Embun 2

49 9 0
                                    

CHAPTER 29: EMBUN (2)

PELAYAN itu berkata, "Santai, santai.
Saya baru mau menjelaskan. Semuanya mati. Meskipun saya bilang Chang Ping bertahan hidup, tapi itu hanya sebentar. Beberapa tahun kemudian, pemimpin klan itu juga meninggal. Tapi kematiannya jauh lebih mengerikan. Dia dibunuh dengan lingchi!
Saya tidak perlu menjelaskan apa itu lingchi, kan? Itu metode membunuh dengan mengiris daging korbannya sedikit demi sedikit dengan saber atau pedang sampai tiga ribu enam ratus kali—sampai semua dagingnya terkelupas dan hanya menyisakan tulangbelulangnya...
"Wei WuXian tidak mungkin tidak tahu apa itu lingchi. Kalau ada yang ingin menulis buku berjudul Seribu Cara Mati Penuh Derita, dirinya pasti memenuhi syarat untuk menulisnya.
Dia mengangkat tangan, "Aku mengerti.
Jadi apa kau tahu penyebab Klan Chang dibantai?
"Si Pelayan, "Saya dengar pembunuhannya direncanakan sekte lain. Itu sudah jelas, kan?
Apa lagi penyebab orang sebanyak itu tidak bisa kabur?
Seseorang atau sesuatu pasti sudah memerangkap mereka.
"Pemilik kedai itu berjaga-jaga kalau obrolan mereka tidak berjalan lancar dengan membawa dua piring kacang dan kuaci. Wei WuXian mengangguk padanya, lalu beralih memakan kuacinya.
"Kau tahu siapa orangnya?
"Pelayan itu tertawa, "Gongzi, Anda pasti bercanda. Mana mungkin orang biasa seperti kami bisa tahu kehidupan orang yang terbang di langit?
Logikanya, Anda berdua pasti lebih tahu daripada saya karena sama-sama berkultivasi. Saya hanya pernah dengar kalau Klan Chang pernah menyinggung seseorang yang berbahaya!
Dan sejak saat itu, tidak ada yang berani membereskan makhluk ganas di sekitar Yueyang.
"Wei WuXian termenung, "Menyinggung seseorang yang berbahaya?"
"Benar.
" Pelayan itu memakan dua biji kacang.
"Ada sekte yang menaruh dendam pada Sekte Chang. Menurut saya, Klan Chang pasti sudah ditargetkan. Bukankah lumrah kalau ada yang membunuh agar bisa mendapatkan harta atau semacamnya?
Di buku juga ada. Di dongeng dan legenda juga. Walaupun saya tidak tahu siapa yang melakukannya, tapi yang jelas ada kaitannya dengan penjahat yang sangat terkenal.
"Wei WuXian tersenyum sambil meneguk araknya, lalu melirik pelayan itu dari sudut matanya.
"Biar kutebak. Kau akan bilang kalau kau tidak tahu siapa penjahatnya, kan?
"Pelayan itu tertawa, "Salah.
Saya tahu siapa orangnya.
Dia bernama seperti 'laosi'... oh benar, 'Laozu'.
Yiling Laozu!
"Wei WuXian tersedak, "Apa?"
Dirinya lagi?!
Pelayan itu mengangguk, "Yep, itu benar!
Nama depannya Wei. Saya rasa dia dipanggil Wei WuQian. Semua orang selalu terdengar benci dan takut kalau menyebut namanya.

"[Wei WuQian:  Kalau WuXian berarti 'tidak punya rasa iri', WuQian berarti 'tidak punya uang'.]

"..."
Wei WuXian termenung dan memutuskan dua hal—satu:
dirinya tidak pernah ke Yueyang, dan dua:
di antara orang yang pernah dia bunuh, tidak ada yang mati dengan lingchi.Semua rasanya aneh dan tidak masuk akal. Dia pun memandang Lan WangJi, seolah ingin menuntut penjelasan.Lan WangJi sudah menunggu tatapan itu sejak lama.
Dia pun berkata, "Kami akan pergi.
"Wei WuXian langsung mengerti.
Lan WangJi ingin mengatakan sesuatu padanya tapi tidak mungkin dikatakan di tempat seperti ini.
Dia beranjak berdiri, "Kalau begitu ayo.
Berapa... Oh benar, araknya sudah dibayar. Untuk sementara ini, araknya kutitipkan di sini dulu. Akan kuteruskan minum setelah kami selesai.
" Dia setengah bergurau, "Pastikan araknya masih ada saat aku kembali lagi.
"Pelayan itu sudah menyelesaikan separuh piring kacang, lalu menyahut, "Tentu saja!
Kedai kami selalu jujur!
Tinggalkan saja araknya di sini, jangan khawatir. Kami akan menunggu Anda kembali sebelum menutup kedai. Hei, Gongzi, apa Anda ingin pergi ke kediaman Chang sekarang juga?
Wah, itu sangat keren—saya berasal dari daerah sini tapi belum pernah ke sana sama sekali!
Saya hanya berani memandangnya dari jauh. Apa Anda berdua ingin masuk ke dalam sana?
Apa yang akan Anda lakukan?
"Wei WuXian, "Kami cuma ingin mengintip saja dari jauh.
"Pelayan muda itu memiliki kepribadian yang ramah dan bisa terlalu cepat akrab dengan orang asing. Meskipun baru mengobrol sedikit, dia sudah memperlakukan Wei WuXian layaknya seorang teman.
Satu lengannya merangkul pundak Wei WuXian, "Apa pekerjaan yang Anda lakukan sulit?
Apa bayarannya tinggi?
Pasti banyak, ya?
Sungguh pekerjaan yang mulia.
Saya mau tanya—apakah sulit untuk memulainya?
Saya...
"Tiba-tiba saja dia terbungkam dan mengalihkan pandangannya dengan gugup.
Dia berbisik, "Gongzi, kenapa orang yang di sebelah Anda itu... memelototi saya?
"Wei WuXian mengikuti arah pandangnya dan melihat Lan WangJi membalik badan, beranjak berdiri, lalu melangkah keluar dari kedai.
"Oh, dia.
Temanku itu dibesarkan dengan banyak aturan. Dia tidak suka melihat orang lain bertingkah terlalu akrab di depannya.
Aneh, kan?
"Pelayan itu menarik kembali lengannya dengan canggung, lalu menjawab dengan suara kecil, "Memang aneh. Cara dia memandang, seperti sedang melihat saya merangkul istrinya...
"Suara pelayan tadi memang lirih, tetapi Lan WangJi pasti bisa mendengarnya. Wei WuXian membayangkan bagaimana perasaannya sekarang dan langsung tertawa lepas sampai perutnya sakit.
Dia buru-buru berujar ke pelayan itu, "Aku sudah menghabiskan satu kendi.
"Si Pelayan, "Maaf?
"Wei WuXian menunjuk dirinya sendiri, "Aku masih bisa berdiri.
"Dia akhirnya ingat ucapannya sendiri, 'kalau Anda masih bisa berdiri setelah menghabiskan ini, saya akan memakai nama depan Anda'.
Pelayan itu langsung berseru, "Oh... Ohhh!
Umm... Wow!
Saya tidak bercanda, tapi ini pertama kalinya saya melihat ada yang masih bisa berdiri dan bicara lancar setelah meminum satu kendi. Gongzi, apa nama depan Anda?
"Wei WuXian, "Nama depanku..." Mendadak dia ingat nama 'Wei WuQian' yang disebut-sebut tadi, ujung bibirnya berkedut.
Dia pun langsung melanjutkan, "... adalah Lan.
"Pelayan kedai itu juga seseorang bermuka tebal. Dia pun mengumumkan tanpa malu, "Ya.
Mulai hari ini, nama depan saya adalah Lan!
"Di bawah kibaran bendera merah menyala dari kedai arak, sosok Lan WangJi sekilas tampak tersandung.
Wei WuXian berjalan ke arahnya dengan senyum nakal sambil menepuk pundaknya, "HanGuang-Jun, terima kasih sudah membayar araknya. Aku membuat dia memakai nama depanmu.
"Setelah meninggalkan kota itu, mereka berjalan ke arah yang ditunjuk si pelayan. Kerumunan orang mulai berkurang, tapi jumlah pepohonan makin bertambah.
Wei WuXian bertanya, "Tadi kenapa kau tidak membiarkanku bertanya lagi?"
Lan WangJi, "Aku mendadak ingat sesuatu yang terjadi di Yueyang.
Tidak perlu menanyainya lagi.
"Wei WuXian, "Sebelum itu, aku mau tanya.
Orang yang, uh, membantai Klan Chang bukan aku, kan?
"Selain kematiannya belasan tahun lalu dan jiwanya yang cukup stabil sejak saat itu, mustahil Wei WuXian bisa lupa kalau pernah menghabisi seluruh anggota suatu klan!
Lan WangJi, "Bukan.
"Wei WuXian, "Oh.
"Seolah-olah dia kembali ke hari itu—saat sebelum dia mati, lebih nista dari tikus got, dibenci semua orang.
Dia dianggap biang keladi dari semua perkara; dia senantiasa disalahkan atas semuanya. Bahkan kalau ada anak tetangga yang tidak makan dengan benar dan berat badannya turun lima kilo, pasti karena anak itu ketakutan mendengar cerita Yiling Laozu yang memerintahkan Jenderal Hantu untuk membunuh orang.
Lan WangJi menambahkan, "Pembunuhnya bukan kau, tapi berhubungan denganmu.
"Wei WuXian, "Apa hubungannya?"
Lan WangJi, "Ada dua hubungan.
Pertama, salah satu orang yang terkait memiliki masa lalu dengan ibumu.
"Wei WuXian tiba-tiba berhenti.
Dia tidak tahu bagaimana perasaannya atau ekspresi di wajahnya.
Setelah terdiam sesaat, ia berujar, "... Ibuku?
"Wei WuXian adalah anak dari Wei ChangZe—seorang pelayan dari Sekte YunmengJiang—dan CangSe SanRen—seorang kultivator tunggal. Baik Jiang FengMian dan istrinya, Yu ZiYuan, keduanya akrab dengan orangtua Wei WuXian.
Akan tetapi, Jiang FengMian tidak pernah membicarakan kawan lamanya itu di hadapan Wei WuXian. Terlebih lagi Yu ZiYuan tidak pernah benar-benar bicara dengan Wei WuXian sama sekali. Sudah untung dia tidak dihukum cambuk atau disuruh berlutut di aula leluhur supaya menjaga jarak dari Jiang Cheng. Orang lain pernah memberitahunya sesuatu tentang orangtuanya. Selain dari itu, dia tidak tahu banyak.
Lan WangJi juga ikut berhenti lalu berbalik menghadapnya, "Kau pernah dengar nama 'Xiao XingChen'?
"Wei WuXian mencoba mengingat-ingat, "Tidak.
"Lan WangJi, "Wajar kalau tidak tahu.
Dia terkenal begitu turun gunung dua belas tahun yang lalu. Sekarang tidak ada yang membicarakannya."
Dua belas tahun lalu adalah setahun sejak pengepungan Bukit Luanzang di Yiling.
Wei WuXian bertanya, "Gunung apa?
Siapa gurunya?
"Lan Wangji, "Aku tidak tahu nama gunungnya. Dia dididik oleh seorang kultivator.
Xiao XingChen adalah murid dari BaoShan SanRen.
"Wei WuXian akhirnya mengerti kenapa Lan WangJi bilang orang itu punya hubungan dengan ibunya, "Itu berarti Xiao XingChen adalah shishu-ku.
" (adik seperguruan dari orangtua)
CangSe SanRen juga murid dari BaoShan SanRen.
BaoShan SanRen adalah seorang kultivator wanita yang hidup mengasing dari dunia. Ada yang bilang dia satu generasi dengan Wen Mao dan Lan An. Kebanyakan orang dari generasi itu sudah menjadi abu, tapi BaoShan SanRen masih sama. Kalau itu benar, pasti usianya sudah ratusan tahun dan level kultivasinya juga sangat tinggi.Dulu di bawah pimpinan Wen Mao, dunia kultivasi lebih berfokus pada pembangkitan klan daripada sekte, sehingga himpunan kelompok kultivasi dengan hubungan darah mencuat tinggi seperti rebung yang tumbuh setelah hujan musim semi. Maka dari itu para kultivator yang agak terkenal lebih memilih untuk membuat sekte sendiri.
Namun kultivator yang satu ini lebih memilih untuk mengasing dan hidup di gunung dengan nama kultivasi BaoShan SanRen. Tidak ada yang tahu gunung mana yang dia tinggali.Dia tinggal di sebuah gunung angkasa tak bernama dan diam-diam sering memboyong anak telantar ke gunung itu untuk dijadikan murid. Namun semua muridnya harus bersumpah mendedikasikan sepanjang hidup mereka untuk berkultivasi, tidak pernah meninggalkan gunung atau memasuki peradaban manusia. Kalau tidak, mereka tidak diperbolehkan kembali lagi. Mereka harus mengandalkan diri sendiri untuk bisa hidup di dunia manusia dan memutus hubungan dengan guru mereka.

[Gunung Angkasa: (Celestial Mountain), gunung yang punya banyak kekuatan spiritual sehingga sering dimanfaatkan kultivator untuk menyerap kekuatannya agar level kultivasinya bisa meningkat lebih cepat.]

Semua orang begitu mengagumi BaoShan SanRen atas ramalannya tentang peraturan yang dia buat, sebab setelah bertahun-tahun berlalu, hanya tiga muridnya yang meninggalkan gunung itu—YanLin DaoRen, CangSe SanRen, dan Xiao XingChen. Ketiganya tidak ada yang mati dengan tenang.
Wei WuXian sejak kecil sudah tahu takdir murid pertama dan kedua, jadi dia tidak butuh penjelasan lagi. Maka dari itu Lan WangJi menceritakan tentang si murid terakhir, shishu-nya.Xiao XingChen baru berusia tujuh belas tahun saat meninggalkan gunung. Lan WangJi tidak pernah bertemu dengannya, tapi dia pernah mendengar bakat Xiao XingChen dari orang lain.Saat itu, Sunshot Campaign sudah selesai beberapa tahun yang lalu dan pengepungan di Bukit LuanZang juga baru berakhir. Semua sekte terkemuka mulai merekrut banyak kultivator untuk menjadi bagian dari mereka.Xiao XingChen meninggalkan gunung dengan harapan bisa menyelamatkan dunia. Dengan bakat besar dan guru yang menakjubkan, dia berhasil mendapatkan kesuksesan besar dalam perburuan malam pertamanya sendirian—sejak saat itu, dia menjadi terkenal dalam semalam.Begitu sekte-sekte mengetahui ada kultivator muda dan berbakat semacam itu, mereka pun ingin mengundangnya. Namun Xiao XingChen menolak semua tawaran itu. Dia berkata tidak ingin bergantung pada sekte mana pun, tapi dia ingin membangun sekte baru dengan teman dekatnya yang tidak mempedulikan hubungan darah.Dia memiliki kepribadian yang lembut tapi hati yang teguh—lembut di luar, tapi gigih di dalam. Kalau ada yang mengalami masalah, dia pasti akan dimintai bantuan.
Sebagai seorang yang berakhlak mulia, Xiao XingChen tidak pernah menolak permintaan mereka. Itulah sebabnya banyak orang yang begitu menghormatinya.Itu berlangsung sampai peristiwa pembantaian Klan Yueyang terjadi.

MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang