Pandangannya mulai membuyar, genangan air mata masih tetap bertahan disana,
"istrimu, dan anakmu..."
David harus terlebih dahulu menelan kenangan buruknya sebelum mengucapkan balasan, kejadian masa lalu kembali menyayat hati kecilnya
"Pergi..." jawabnya singkat, namun mampu mendebarkan dada
Atsmofer disana seketika berubah menjadi sendu, hawa dingin David berperang dengan api kemarahan yang ada di dalam diri Grace.
"Rindukah kamu, Dave?" lagi lagi Grace mengucapkan pertanyaan yang tidak masuk akal pada David,
David mengangguk pelan, "Sangat" katanya
Senyuman tipis terlukis di bibir Grace, "tapi tidak padaku dan Juna, kan?"
Astaga Grace!!!!
David menghela nafas berat
"Apa semua kesalahan yang terjadi selama ini akibatku?"
Tatapan matanya berubah memohon, "sebentar saja, Grace. Sebentar Banyangkan jadi aku"Perih
"For What?" balas Grace sengit
David tersenyum miris,
"Hmm, Percuma" katanya pelan, "kamu gak akan ngerti!""kita sama sama terluka untuk apa yang tidak kita harapkan, Dave" Grace memberi Jeda untuk menghela nafas panjang,
"Maafkan masa lalu, dan hiduplah dengan baik, David"
David mengangguk pelan, "With you? Yes I will"
***
"Jun!" Anak itu menoleh, dan langsung bangkit menghampiri si pemilik suara
"Uncle baik" sapanya riang, David membawa Juna kedalam dekapannya
"sudah makan?" tanya David sambil terus mengecupi pelipisan putranya
"Daddy suapin aku"
"Oh"
Perih, Hati David perih mendengar putranya sendiri menyebutnya sebagai paman dan menganggap orang lain sebagai ayahnya.
"uncle..."
"yaa, ada apa?" David menatap Juna penuh minat
"Daddy marahin Mommy, pukul uncle Harris"
David terkesiap, "pukul mommy tidak, Jun?"
Juna menggeleng, "Daddy sayang mommy,"
Syukurlah.
"JUNA!"
Suara lantang yang memekikan telinga datang dari arah belakang David.
Edmund
Lelaki itu datang dengan amarah yang membuncah, sambil meneriaki nama anak kesayangannya.
David langsung menyadari perubahan wajah putranya yang Pucat karena ketakutan, semakin dia dekap erat tubuh mungil itu dalam gendongannya
"Turunkan Putraku!"
"Edmund, tolong dia ketakutan"
"Juna, dengar Daddy! Turun!"
"Edmund, tolong" suara David mulai memelas, saat dia menyadari tubuh Juna bergetar ketakutan
"Juna Turun! Listen Daddy!" sia sia Edmund mengabaikan permintaan David
Edmund mendekat, merebut paksa Juna dari dekapan David.
"No, Daddy. No!" Juna merengek pelan
"ayo Juna!" Juna masih berpegang erat pada David namun Edmund menariknya dengan paksa
"Edmund jangan kasar pada putraku!" Kesabaran David sudah ada di titik terendah. Dia bisa menerima semua perlakuan buruk Edmund padanya asal tidak pada Juna
"oh Good! Sekarang kamu akui ini anak mu, iya"
"dia putraku!" balas David
"Kau hanya penabur benih, Brengsek!"
"jaga ucapanmu di depan Putraku, Edmund"
Edmund tertawa nyaring, Saat itulah David tau bahwa dia sedang Mabuk
"kamu mabuk, berikan Juna padaku!"
Juna sendiri memberontak untuk turun,
"Edmund, Maaf"
Bukk! David memukul Edmund sampai dia terjatuh bersama dengan Juna, anak itu tidak menangis ataupun berteriak.
"Ayo sayang!" Dengan sigap David langsung menggendong Juna
Tubuhnya masih bergetar ketakutan,
"Dave..."
Grace datang sambil berlari dengan kencang,
"Edmund" dia menatapi edmund
"Mommy"
Tangis histeris Juna pecah saat Grace memandangnya.Dengan lembut David memberikan Juna pada Grace.
"aku takut dia trauma, Grace"
Grace paham, Dia menyisir lembut rambut rambut Putranya
"super Hero, Mommy!" bisiknya, dia memeluk erat anak itu.David membawa Edmund ke mobilnya dan setelah itu kembali lagi menghampiri Grace,
"aku antar kalian pulang"
"baiklah"
***
Grace point of view
"aku sudah melarangnya untuk tidak mabuk, Grace"
"juna sangat ketakutan pada Edmund, Harr" aku memijat pangkal hidung mencoba menghilangkan rasa pusing yang sedari tadi bersarang di kepala
"butuh berjam jam untuk membuat dia tenang" aku sangat menyayangkan Edmund benar benar kehilangan kendali.
Harris bergerak gusar, "dia dimana?" kesal. Iya aku tau Harris kesal, terdengar dari intonasi suaranya
"Di kamar, sudahlah jangan marah pada Edmund" aku menepuk bahu Harris pelan mencoba meredam emosinya. Sudah cukup pertengkaran dalam rumah ini
Saat Nafas Harris mulai teratur, dia mengajakku keliling komplek berjalan jalan sambil berbincang santai mengenai kejadian kejadian akhir akhir ini .
"Bagaimana keadaan Ibu David?"
"lemah,"
"dia bertemu Juna?"
"iya, sebentar"
Langkah Harris terhenti,
"aku punya informasi penting" katanya dengan serius"Apa?"
"Istri dan Anak David sudah meninggal, Grace"
Aku tercekat. Hampir tidak bisa bernafas,
Mana mungkin.
....
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know I Luv You
RomancePERHATIAN!!! KONTEN 18++ Ketika yang putih berhasil kau rubah menjadi kelabu, aku hanya ingin kesediaan mu untuk memperbaikinya. Tapi kau tidak begitu... Aku menyerah. Pergi dan mencari Cinta yang lain.