Cermin menampilkan tubuh David yang sedang berpakaian, karna hari ini adalah hari penting untuknya jadi kami berdua akan tampil sebaik mungkin
Aku menatapnya lewat cermin
"Dave" panggilku"Mhhmm" dia masih sibuk mengancingkan kemejanya
"Jadinya cuti kamu itu gimana?" Aku berusaha bicara setenang mungkin
Akhir-akhir ini Aku merasa David terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sebulan yang lalu dia bilang mengambil cuti untuk 3-4 hari tapi setiap ada kabar apapun dari kantornya dia selalu ikut terlibat.Menyebalkan
"Mungkin sekitar bulan depan" jawabnya santai
Aku berjalan mendekatinya
"Daveee!!" Seruku tegasDia mengalihkan perhatiannya dari cermin lalu menatapku
"Kenapa? Mhhm?"Wajahku menghindar saat tangannya akan mengelus pipiku
"when we honeymoon? when we vacation? when we can be free from work?. Hmmh?" Aku memberi tatapan sedikit memohonDia terdiam tapi dengan tatapan yang sedikit membuatku gerah
"Aku gak butuh tatapan!! Aku cuma butuh kepastian!" Ucapku dengan sesinis mungkin"Udah ya sayang" dia membelai rambutku "kita udah terlambat, nanti kita bicarain lagi"
See? Jika ada yang bisa membuat David menjadikan pekerjaannya nomor 2 atau 3 aku akan melakukannya.
Aku memilih diam dan kembali berdandan.
Aku memakai long dress berwarna putih gading dengan hiasan di bagian dada ini salah satu gaun terbaikku karna dengan dress ini tubuhku terbentuk sempurna, walaupun tadinya aku akan memakai dress yang terbuka di bagian punggung tapi David melarang ku dengan berbagai alasan alasan klise.
"Udah rapih kan? Ayo cepat nanti kesorean" aku berjalan lebih dulu dan memasuki mobil terburu-buru
David menyuslku dengan langkah kaki yang lebar
Dia menjalankannya mobilnya dengan kecepatan rata-rata
"Seatbelt?""Sedang tidak ingin" acuhku
aku mengalihkan pandangan ke luar jendelaAku mendengar dia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya kasar
"Haruskah kita kembali kerumah?"Aku beralih dan menatapnya penuh pertanyaan
"Jika ingin" aku memberi jeda "Lakukan saja!!" Tantang kuAku terperanjat saat David dengan cepat memutar balik mobilnya
"As you wish!" Dingin sekali perkataannyaTatapan marahnya menohok hatiku, aku memang jengkel dengan kelakuannya tapi bukan berarti kami harus bertengkar seperti ini.
"Stopp Dave!" Pintaku
Nihil. Dia tidak mendengarkan aku sama sekali, mobilnya semakin cepat melaju
"Dave aku takut" aku menggenggam tangannya erat
Tidak ada balasan apapun darinya, namun kurasakan mobil ini perlahan mulai berkurang kecepatannya
Aku menarik tanganku yang tadi menggenggamnya, mengalihkan pandanganku lurus
"Berapa usia pernikahan kita Dave?"
Aku hanya ingin dia ingatDia terdiam namun dari raut wajahnya aku tau dia sedang berfikir.
Tiba-tiba saja David menghentikan mobilnya
"3 bulan" ucapnyaAku tersenyum mendengarnya, namun masih enggan menatapnya
"Bodoh!" Makinya"Remember your promise?" Tanyaku
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know I Luv You
RomancePERHATIAN!!! KONTEN 18++ Ketika yang putih berhasil kau rubah menjadi kelabu, aku hanya ingin kesediaan mu untuk memperbaikinya. Tapi kau tidak begitu... Aku menyerah. Pergi dan mencari Cinta yang lain.