Ekstra Polong Biji Teratai 2

23 3 0
                                    

YUN Shen Buzhi Chu.
Di luar pegunungan itu adalah musim panas bulan Juni yang terik sekali. Namun di dalam area pegunungan itu, terdapat alam yang sejuk nan damai.Ada dua sosok serbaputih yang berdiri di lorong depan Lanshi. Saat angin semilir berembus, jubah mereka mengombak lembut, tapi mereka sendiri masih tidak bergerak.

Lan XiChen dan Lan WangJi tengah berdiri.Secara terbalik.Keduanya tidak mengucapkan apa-apa, seolah mereka dalam keadaan bermeditasi. Satu-satunya suara yang bisa didengar hanyalah bisikan air dan keciap burung-burung. Berkebalikan dari sekeliling mereka yang kelihatannya lebih sunyi lagi.

Beberapa saat kemudian, Lan WangJi tiba-tiba berujar, "Xiongzhang."

Lan XiChen menarik diri dari meditasinya dengan tenang.

Pandangannya tak goyah, "Ya?"

Terdiam sejenak, Lan WangJi bertanya, "Apa kau pernah memetik polong biji teratai?"

Lan XiChen menatapnya, "... Tidak."

Jika ada murid Sekte GusuLan yang ingin makan biji teratai, tentu saja mereka tidak harus memetiknya sendiri.

Lan WangJi menundukkan kepala, "Xiongzhang, apa kau tahu?"

Lan XiChen, "Tahu apa?"

Lan WangJi, "Polong biji teratai yang masih bertangkai rasanya lebih enak daripada yang tidak bertangkai."

Lan XiChen, "Oh? Aku belum pernah dengar apa pun soal itu. Kenapa kau tiba-tiba menanyakannya?"

Lan WangJi, "Tidak apa. Waktunya sudah habis. Tangan satunya."

Keduanya pun mengganti tangan yang menopang badan terbalik mereka dari kanan ke kiri. Pergerakan mereka teramat sangat bersamaan, kokoh dan tanpa suara. Lan XiChen baru ingin bertanya lagi saat matanya teralihkan ke hal lain.

Dia tersenyum, "WangJi, kau kedatangan tamu."

Di ujung lorong, ada seekor kelinci berbulu putih yang perlahan mendekat. Dia menempel ke tangan kiri Lan WangJi dengan hidung merah jambunya yang berkedut-kedut.

Lan XiChen, "Bagaimana bisa dia mencari jalan ke sini?"

Lan WangJi berujar ke makhluk kecil itu, "Kembalilah."

Namun kelinci itu tidak mau mendengarkan.
Dia mengunyahngunyah ujung pita dahi Lan WangJi dan mencoba menariknya secara paksa, seakan-akan ingin menarik Lan WangJi pergi bersamanyadengan cara seperti itu.

Lan XiChen berkomentar kalem, "Mungkin dia ingin kau temani."

Kelinci itu tidak mampu menggerakkan Lan WangJi sehingga hanya bisa meloncat-loncat marah di antara mereka berdua.

Lan XiChen cukup terhibur, "Apa ini yang lincah itu?"

Lan WangJi, "Terlalu lincah."

Lan XiChen, "Tidak ada salahnya menjadi lincah. Cukup menghibur kok. Kalau tidak salah, seharusnya ada dua ekor. Mereka berdua sering bersama, bukan? Kenapa hanya seekor yang datang? Apa yang satunya lebih memilih ketenangan daripada bermain-main di luar?"

Lan WangJi, "Dia akan datang."

Benar saja, tak lama berselang, ada lagi seekor kelinci seputih salju yang meloncat-loncat di ujung lorong kayu. Kelinci itu juga datang ke sini untuk mencari temannya.Dua gumpalan bola salju itu saling kejar-kejaran. Pada akhirnya mereka menemukan satu tempat di sebelah tangan kiri Lan WangJi dan saling berpelukan.
Kelinci-kelinci itu saling meringkuk rapat, menciptakan pemandangan yang menggemaskan bahkan saat dilihat dalam posisi badan terbalik.

Lan XiChen, "Siapa nama mereka?"

Lan WangJi menggeleng, entah yang dia maksud karena mereka memang tidak punya nama atau karena dia tidak mau memberitahukan nama mereka.

MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang