Jangan salah menilai

14.3K 535 25
                                    

Ini bukan David

Ku amati lekat wajah seseorang yang ku yakini bukan David, secara fisik mereka benar benar sangat mirip mungkin ada beberapa perbedaan jika ku amati lebih dekat

"Berhenti melihatiku begitu!" Tegurnya tanpa menoleh ke arahku, aku berjengit kaget

"Davin ya?" Tanyaku basa-basi, "minum kopi yuk!" Ajakku, jujur aku penasaran dengan kepribadian Davin

Davin menoleh kearahku, oh kini aku tau perbedaan fisik antara David dan Davin, Rahang Davin bersih tidak ada rambut yang bertumbuh di wajahnya, warna kulitnya lebih gelap exotic, berbeda dengan David yang putih bersih seperti porselen.

"kamu suka kopi kan?" Tanyaku lagi

"Gracia..." Dia menyebutkan namaku sambil tersenyum miring, mungkin dia membenciku karena David

"Panggil aku Grace" dia mengangguk pelan "nanti diujung jalan sana ada kedai kopi enak" ku tunjuk pertigaan jalan yang ada di depan kami, "kita mampir?"

Ini aneh, Davin malah tertawa
"David nemuin kamu disana, iya?"

"David Gak tau kedai itu"

"Yang benar?" Dia menaikan satu alisnya sambil tersenyum

"Kalian berantem lagi?" Tanyaku, Hatiku mulai tak tenang saat menyadari ada luka sobekan di sudut bibirnya Davin

"Hanya aku yang berkelahi bukan David" nadanya meninggi

"Seorang diri? Tidak mungkin!" Aku menggeleng

"Bersama bodyguardnya"

Deg. . . .
Sejak kapan David punya bodyguard?
Astaga Kenapa dia tega menyuruh bodyguardnya memukuli adiknya sendiri,

"Nanti aku obati, kita mampir ke apotek untuk beli obat ya"

Davin kembali menoleh, "aku bisa sendiri!"

Drrrrttttt...

David Love calling

Panggilan masuk dari David
Aku melirik Davin sejenak, dia sedang fokus dengan kemudinya

"Grace kamu dimana? Kamu sama Davin?" Suara panik David langsung menyeruak begitu teleponnya tersambung

"Aku marah sama kamu, Dave!"

"Grace kasih tahu ku kamu lagi Dimana nanti aku jemput"

"Gausah! suruh bodyguard kamu aja yang jemput" ketusku "jangan coba-coba ngelacak aku, ponselnya mau aku nonaktif kan!"

"Grace, Please sayang! Davin itu nekat aku takut kamu di apa-apain"

"Lebih nekat kamu!"

"Dia bawa pistol!"

Deg

"DIA BAWA PISTOL"

Tutt . . .

sambungan langsung ku putuskan

Aku melirik Davin, dia masih tenang mengemudi...

Kuamati saku celana nya, dan ternyata benar ada pistol disana.

"Kamu bawa pistol?" Tanyaku

"Iya"

"Buat bunuh aku?" Aku takut. Jujur

Davin tertawa girang, matanya sampai menyipit  "kamu takut?" Tanyanya

"Enggak kok" aku menggeleng cepat, "kita kan mau minum kopi" kataku

"Bagus"  dia tersenyum kecil, setelah itu tidak ada percakapan lagi diantara kami. Davin fokus pada kemudinya dan aku fokus pada duniaku sendiri.

I Know I Luv YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang