Kesetiaan 8

27 4 0
                                    

CHAPTER 86: KESETIAAN (8)

WEI WuXian, "Kalau begitu, apa ada bukti dari perkataanmu itu?"
Sisi meragu sesaat, "Tidak, tapi apa bila saya mengatakan kebohongan apa pun, saya bersumpah mayat saya akan membusuk, bahkan tidak akan bisa berbaring dalam peti apa pun!"
Pemimpin Sekte Yao langsung menanggapi, "Dia tidak mungkin berbohong dengan cerita sedetail itu!"
Alis Lan QiRen bertaut.
Dia beralih ke wanita satunya, "Kurasa aku pernah melihatmu sebelumnya."
Wanita itu tampak begitu panik, "Saya rasa... saya rasa Anda memang benar."
Semua orang terperangah kaget.
Sisi adalah seorang pelacur—mungkinkah wanita yang ini juga sama?
Lalu kenapa Lan QiRen berkata dia pernah melihat wanita ini sebelumnya?
Wanita itu, "Saya sering mendampingi nyonya saya selama Konferensi Diskusi Sekte YuelingQin."
"Sekte YuelingQin?" seorang kultivator wanita bertanya, "Kau adalah pelayan Sekte YuelingQin?"
Yang memiliki mata lebih tajam langsung memanggil namanya, "Kau adalah... Bicao, Bicao si pelayan pribadi Nyonya Qin! Benar bukan?"
Nyonya Qin yang dimaksud adalah istri dari Qin CangYe dan juga ibu kandung dari istri Jin GuangYao, Qin Su.
Wanita itu mengangguk, "Tapi saya sudah tidak lagi bekerja di Sekte Qin."
Pemimpin Sekte Yao begitu bersemangat, berdiri sambil menggebrak meja, "Kau punya sesuatu untuk dikatakan pada kami juga?"
Dengan mata memerah, Bicao memulai, "Yang akan saya ceritakan ini terjadi sedikit lebih awal lagi, sekitar dua belas tahun yang lalu."
Saya mengabdi pada Nyonya selama bertahun-tahun. Saya juga menyaksikan Nona A-Su tumbuh dewasa. Nyonya selalu menyayangi Nona Su, tapi pada selang waktu Nona Su akan menikah, suasana hati Nyonya benar-benar buruk. Dia sering bermimpi buruk saat tidur dan terkadang juga menangis saat bangun. Saya kira dia merasa sulit melepas Nona Su karena Nona akan menikah. Saya pun terus menghibur Nyonya dengan mengatakan bahwa pria yang dinikahi Nona Su adalah LianFangZun, Jin GuangYao, yang tidak hanya pandai tapi juga perhatian dan setia. Nona Su akan menjalani hidup dengan sangat baik. Tapi setelah Nyonya mendengar itu, dia makin memburuk saja."
Seiring hari pernikahan Nona Su yang semakin dekat, Nyonya tiba-tiba memberitahu saya suatu malam bahwa dia akan menemui calon suami Nona Su. Dia akan pergi menemuinya sekarang juga dan ingin saya menemaninya diam-diam. Saya berkata, Nyonya bisa memintanya menemui Anda saja di sini. Kenapa Nyonya perlu diamdiam menemui seorang pria muda tengah malam begini?
Kalau ada yang dengar, siapa pun akan membuat rumor yang macammacam. Tapi tekad Nyonya sudah bulat, jadi saya harus pergi bersamanya. Namun setelah kami tiba, Nyonya menyuruh saya menunggu di luar dan jangan masuk, itulah kenapa saya tidak mendengar apa-apa dan tidak tahu apa yang sebenarnya Nyonya katakan pada Jin GuangYao. Saya baru tahu beberapa waktu selepasnya saat tanggal pernikahan Nona Su sudah diputuskan. Nyonya jatuh pingsan begitu melihat surat undangannya. Dan setelah Nona Su menikah, Nyonya masih saja teramat depresi. Jantungnya menderita sakit dan semakin parah setiap harinya. Sebelum meninggal dunia, Nyonya tidak sanggup menahannya lagi dan memberitahu saya semuanya."
Bicao berujar sambil menangis, "LianFang-Zun Jin GuangYao dan nona kami, mereka tidak pernah menjadi suami istri—mereka adalah kakak beradik..."
"Apa?!"
Tidak ada kejutan yang lebih menggemparkan lagi sekalipun ada petir menyambar Aula Pedang ini. Wajah pucat Qin Su muncul di benak Wei WuXian.
Bicao, "Nyonya sungguh sangat malang... Jin Zongzhu terdahulu benar-benar bajingan. Dia terpesona pada kecantikan Nyonya dan pernah memaksa Nyonya saat minum di luar... Bagaimana bisa Nyonya bertahan?
Selepas itu Nyonya juga tidak mengatakan apa-apa. Tuan saya benar-benar loyal pada Jin GuangShan sehingga Nyonya makin takut. Jin GuangShan mungkin tidak mengingat Nona Qin Su anak siapa, tapi Nyonya tidak pernah bisa lupa. Nyonya tidak berani berbicara pada Jin GuangShan karena tahu Nona Qin sangat mencintai Jin GuangYao. Setelah menderita tekanan batin begitu lama, akhirnya Nyonya pergi menemui Jin GuangYao diam-diam sebelum hari pernikahan mereka dan memberitahunya sesuatu, memohon padanya untuk membatalkan pernikahan itu sebelum semuanya makin berantakan. Siapa sangka... siapa sangka Jin GuangYao tetap menikahi Nona Su mesti dia tahu bahwa Nona adalah adiknya sendiri!"
Yang lebih menakutkan lagi bukan hanya Jin GuangYao menikahi Qin Su, tapi mereka bahkan pernah memiliki anak!
Itu benar-benar skandal terburuk abad iniSuara perdebatan kerumunan itu semakin membahana saja, "Berapa lama Qin Zongzhu mengikuti Jin GuangShan?
Sampai-sampai dia berani menyentuh istri dari anak buahnya sendiri.
Jin GuangShan benar-benar berengsek!"
"Jadi tampaknya tidak ada rahasia yang bisa terus-terusan ditutupi begitu lama di dunia ini..."
"Demi mendapat pijakan kuat di Sekte LanlingJin, Jin GuangYao harus mendapat bantuan dari ayah mertuanya, si Qin CangYe sebagai poros tulang punggungnya. Mana bisa dia batal menikahi perempuan itu?"
"Dia benar-benar orang paling tidak bermoral di seluruh dunia!"
Wei WuXian berbisik ke Lan WangJi, "Jadi itulah kenapa saat berada di kamar rahasia itu, dia mengatakan pada Qin Su, 'A-Song harus mati'."
Di Aula Pedang itu, beberapa orang lain juga memikirkan A-Song.
Pemimipin Sekte Yao, "Kalau dipikir-pikir lagi, aku berani bertaruh bahwa anaknya sama sekali tidak dibunuh orang lain, melainkan dibunuh oleh tangannya sendiri."
"Dan kenapa begitu?"
Pemimpin Sekte Yao menganalisis, "Kebanyakan anak yang terlahir dari hubungan kerabat dekat akan terlahir cacat mental. Jin RuSong meninggal saat baru berusia beberapa tahun, tepat pada usia anak mulai belajar. Orang lain tidak akan bisa menyadari kejanggalan dari anak itu saat masih muda, tapi setelah tumbuh besar, kenyataan bahwa dia berbeda dari yang lain pun akan terungkap. Bahkan sekalipun orang-orang tidak meragukan hubungan antara kedua orangtuanya, mereka pasti akan menuding Jin GuangYao jika anaknya benar-benar terlahir cacat mental, mengira bahwa bocah semacam itu terlahir karena memiliki darah kotor pelacur yang mengalir di tubuhnya."
Semua orang berpikir itu cukup meyakinkan, "Anda teliti sekali, Yao Zongzhu!"
Pemimpin Sekte Yao melanjutkan, "Dan pembunuh Jin RuSong kebetulan adalah pemimpin sekte yang menentang pembangunan menara pengawas—mana mungkin ada kebetulan semacam itu?"
Dia mendengus, "Karena Jin GuangYao tidak perlu merawat anak yang kemungkinan besar akan menjadi idiot, dia pun membunuh Jin RuSong, mengkambing hitamkan pemimpin sekte yang menentangnya, dan menghancurkan sekte yang menolak menerimanya sepenuhnya, dan itu diatasnamakan balas dendam atas kematian anaknya—meski benarbenar kejam, tapi itu seperti sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Benar-benar taktik yang hebat, LianFang-Zun!"
Mendadak Wei WuXian berpaling ke Bicao, "Malam di Konferensi Diskusi Jinlin Tai, kaulah yang menemui Qin Su, bukan?"Bicao terhenti.
Wei WuXian, "Di Istana Harum malam itu, Qin Su dan Jin GuangYao bertengkar hebat. Dia bilang dia bertemu seseorang; orang itu memberitahunya sesuatu dan memberinya sepucuk surat.
Orang itu pasti tidak akan berbohong padanya.
Apa yang dia bicarakan itu kau?"
Bicao, "Ya."
Wei WuXian, "Sudah berapa lama kau menyimpan rahasia ini? Kenapa tiba-tiba memutuskan untuk memberitahu dia?
Dan kenapa kau tiba-tiba memutuskan untuk mengumumkan ini semua?"
Bicao, "Karena... saya harus membuat Nona Qin sadar orang macam apa suaminya itu. Awalnya saya tidak ingin mengumumkan ini juga, tapi karena kejadian bunuh diri Nona Qin di Jinlin Tai yang tak bisa dijelaskan, saya harus mengungkap wajah iblis itu yang sebenarnya demi menegakkan keadilan untuk Nyonya dan Nona Qin."
Wei WuXian tersenyum, "Tapi apa kau tidak pernah memikirkan betapa terpukulnya dia setelah kau beritahu? Atau kau benar-benar tidak pernah tahu? Bahwa Qin Su bunuh diri karena kau memberitahu dia semua ini?"
Bicao, "Saya..."
Pemimpin Sekte Yao mengkritik, "Aku tidak setuju soal ini. Apa menyembunyikan sesuatu malah tindakan yang tepat?"
Seseorang langsung membantunya, "Bukan salah orang lain... Nyonya... Qin Su saja yang terlalu rapuh."
Beberapa kultivator wanita yang lebih tua pun sependapat, "Qin Su benar-benar malang."
"Dulu aku sempat iri padanya. Kukira kehidupannya sangat baik. Dia memiliki latar belakang yang baik dan rumah tangga yang baik pula, satu-satunya Nyonya Jinlin Tai dengan suami yang begitu setia.
Tapi siapa sangka? Tsk, tsk."
Salah satu nyonya berkomentar dingin, "Itulah kenapa yang kelihatan cantik seringkali penuh lubang di balik permukaannya. Tidak ada yang pantas dicemburui."
Wei WuXian, Mungkin Qin Su memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri karena orang-orang ini akan berkomentar dengan gembira di balik topeng kasihan seperti ini.Dia menunduk menatap gelang giok dan emas yang dikenakan Bicao. Kualitasnya teramat tinggi. Sudah pasti itu bukanlah sesuatu yang bisa dipakai seorang pelayan.
Wei WuXian pun tersenyum, "Gelang yang bagus."
Bicao segera menurunkan kain lengannya, tak mengucapkan apa-apa.
Nie HuaiSang masih terlihat bingung, "Tapi... tapi sebenarnya siapa... siapa orang yang mengirim mereka berdua kemari?"
Pemimpin Sekte Yao, "Kenapa perlu mengkhawatirkan itu?! Tidak peduli siapa orangnya, hanya ada satu hal yang pasti—dia adalah penegak keadilan yang jelas-jelas berada di pihak kita."
Segera berdatangan suara setuju, "Itu benar!"
Namun Wei WuXian tidak setuju, "Orang yang menyelamatkan Nona Sisi memang hebat. Kaya raya dan punya banyak waktu luang. Tapi penegak keadilan? Itu belum tentu benar."
Lan WangJi, "Ada banyak hal yang patut dicurigai."
Apabila Wei WuXian yang mengatakan itu, orang-orang tidak akan ada yang memperhatikan. Namun karena Lan WangJi-lah yang mengatakannya, kerumunan itu pun langsung terdiam.
Lan QiRen, "Dan hal apakah itu?"
Wei WuXian, "Sebenarnya ada cukup banyak. Misalnya, dengan betapa kejamnya Jin GuangYao, kenapa dia perlu melepaskan Sisi setelah membunuh dua puluh orang lebih? Sekarang kita punya saksi, tapi bagaimana dengan barang buktinya?"
Dia memang selalu menyuarakan pendapat yang berbeda dari yang lain, terdengar kontras dengan ucapan penuh semangat kerumunan itu. Beberapa orang terlihat sangat tersinggung.
Pemimpin Sekte Yao berujar lantang, "Inilah yang disebut, jaring Langit berlubang besar, tapi tidak ada hal tak diinginkan yang bisa lolos."
Mendengar itu, Wei WuXian pun tersenyum dan berhenti bicara.
Wei WuXian tahu bahwa saat ini tidak akan ada yang mau menggubris apa pun yang dia katakan. Tidak ada juga yang akan mempertimbangkan kecurigaannya. Beberapa kata saja yang terucap, mungkin orang lain akan langsung mendebatnya lagi. Apabila ini seperti sepuluh tahun yang lalu, dia tidak akan mempedulikan orang lain. Dia akan mengatakan apa pun sesuka hatinya dan orang lain harus mendengarkan itu entah suka atau tidak. Namun sekarang, Wei WuXian tidak lagi tertarik untuk menjadi pusat perhatian dengan cara seperti itu.Dan begitulah, gelombang kritik pun berdatangan:"
Siapa yang menyangka orang itu begitu tak tahu diuntung dan tak bermoral!"
Beberapa tahun lalu, kata-kata seperti 'tak tahu diuntung' dan 'tak bermoral' melekat kuat pada diri Wei WuXian. Awalnya dia mengira mereka akan mengecamnya lagi. Namun dia menyadari selepas itu bahwa, meskipun orang sama dengan kata-kata sama yang diucapkan, sasaran kecaman itu sudah berganti. Wei WuXian merasa tidak terbiasa dengan ini semua.
Sejurus kemudian, seseorang berujar, "Dulu Jin GuangYao bisa naik ke posisi itu hanya karena sering bergaul dengan ChiFeng-Zun dan ZeWu-Jun. Kalau tidak, mana bisa anak pelacur seperti dia berada di posisi sekarang?
Beraninya dia menyentuh ChiFeng-Zun! ZeWu-Jun masih bersama dia saat ini. Mari berharap tidak terjadi sesuatu padanya!"
Awalnya tidak ada yang percaya bahwa kematian ChiFeng-Zun, insiden mayat dimutilasi, dan pengepungan mayat di Bukit Luanzang berhubungan dengan Jin GuangYao. Namun tiba-tiba saja semua orang percaya."
Bukan hanya saudara tersumpah, saudara sedarahnya pun lebih parah. Beberapa tahun sebelum kematian Jin GuangShan, dia sibuk ke sana-kemari untuk menyingkirkan semua anak haram ayahnya, takut kalau seseorang akan tiba-tiba muncul dan bertarung untuk memperebutkan posisinya itu.
Mo XuanYu tidaklah begitu buruk. Kalau bukan karena dia gila dan diusir paksa, mungkin saja dia akan berakhir seperti yang lain dan menghilang dari dunia ini."
"Kematian Jin ZiXuan pasti juga ada hubungannya dengan dia!"
"Apa ada yang masih ingat Xiao XingChen? Xiao XingChen, si bulan terang dan angin sejuk. Dan kasus Sekte YueyangChang.
Pada saat itu Xue Yang juga dilindungi sendiri oleh LianFang-Zun!"
"Saat Daozhang Xiao XingChen baru turun gunung dulu, bukankah ada banyak sekte yang ingin merekrut dia sebagai kultivator tamu?
Sekte LanlingJin juga mengundangnya tapi dia menolak dengan sopan. Dulu Sekte Jin begitu angkuh. Setelah ditolak oleh seorang kultivator tunggal, tentu saja mereka kehilangan muka. Rasa dengki itu pasti salah satu alasan mereka melindungi Xue Yang.
Mereka perlu menyaksikan Xiao XingChen berakhir dengan mengenaskan, huh?"
"Hah! Mereka kira siapa mereka? 'Lihat saja nanti kalau kau tidak mau bergabung dengan sekte kami', begitu?"
"Kasihan sekali.
Dulu aku beruntung pernah melihat sendiri kehebatan Daozhang Xiao XingChen dalam berburu malam. Pedangnya Shuanghua bisa mengguncang seluruh dunia!"
"Selepas itu, Jin GuangYao tetap saja menyingkirkan Xue Yang. Benar-benar seperti anjing yang menggigit anjing lain."
"Kudengar saat Jin GuangYao menyamar di Sekte QishanWen dulu, dia tidak benar-benar tulus. Inilah yang dia pikirkan; jika Sunshot Campaign tidak berjalan lancar, dia akan tetap berada di Sekte Wen dan membantu si penjahat; dan jika Sekte Wen bakal hancur, dia akan berbalik dan menjadi pahlawannya."
"Barangkali Wen RuoHan saat ini sedang menggila di alam baka. Dulu dia mendidik Jin GuangYao sebagai salah satu kultivator yang paling dia percayai. Hampir seluruh kemampuan pedang Jin GuangYao saat ini diajarkan oleh dia!"
"Itu bukanlah perkara besar, kan? Kudengar penyebab gagalnya serangan dadakan ChiFeng-Zun dulu karena Jin GuangYao sengaja mengirimkan informasi yang salah!"
"Akan kuberitahu rahasia juga.
Uang dan penghasilan yang dia gunakan untuk membangun menara pengawas semuanya dikumpulkan dari sekte lain, kan? Setiap sekte membantu sedikit. Kudengar diam-diam dia mengambil... segini besarnya."
"Oh Ya Tuhan... banyak sekali? Dia benar-benar tidak tahu malu. Kukira dia memang ingin berbuat baik. Jadi semua ketulusannya diberikan pada anjing!"
Wei WuXian merasa hal itu agak konyol, Kalau itu hanya rumor, kenapa kalian cepat sekali percaya? Kalau itu rahasia, kenapa kau bisatahu?Rumor-rumor itu tidak akan terjadi dalam waktu sehari. Namun saat Jin GuangYao populer dulu, rumor-rumor itu pasti tertutupi dengan baik. Hampir tidak ada yang menganggap itu serius. Namun malam ini, semua rumor tampaknya menjadi kenyataan mutlak, membentuk batu dan bata pada kejahatan yang katanya diperbuat Jin GuangYao, membuktikan moralnya yang bejat."
Kalau disimpulkan, orang itu sudah membunuh ayahnya, saudaranya, istrinya, anaknya, gurunya, temannya... dan bahkan melakukan inses—hubungan sedarah. Benar-benar mengerikan!"
"Sekte LanlingJin memang suka memaksa dan Jiang GuangYao bahkan lebih sewenang-wenang lagi. Dia tidak pernah mendengarkan pendapat orang lain. Sekarang ini, atmosfer penyabar dan arogan itu dibawa sendiri oleh Jin GuangYao. Apa dia pikir kita sanggup menahan amarah kita?!"
"Barangkali dia memutuskan untuk menyingkirkan kita semua karena merasa terancam oleh kekuatan besar dari sekte lain, dia takut akan digulingkan seperti Sekte Wen dulu, bukankah memang begitu?Pemimpin Sekte Yao mendengus, "Kalau benar begitu, ayo kita wujudkan apa yang paling dia takutkan agar jadi kenyataan."
Dia menggebrak meja, "Penyerangan di Jinlin Tai!"
Di tengah aula penuh sorak sorai itu, Wei WuXian membatin, Kemarin dia masih LianFang-Zun yang dipuji-puji semua orang. Hanya lewat satu hari tapi semua orang sudah ingin menghajarnya.
Mendadak seseorang berbalik, "Tuan Wei, Jin GuangYao masih memiliki Yin Hufu di tangannya. Kami akan mempercayakan urusan itu padamu."
Wei WuXian, "Huh?"
Dia tidak menyangka akan ada yang bicara padanya atas keinginan sendiri, bahkan dengan antusias memanggilnya 'Tuan Wei', bukan hinaan semacam 'anjing Wei' atau apa. Dia pun meragu sekilas.
Mendadak, seorang pemimpin sekte lain mengikuti, "Benar! Tidak ada yang berangking lebih tinggi dari Yiling Laozu di jalur kultivasi itu!"
"Sekarang Jin GuangYao akan celaka, hahahaha..."
Wei WuXian sontak tak bisa berkata-kata.
Terakhir kali orang lain memujinya seperti ini adalah selama Sunshot Campaign lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Meski seseorang akhirnya mewarisi posisinya sebagai musuh seisi dunia kultivasi, Wei WuXian tidak merasa senang dengan akhir seperti ini, apalagi merasa kehangatan apa pun karena akhirnya diterima semua orang.Dia hanya bisa meragu dalam hati, Dulu, apa semuanya seperti sekarang ini?
Sekelompok orang berkumpul di satu tempat, mulai berdiskusi diam-diam, mengutuk semuanya, dan akhirnya memutuskan untuk melaksanakan pengepungan di Bukit Luanzang?
Setelah diskusi berakhir, persiapan di aula perjamuan Sekte YunmengJiang juga telah rampung.
Namun setelah perjamuan dimulai, ada dua orang yang rupanya menghilang.
Salah satu pemimpin sekte berujar, "Kenapa Wei... Yiling Laozu dan HanGuang-Jun tidak ada?"
Duduk di tempat paling depan, Jiang Cheng menanyai kultivatortamu di sebelahnya, "Di mana mereka?"
Kultivator tamu itu, "Mereka berdua berganti pakaian setelah meninggalkan aula dalam. Katanya mereka tidak akan mengikuti perjamuan—mereka ingin berjalan-jalan sebentar dan akan kembali lagi nanti."
Jiang Cheng mendengus, "Sama seperti dulu, tidak punya sopan santun."
Itu sepertinya juga menyangkut Lan WangJi.
Rasa tidak puas membayang di wajah Lan QiRen. Jika Lan Wangji tidak punya sopan santun, berarti di dunia ini tidak akan ada hal yang dinamakan 'sopan santun'. Dengan pikiran tak senang, Lan QiRen pun mulai mengertakkan giginya pada Wei WuXian.Sementara itu, Jiang Cheng berhasil memperbaiki ekspresinya dan berujar sopan, "Semuanya, tolong nikmati perjamuannya terlebih dahulu. Aku akan mengundang mereka lagi."
Di dermaga di luar Lianhua Wu, Lan WangJi mengikuti tuntunan Wei WuXian. Dia tidak menanyakan ke mana mereka akan pergi. Mereka berdua hanya berjalan dengan bebas.Ada beberapa penjaja di pinggir jalan dermaga.
Wei WuXian melangkah, mendongak dan tersenyum, "Untung saja kita tidak makan dengan mereka, Lan Zhan.
Kemarilah, kemari. Kue pastel di sini sangat enak. Aku yang traktir! Kami boleh pesan dua?"
Penjual itu tersenyum lebar dan membungkus dua buah kue pastel dengan kertas minyak. Begitu Wei WuXian hendak menerimanya, mendadak dia teringat bahwa dirinya tidak punya uang. Mana bisa dia mentraktir Lan WangJi.
Namun Lan WangJi sudah mendahuluinya, membayar dua kue itu dengan tangan satunya.
Wei WuXian, "Oh, aku minta maaf. Kenapa selalu begini?
Kelihatannya setiap kali aku ingin mentraktirmu makan sesuatu, selalu saja tidak berhasil."
Lan WangJi, "Tidak apa-apa."
Wei WuXian menggigit kuenya sekali, "Dulu aku tidak perlu membayar apa pun yang kumakan di dermaga ini. Aku bisa mengambil apa pun yang kuinginkan dan memakan apa saja yang kumau; lalu lari setelah mengambilnya dan pergi selepas aku makan.
Sebulan kemudian, penjual itu akan mendapat bayaran dari Paman Jiang."
Lan WangJi menggigit kue pastel bulat itu dan membuat gigitan berbentuk bulan sabit, "Sekarang kau juga tidak perlu bayar."
Wei WuXian, "Hahahahahahahahahahahaha!"
Dia menghabiskan kue pastel itu hanya dalam beberapa gigitan, meremas kertas pembungkusnya menjadi bola dan melemparnya saat berbalik, "Tidak ada banyak penjual yang tersisa.
Dulu tidak peduli semalam apa, tempat ini selalu penuh oleh penjaja.
Perahunya juga ada banyak, mungkin lebih banyak dari Kota Caiyi-mu itu."
Dia meneruskan, "Sekarang jauh lebih sedikit.
Lan Zhan, kau terlambat datang ke sini. Kau tidak sempat datang ke sini saat sedang ramai-ramainya."
Lan WangJi, "Tidak terlambat."
Wei WuXian tersenyum lebar, "Dulu sewaktu kita masih belajar di Yun Shen Buzhi Chu, aku memintamu berulang-ulang kali untuk datang mengunjungi Yunmeng, tapi kau selalu mengabaikanku.
Harusnya aku lebih memaksamu dan menyeretmu ke sini.
Kenapa kau makan lambat sekali? Rasanya tidak enak ya?"
Lan WangJi, "Dilarang berbicara saat sedang menyantap makanan."
Lan WangJi selalu mengunyah lambat saat sedang makan. Kalau diharuskan bicara, dia akan memastikan tidak ada makanan dalam mulutnya. Wei WuXian, "Kalau begitu aku tidak akan bicara denganmu. Kau bisa lanjut makan. Kukira kau tidak suka kue itu. Kau bisa memberiku apa pun yang tidak habis kau makan."
Lan WangJi beralih ke penjual itu, "Tolong satu lagi."
Pada akhirnya, Wei WuXian menyelesaikan tiga kue pastel, tapi Lan WangJi masih mengunyah kuenya yang pertama. Wei WuXian sudah mengarahkannya makin jauh dari Lianhua Wu. Di tengah jalan, dia menunjuk ke ini itu.
Wei WuXian benar-benar ingin memperlihatkan Lan WangJi semua tempatnya tumbuh besar, tempatnya bermain, dan tempatnya berkelakar; memberitahu dia masalah yang dia buat, perkelahian yang dia ikuti, dan ayam pegar yang dia tangkap. Kemudian dia akan melihat perubahan kecil di ekspresi Lan WangJi, begitu bersemangat menantikan setiap reaksinya.
Wei WuXian, "Lan Zhan! Lihat aku, lihat pohon itu."
Lan WangJi juga sudah menghabiskan kue pastelnya. Dia melipat kertas pembungkus itu hingga jadi persegi kecil yang rapi dan menggenggamnya saat dia melihat ke arah yang ditunjuk Wei WuXian. Itu hanyalah pohon biasa. Batangnya tegak dan cabang-cabangnya melebar. Pasti usianya sudah beberapa dekade.
Wei WuXian berdiri di bawah pohon itu dan mengitarinya beberapa kali, menepuk batangnya, "Aku pernah memanjat pohon ini dulu."
Lan WangJi, "Kau sudah pernah memanjat setiap pohon di perjalanan kemari."
Wei WuXian, "Tapi yang ini beda! Ini pohon pertama yang kupanjat saat pertama datang ke Lianhua Wu. Aku memanjatnya saat tengah malam. Shijie-ku datang mencariku sambil membawa lentera. Dia takut aku jatuh dari pohon ini, jadi dia bersiap menangkapku dari bawah.
Tapi apa yang bisa dia tangkap dengan lengannya yang kecil itu? Makanya salah satu kakiku tetap saja patah."
Lan WangJi melihat kakinya dan bertanya, "Kenapa kau memanjat pohon saat malam?"
Wei WuXian membungkuk sambil tertawa, "Tidak kenapa-kenapa. Kau tahu sendiri.
Aku suka bermain-main di luar saat malam.
Hahahahaha."

MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang