Perbaikan 5

50 5 0
                                    

CHAPTER 15: PERBAIKAN (5)

WEI WuXian adalah ahlinya mencari hiburan untuk dirinya sendiri sekaligus bertalenta dalam mencari kesenangan di tengah-tengah keadaan yang menjemukan ini. Karena tidak ada hal yang bisa dimainkan, dia pun hanya bisa bermain-main dengan Lan WangJi.Dia memanggil, "WangJi-xiong."Lan WangJi tetap bergeming.Wei WuXian, "WangJi."Dia masih tidak bergerak.Wei WuXian, "Lan WangJi."Wei WuXian, "Lan Zhan!"Lan WangJi akhirnya berhenti menulis dan menatapnya dingin. Wei WuXian bergeser mundur dan mengangkat kedua tangannya seperti hendak melindungi diri.
"Jangan menatapku begitu. Aku cuma memanggil 'WangJi' tapi kau tidak menjawab. Kalau kau marah, kau bisa gantian memanggil namaku juga."Lan WangJi berkata, "Turunkan kakimu."Sikap duduk Wei WuXian sangatlah tidak benar. Tubuhnya miring dengan kaki terangkat ke udara. Begitu sadar dirinya bisa menggoda Lan WangJi sampai membuatnya bicara, Wei WuXian diam-diam tertawa. Rasanya seperti melihat awan yang menghilang dan memunculkan bulan.Wei WuXian menurunkan kakinya, tapi tubuh bagian atasnya berangsur-angsur mendekat. Tangannya menekan meja.Postur duduk itu masih tidak benar.Dia pun serius bertanya, "Lan Zhan. Aku mau tanya. Kau... benarbenar membenciku ya?"Lan WangJi memandang ke bawah. Bulu matanya menghalangi cahaya di pipinya yang seperti giok.Wei WuXian buru-buru menambahkan, "Hei, jangan mengabaikanku begitu. Aku ingin mengakui kesalahanku dan meminta maaf padamu. Lihat aku."
Jeda sebentar, lantas dia berujar lagi, "Kau tidak mau melihatku? Baiklah. Aku akan langsung bicara. Kejadian malam itu memang salahku. Aku yang salah. Tidak seharusnya aku memanjat tembok itu, minum arak, dan bertarung denganmu. Tapi sumpah! Aku tidak bermaksud memancingmu! Aku benar-benar tidak membaca peraturan sekte itu. Peraturan Sekte Jiang semuanya lisan; tidak ada yang ditulis. Kalau aku tahu sejak awal, aku tidak akan mungkin melakukan itu semua." Aku jelas tidak akan menghabiskan sekendi Senyum Kaisar di depanmu. Aku akan menyembunyikannya dan membawanya ke kamarku lalu meminumnya diam-diam dan membaginya dengan semua orang sampai puas.Wei WuXian melanjutkan, "Dan coba pikirkan lagi-siapa yang menyerang dulu? Kau duluan. Andaikan kau tidak menyerangku, kita bisa bicara baik-baik untuk menghindari salah paham. Tapi kalau ada yang memukulku, maka aku akan memukul balik. Aku tidak sepenuhnya salah. Lan Zhan, kau dengar aku, kan? Lihat aku. Lan Gongzi?" Dia menjentikkan jari, "Lan Er Gongzi, kenapa tidak mau melihatku?"Lan WangJi tidak bergeming sedikit pun, "Salinlah satu kali lagi."Tubuh Wei WuXian tiba-tiba condong ke depan, "Jangan seperti itu. Aku yang salah, oke?"Lan WangJi menguak kebohongan Wei WuXian tanpa ampun, "Kau tidak menyesal sama sekali."
Wei WuXian bicara seperti tidak punya gengsi, "Maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku. Aku bisa mengulanginya sampai berapa pun yang kau mau. Aku juga bisa mengatakannya sambil berlutut."Lan WangJi menaruh kuasnya.Wei WuXian mengira kalau orang itu akhirnya tidak tahan lagi dan berniat menghajarnya. Baru saja akan bersiap untuk tersenyum bodoh, dia sadar kalau bibir atas dan bawahnya terkatup rapat.Ekspresinya langsung berubah. Dia berjuang keras untuk bicara, "Mmph? Mmph mmph mmph!"Lan WangJi memejamkan mata dan menghela napas. Saat matanya terbuka, ekspresi tenangnya kembali. Dia mengambil kuasnya lagi seperti tidak terjadi apa-apa.Wei WuXian sudah tahu mantra pembungkam menyebalkan dari Klan Lan sejak dulu dan dia masih tidak mau mempercayai ini. Namun setelah berkali-kali berjuang melepaskan diri hingga ujung bibirnya memerah, dia masih tidak bisa membuka mulutnya.Jadinya dia menyambar secarik kertas, menulis cepat seolah kuasnya melayang, lalu melempar kertasnya ke depan.Lan WangJi melirik tulisannya. "Menyedihkan," sahutnya, meremas keras itu jadi bola dan melemparnya.
Wei WuXian begitu marah sampai berguling-guling, duduk lagi dan menulis di kertas kosong sekali lagi. Dia membanting kertasnya ke hadapan Lan WangJi.Lagi-lagi kertas itu diremas dan dibuang.Mantra pembungkam dihilangkan setelah ia selesai menyalin.Begitu dia mendatangi Paviliun Perpustakaan di hari kedua, semua remasan kertas yang berserakan di mana-mana sudah dibereskan.Wei WuXian biasanya melupakan sakitnya luka yang sudah sembuh*. Meskipun di hari pertama mantra pembungkam itu membuatnya begitu menderita, mulutnya tetap gatal ingin bicara. Dia pun dibungkam sekali lagi setelah berbicara ngawur beberapa kali. Mulutnya tak bisa dibuka, jadi dia mencorat-coret kertas danmenyodorkannya ke Lan WangJi. Kertas itu langsung diremas dan dilempar ke lantai.

MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang