Kesetiaan 5

34 4 0
                                    

CHAPTER 83: KESETIAAN (5)

BANYAK orang yang mengeluarkan jimat untuk menjajal apakah mereka bisa menyalakannya dengan kekuatan spiritual masing-masing atau tidak. Perlahan, jimat beberapa orang menyala redup.
Mendengar pertanyaan tadi, mereka pun menjawab, "Dua puluh persen kekuatan spiritualku sudah kembali."
"Sepuluh persen di aku..."
"Kekuatanku pulih lambat sekali!"
Ketika berangkat tadi, mereka semua mengira bahwa pengepungan kali ini pasti akan lebih berhasil, teramat dahsyat dan tragis dibandingkan pengepungan Bukit Luanzang tiga belas tahun yang lalu, sampai tercatat dalam sejarah. Namun tidak ada yang menyangka bahwa jumlah orang yang menuruni gunung nyaris sama dengan jumlah yang naik tadi. 'Pengepungan' kedua memang bisa jadi tercatat dalam sejarah. Bukan karena skala jumlah kematiannya, akan tetapi karena itu adalah kejadian paling sia-sia dan menggelikan di seluruh dunia kultivasi.Beberapa orang bergembira karena sudah lolos dari maut, sementara beberapa lainnya meratapi waktu yang telah berubah. Berpuluh-puluh pemimpin sekte berkumpul, berdiskusi sedikit, lantas semuanya sepakat untuk mencari tempat aman terlebih dahulu untuk beristirahat sampai kekuatan spiritual mereka pulih hingga delapan puluh persen sehingga tidak ada peristiwa apa pun yang terjadi dalam perjalanan pulang.Wei WuXian pun tahu.
'Tempat aman' terdekat dari Yiling adalah daerah Sekte YunmengJiang.
Dia pun bertanya, "Jadi kalian berniat pergi ke Lianhua Wu setelah ini?"
Lan QiRen terlihat waspada, "Kenapa kau bertanya begitu?"
Wei WuXian, "Tidak apa-apa. Aku hanya ingin tanya apa aku bisa ikut juga."
Pemimpin Sekte Yao memperingatkan, "Wei WuXian! Kau memang sudah berbuat kebaikan hari ini, tapi itu hal yang berbeda. Tolong mengertilah bahwa kami tidak mungkin berhubungan denganmu."
Wei WuXian terperangah, "Jangan khawatir, tidak ada yang menyuruh kalian berhubungan denganku. Tapi bukankah sekarang kita di pihak yang sama? Orang yang merencanakan pengepungan pada kalian tadi memiliki Yin Hufu. Memangnya kalian bisa menghadapi itu?"
Para pemimpin sekte pun saling tatap. Jujur saja, apa yang dikatakan Wei WuXian memang benar. Jika dia ingin bergabung, maka itu akan jadi pertolongan besar. Namun orang-orang sudah menggunjing nama Yiling Laozu selama bertahun-tahun. Akan terasa memalukan jika bekerja sama dengannya.
Sementara itu, Lan WangJi berpaling ke Lan QiRen, "Paman, sudahkah kau menerima kabar dari Xiongzhang?"
Setelah terdiam sesaat, Lan QiRen pun menjawab, "Belum."
Wei WuXian, "Mungkin saat ini ZeWu-Jun masih di bawah kendali Jin GuangYao. Tuan Lan, semakin banyak orang yang ada, semakin besar bantuannya. Sekalipun kau curiga padaku, setidaknya biarkan HanGuang-Jun ikut serta dalam rencanamu berikutnya.
Bagaimanapun juga, ZeWu-Jun tetap kakaknya."
"..." Wajah Lan QiRen begitu letih.
Dia berbalik ke Lan WangJi, "Ikutlah kalau mau."
Yang lainnya langsung memandang Jiang Cheng. Di antara ketiga pemimpin sekte berstatus tinggi di sana, Lan QiRen sudah menyetujui, dan tidak masalah apabila Nie HuaiSang setuju atau tidak. Jadi sekarang terserah pada Jiang Cheng. Jiang Cheng sedang menjajal kekuatan spiritualnya pada Zidian. Meski cincin itu beralih-alih antara gelap dan terang, setidaknya cahaya cincin itu tidak lagi padam. Cahaya ungunya terpantul di wajah Jiang Cheng, memberinya aura misterius. Semua orang mengenal Pemimpin Sekte Jiang, orang yang dikhianati Wei WuXian, orang yang paling membencinya. Mereka semua mengira negosiasi ini hanya akan gagal.
Namun dia hanya tertawa pahit, "Jadi kau berani kembali lagi ke Lianhua Wu?"
Dia berhenti bicara setelah mengutarakan kalimat pendek itu. Tidak ada yang tahu pasti apa maksudnya itu, tidak yakin Jiang Cheng mengizinkan atau tidak. Namun saat mereka semua berangkat, Wei WuXian dan Lan WangJi bergabung dengan kelompok itu, dan Jiang Cheng tidak meliriknya barang sekali pun.Mereka mencapai kaki gunung begitu malam tiba. Sewaktu kembali ke kota, pencahayaan rumah-rumah sudah padam dan segalanya begitu senyap. Semua orang kelelahan, baik fisik maupun jiwa mereka begitu letih. Bahkan susunan formasi persegi mereka kelihatan tak rata dan tak teratur. Untung saja sewaktu mencoba mengumpulkan tenaga untuk berhitung jumlah, mereka menyadari bahwa jumlah mereka sama sekali tidak jauh berbeda. Kekuatan spiritual kebanyakan orang masih belum pulih sehingga tidak bisa menaiki pedang. Maka jalur airlah yang paling cepat untuk mencapai Lianhua Wu. Kelompok yang terdiri atas seribu orang lebih itu lantas berangkat ke dermaga terdekat dari Yiling.Akan tetapi karena keputusannya begitu mendadak, mereka tidak bisa mengumpulkan banyak kapal dalam waktu sesingkat ini. Para pemimpin sekte hanya mampu menyewa semua kapal yang tersedia di dermaga, tidak peduli berukuran seperti apa, tidak peduli digunakan untuk apa. Penuh sesak oleh banyak murid dari berbagai sekte, kapalkapal itu pun melaju di atas air.Kurang lebih ada selusin murid yang memadati satu kapal yang sama. Nyaris semuanya tumbuh besar di lingkungan yang nyaman sehingga mereka tidak pernah menaiki kapal nelayan yang tua dan rusak ini, dengan ujung buritan* yang dipenuhi tumpukan jaring dan tong kotor yang menguarkan aroma ikan busuk serta lantai kayu yang berdecit-decit. Angin berembus kencang saat malam. Kapal-kapal itu terombang-ambing. Beberapa bocah yang berasal dari daerah Utara pun mabuk laut. Setelah berjuang cukup lama, mereka benar-benar tidak sanggup lagi. Mereka bergegas keluar kabin dan muntah-muntah sebelum ambruk di geladak kapal dengan kepala pusing.

MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang