yang menawan—dua aroma itu saling terjalin dalam napas mereka yang nyaris tak kentara.
Setelah saling tatap begitu lama, jantung Wei WuXian pun berdegup semakin kencang saja. Akhirnya dia tidak sanggup lagi dan menarik diri, kalah.
Dialah yang pertama mengalihkan pandangan dan berujar, "Baiklah! Kau yang menang. Ayo mainkan permainan lain. Seperti sebelumnya, aku tanya dan kau jawab. Kau tidak boleh berbohong..."
Namun saat mendengar kata 'bermain', Lan WangJi pun tiba-tiba menimpali, "Ya!"
Dia menyambar tangan Wei WuXian dan mengeluyur keluar dari kamar mereka seperti embusan angin, menghambur menuruni tangga. Wei WuXian kebingungan saat diseret turun ke aula utama. Di lantai dasar, si pemilik penginapan dan para pekerjanya sedang menyantap makanan di meja panjang. Lan WangJi tidak melirik mereka barang sekali pun, hanya fokus menyeret Wei WuXian keluar dari pintu-pintu itu.
Si Pemilik Penginapan beranjak berdiri, "Ada apa? Gongzi, apa makanannya tidak cocok dengan selera Anda?"
Wei WuXian berhasil menjawab di tengah kekacauan itu, "Cocok! Apalagi araknya. Benar-benar sangat kuat..."
Sebelum ucapannya selesai, Lan WangJi sudah menyeretnya keluar dari penginapan itu.Bahkan setelah mereka mencapai jalanan, Lan WangJi masih tidak terlihat mau berhenti. Dia terus saja berlari.
Wei WuXian, "Sebenarnya kau mau pergi ke mana?"
Lan WangJi tidak menanggapi. Ketika sampai di pekarangan rumah seseorang, dia mendadak berhenti. Wei WuXian agak kebingungan.
Baru saja dia ingin bertanya, Lan WangJi sudah meletakkan satu jarinya di bibir Wei WuXian, "Sh." Lengannya terulur dan melingkar di pinggang Wei WuXian. Dengan sekali hentakan kaki, mereka meloncat ringan ke atap rumah itu.
Lan WangJi membungkuk di atas genting dan berbisik, "Lihat."
Melihat betapa misteriusnya Lan WangJi, Wei WuXian pun merasa agak penasaran.
Dia mengikuti arah pandangnya dan melihat kandang ayam di pekarangan.
"..." Wei WuXian, "Kau memang ingin aku melihat itu?"
Lan WangJi berbisik, "Ayo."
Wei WuXian, "Ayo apa?"
Lan WangJi sudah melompat dan mendarat di tengah pekarangan.Apabila pemilik rumah itu masih bangun, mereka pasti akan mengira ada seorang Imortal dari Langit yang mendarat di Bumi ketika mereka menyaksikan lelaki agung itu mendarat turun, jubahnya seputih cahaya bulan. Namun apa yang dilakukan Lan Wangji sama sekali tidak terlihat Agung. Dia perlahan mencari di penjuru pekarangan. Semakin dilihat, Wei WuXian merasa semakin penasaran.
Dia meloncat dari dinding juga dan menarik pita dahi Lan WangJi, "Sebenarnya apa yang ingin kau lakukan?"
Lan WangJi menahan pita dahinya dengan satu tangan dan mengulurkan tangannya yang lain ke kandang ayam. Ayam-ayam betina yang sedang tertidur pulas di dalam sana langsung terbangun dan mengepakkan sayapnya dengan menggila supaya bisa kabur. Pandangan Lan WangJi mengeras. Seperti kilat, dia menangkap ayam-ayam yang paling gesit.Wei WuXian syok tak bisa berkata-kata.Ayam betina itu berkokok tanpa henti di cengkeraman lengan Lan WangJi.
Dengan serius, Lan WangJi memindahkannya ke lengan Wei WuXian.
Wei WuXian, "Apa?"
Lan WangJi, "Ayam."
Wei WuXian, "Aku tahu ini ayam. Tapi kenapa kau memberiku ayam?"
Lan WangJi berujar dengan wajah datar, "Untukmu."
Wei WuXian, "Untukku... Baiklah."
Sepertinya apabila dirinya tidak menerima ayam ini, Lan WangJi akan marah lagi.
Wei WuXian pun menerimanya, "Lan Zhan, kau tahu apa yang kau lakukan? Ayam ini punya pemilik. Ini namanya mencuri."
Apabila ada yang tahu bahwa HanGuang-Jun yang mulia itu mencoba mencuri ayam orang lain saat mabuk... Itu benar-benar tidak terbayangkan.
Namun kali ini Lan WangJi hanya mendengarkan apa yang dia mau. Kata-kata yang tidak dia sukai, dia akan berpura-pura tidak mendengar apa pun itu. Dia terus menyibukkan diri dengan kegiatannya sekarang. Dari dalam kandang ayam, terdengar suara petok-petok dan kokokan, telur-telur dan bulu ayam beterbangan ke mana-mana. Suaranya benar-benar tidak tertahankan.
Wei WuXian, "Bukan aku yang menyuruhmu melakukan ini."
Mereka berdua menyangking ayam betina yang gemetaran itu di lengan mereka saat kembali meloncat ke arah dinding. Setelah berjalan beberapa saat, Wei WuXian masih bingung kenapa Lan WangJi tiba-tiba saja ingin mencuri ayam.
Apa mungkin dia ingin memakan ayam ini? Tiba-tiba dia melihat ada sehelai bulu yang tersangkut di rambut hitam Lan WangJi.
Sambil menahan tawa, Wei WuXian merasa dirinya tidak bisa menyaksikan itu lebih lama lagi. Baru saja dia hendak mencabut bulu itu dari rambutnya, Lan WangJi sudah berbalik lagi dan meloncat ke atas pohon.
Pohon itu berada di pekarangan milik orang, tumbuh dengan begitu baik dan dahan-dahannya menjulur keluar pagar pekarangan. Lan WangJi masih duduk di salah satu cabangnya.
Wei WuXian mendongak, "Kali ini apa???"
Lan WangJi menunduk, "Sh."
Mendengar itu, Wei WuXian pun curiga apa yang akan Lan WangJi lakukan barangkali mirip dengan saat mencuri ayam. Dia menyaksikan Lan WangJi mengulurkan lengan dan memetik sesuatu dari cabang pohon itu dan melemparkannya ke Wei WuXian. Wei WuXian masih memegang ayam di satu tangan dan menangkap benda yang terlempar itu di tangan satunya. Dia pun melihat apa benda itu. Ternyata adalah buah jujube* besar yang masih separuh hijau.Benar dugaannya.
Setelah mencuri ayam, Lan WangJi sekarang mencuri jujube!
Perbuatan seperti mencuri ayam dan buah jujube bukanlah hal asing buat Wei WuXian. Malahan dia dulunya gemar sekali melakukan itu saat masih muda. Dia selalu melakukannya dalam rombongan orang banyak dan membuat keributan besar setiap kali terjadi. Namun pasangan kejahatannya sekarang sudah berganti menjadi Lan WangJi, itu agaknya terlalu menyeramkan. Tidak, mereka bukan pasangan kejahatan.
Lan WangJi jelas-jelas dalang di balik perbuatan ini.Tiba-tiba sesuatu terlintas di benaknya.Saat di Lianhua Wu kemarin, dia membawa Lan WangJi untuk melihat tempatnya tumbuh di Yunmeng dan memberitahu dia banyak cerita menarik yang pernah terjadi saat dia masih muda. Salah satunya adalah 'kemenangan besar' semacam ini. Apa mungkin Lan WangJi sungguh mencanangkan itu di kepala setelah mendengarnya dan ingin mengalaminya juga jauh dalam lubuk hatinya?
Itu sangat mungkin!
Sekte GusuLan sangatlah ekstrem dalam hal kedisiplinan. Lan WangJi dikunci di kamarnya untuk membaca dan menulis semenjak masih kecil. Setiap kata dan setiap tindakan selalu diucapkan dan dilakukan atas dasar standar para seniornya. Lan WangJi tidak pernah berbuat ulah macam-macam. Dia tidak pernah bisa melakukan itu saat dalam keadaan sadar, jadi dia melakukannya ketika sedang mabuk?
Di pohon jujube itu, Lan WangJi menerjang setiap dahannya seperti tornado. Sejurus kemudian, seluruh buah jujube di pohon itu sudah terpetik. Baru setelah semuanya masuk ke dalam lengan qiankun, Lan WangJi meloncat turun dari pohon itu dan membuka lengannya, menunjukkan Wei WuXian 'harta jarahan perangnya'.
Wei WuXian menatap seluruh jujube bulat itu, benar-benar tidak tahu mesti berkata apa.
Sesaat kemudian dia memuji, "... Buahnya sangat besar dan banyak sekali, kau sangat keren! Kerja bagus!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan)
FantasyJudul alternatif: Mo Dao Zu Shi, Founder of Diabolism, 魔道祖师 Penulis: Mo Xiang Tong Xiu (MXTX) Tahun rilis: 2015 Genre: Xianxia, Action, Adventure, Mystery, Comedy, Yaoi (ini bl ya teman2 atau lelaki sesama lelaki kalau tidak suka boleh skip krna nn...