You Are My Destiny [SEULRENE]

Bab 136.

Begitu Chae Young pergi, Joohyun kembali ke samping tempat tidur. Dia mengangkat tangan Seulgi, meletakkannya di wajahnya, lalu dia memanggilnya lagi dan lagi: "Seulgi, Seulgi? Aku tahu kamu sudah bangun sebelumnya, bukan? Bisakah kamu mendengarku? Aku Joohyun..."

Melihat tidak ada reaksi dari Seulgi, Joohyun sangat frustrasi dengan dirinya sendiri. Bagaimana dia bisa tertidur? Jika dia ada di sana untuk Seulgi saat dia bangun dan menghentikannya untuk tidur lagi, apakah dia akan sepenuhnya sadar sekarang? Joohyun sangat percaya bahwa Seulgi akan menjadi lebih baik, tetapi dia sama takutnya ... bahwa itu adalah perjuangan terakhir Seulgi, dan dia sangat merindukannya.

Tabib Bai dan tabib Li bergegas ke ruangan dengan membawa kasus medis mereka dan bertanya: "Suami wanita itu bangun?"

Joohyun mengosongkan ruang di depan tempat tidur dan berkata: "Aku terlalu lelah dan tertidur di tempat tidur. Tangannya berada di bahuku ketika aku bangun. Aku pikir dia pasti sudah bangun sebelumnya, lihat dia lagi."

Tabib Li dan tabib Bai bertukar pandangan, lalu mereka dengan ragu memeriksa Seulgi lagi... Setelah mereka selesai memeriksa, mereka melihat lagi, lalu tabib Bai berkata kepada Joohyun dengan penuh pertimbangan: "Wanita, kamu perlu istirahat yang cukup. Jika... Ketika orang yang tidak tidur terlalu lama tiba-tiba tertidur, sangat mudah untuk mengira mimpi sebagai kenyataan."

Alis Joohyun merajut erat saat dia berkata dengan tidak senang: "Aku dapat membedakan apa yang mimpi dan bukan mimpi. Seulgi pasti baru saja bangun. Aku bertanya kepada Chae Young sebelumnya, tidak ada yang masuk atau menyentuh Seulgi, tetapi tangannya ada di bahuku ketika aku bangun."

Mendengar itu dari Joohyun, tabib Bai dan tabib Li berbagi pandangan sekali lagi. Kali ini, giliran tabib Li. Dia menyatukan tangannya dan mengarahkan pandangannya ke bawah untuk menghindari tatapan mata Joohyun saat dia menjawab: "Menjawab wanita itu, kami hanya mengendalikan racun di dalam tubuh suami wanita itu untuk sementara waktu melalui obat-obatan dan akupunktur selama beberapa hari terakhir. Tidak memburuk sudah merupakan hasil terbaik. Racun dalam tubuh suami wanita itu adalah jenis racun yang sangat sulit dihilangkan tanpa penawar yang tepat. Sudah merupakan keberuntungan besar bahwa kondisinya tidak memburuk sejak saat itu ... Mungkin antisipasi wanita itu untuk suami wanita itu terlalu kuat, dan mungkin wanita itu terlalu lelah akhir-akhir ini, silakan beristirahat sejenak... "

Mendengar itu dari kedua tabib, kobaran api kemarahan melonjak di hati Joohyun. Dia terengah-engah saat kemarahan mengalir ke atas kepalanya; bahkan kulit putih di sekitar matanya berwarna merah muda.

Suara Joohyun berubah tajam: "Bukti apa yang kamu miliki bahwa apa yang aku lihat adalah ilusi? Jika kamu tidak bisa memberiku penjelasan yang tepat hari ini, jangan salahkan aku karena tidak masuk akal!"

Tabib Bai berkata: "Wanita, tolong hentikan amarahmu. Lihatlah luka di kening suami wanita itu. Jika dia benar-benar memiliki tanda-tanda pemulihan, itu akan terlihat pada lukanya. Setidaknya, pembengkakan akan berkurang, tetapi seperti yang kamu lihat... Pembengkakan itu tidak berkurang; tetapi itu menjadi sedikit lebih serius dari sebelumnya. Yang rendah hati ini yakin tidak ada kesalahan. Kami telah membaca denyut nadi suami wanita itu secara terpisah sebelumnya, dan pemeriksaan kami cocok, itulah sebabnya ... "

"Aku percaya apa yang kulihat. Kamu harus memikirkan cara untuk membangunkannya kali ini, jika tidak, tidak ada dari kalian yang bisa keluar dari ruangan ini!"

Selama tiga tahun bertanggung jawab atas perkebunan Bae, Joohyun tidak pernah begitu 'sombong' terhadap orang lain sebelumnya. Namun, dalam menghadapi keselamatan Seulgi, tidak ada hal lain yang penting.

Joohyun takut Seulgi akan semakin sulit untuk dibangunkan semakin lama dia tidur. Dia ingin membangunkan Seulgi ketika ada kesempatan. Bahkan jika racunnya tidak bisa segera dihilangkan, hidupnya akan terjamin selama dia bangun.