Bersyukur (?)

13.3K 529 93
                                    

"Grace..." dengan suara lembut Harris mencoba berinteraksi dengan ku,  ini sudah hampir ke 25 kalinya dia memanggil namaku

"ini bukan kesalahan kamu, sayang" tangannya masih terus mengelus rambutku, 

Kalau di lihat lihat aku persis seperti anak kecil yang kehilangan orang tua,  dengan tubuh meringkuk memeluk lutut dan duduk di pojok kamar mandi dengan keadaan tubuh yang basah kunyup

"Kamu butuh banyak istirahat, sayang" Harris kembali berusaha mengangkat tubuhku

Sia sia...

Air mataku kembali berderai, rasanya seperti ada ribuan kilo beban yang bersemayam di tubuhku menggaet sempurna sampai sampai aku tak punya kemampuan lagi untuk bangkit.

Berkali kali ku hembuskan nafas namun tetap saja rasanya sesak.

Jujur aku bingung, haruskah aku bahagia atau malah sebaliknya

"Pergi, Harr"

"Grace... " dia kembali memanggil namaku untuk yang ke 26 kalinya

"sudah ya..." ibu jarinya mengusap air mataku,  aku menggeleng pelan,

Hatiku perih,  sangat amat perih. Bagaimana Bisa David berbuat hal ini padaku, menanam benih dalam rahimku sedangkan dia mempunyai anak dari wanita lainnya.

Pantas kan aku hancur?
Bagaimana bayiku hadir tanpa memiliki Ayah, hadir tanpa ada ikatan pernikahan, tidak aku tidak pernah sanggup menerima Kenyataan ini.

"Aku hamil, Harr. Hamil..." Perih kembali menjalar di sekujur batinku ketika mengucapkan kata itu

"sssttt..." Harris mengecup pelipisanku bertubi tubi menjalarkan kehangatan yang memang sedang ku butuhkan

"aku disini untuk kamu,  Grace" Harris mengamit daguku, mata kami bertemu "Jangan pernah takut" bisiknya

Jangan takut (?)

***

Author POV

Suasana tegang menyelimuti keluarga besar David, Diana istri David sudah mengalami kontraksi pertamanya, rasa takut, antusias dan bahagia bercampur membuat atsmofer tersendiri disana.

David masih tetap di samping Diana,  memegang erat tangan wanita itu sambil merapal doa. Jantungnya saling bekejaran ini akan menjadi sejarah yang paling membahagiakan dalam hidupnya,

"Aku takut," lirih Diana pelan

David menggeleng, tangannya menjalari permukaan perut wanita itu, mencoba berinteraksi dengan bayi yang ada di dalamnya

"Daddy sayang kamu, Kamu hebat, Mommy kamu juga hebat.. " David melirik sebentar ke Diana,  Wanita itu tersenyum simpul, "kalian harus saling menguatkan,  Daddy disini menunggu kamu"

Tes...

Tes...

Air mata David perlahan turun,  begitu haru dan menyesakan Dada. Dalam batinnya dia meringis, seandainya wanita yang tengah terbaring ini adalah "cintanya" akan ada ribuan kata Cinta yang David ucapkan, namun kenyataannya berbeda...

"aku sayang kamu,  Diana" ucap David sambil mengecup hikmat Dahi Diana,

Diana tersenyum, David memang belum sekalipun bilang Cinta padanya, Dia tau cinta suaminya itu bukanlah untuknya sebaik apapun perlakuan David terhadapnya akan selalu ada yang kurang, karena David melakukannya atas dasar kewajiban bukan keinginan murni dari dalam nuraninya.

Diana Tau itu.

"Aku cinta kamu, Dav" balas Diana

***

Gema tangis Bayi memecah ketakutan dan kegelisahan di hati semua keluarga David,  Dania adalah sosok paling pertama yang maju menemui dokter yang baru saja keluar dari ruang persalinan,

"Bayinya Perempuan, Cantik  sekali" tutur Dokter Jean

"David?" tanya Dania khawatir, pasalnya dia tau David agak sensitif dengan Darah dan rintihan

Dokter Jean tersenyum ramah, "Dia masih terus menciumi Anaknya sambil menangis" Dania terkekeh pelan

"ini sudah dia harapkan sejak lama, Jean" Dokter Jean mengangguk paham

"terima kasih, An" bisik David, meskipun samar namun diana masih bisa mendengar suara itu,

"Jaga Putri cantik kita, jaminkan masa depannya" tutur Diana terbata, dia masih dalam pengaruh obat bius

"pasti!" jawab David Sungguh sungguh, "aku rela menukar segalanya untuk dia"

Diana tersenyum kecil,  "aku sudah menyukai kamu sejak kuliah, Dav" David menghela nafas pelan, "aku yang minta Papaku untuk jalin kerja sama dengan perusahaan kamu agar aku bisa dekat denganmu, Dav"

"An..." panggil David pelan

Diana menggeleng, "Jangan di potong,  dengarkan aku sebentar"

David menurut,

"waktu kamu menikah dengan Gracia aku depresi, aku mengutuki wanita panti asuhan itu dalam batinku berharap dia lenyap di telan bumi dan kamu kembali padaku, dan aku berhasil. Kamu jadi milikku"

Diana merekahkan senyum sendu,  "kamu jadi milikku,  tapi tidak dengan hatimu, saat malam pertama kita kamu menyebut namanya sedangkan kenikmatan itu berasal dariku, aku hancur, Dav. Kamu memperlakukan aku dengan sangat baik namun tanpa cinta,"

"sudah An,  kamu harus istirahat"

Diana kembali menggeleng,
"untuk pertama kalinya hari ini kamu memberiku ciuman tulus dan bilang menyayangiku" air mata Diana sudah menggupal di pelupuk mata, 

"aku bahagia, karena kamu adalah lelaki yang paling aku cinta, Anakku lahir dan tumbuh dari didikan lelaki hebat. Jaga dia, Dav"

David mendekatkan Mulutnya ke telinga Diana,  "Dia adalah anak kita,  jadi kita yang akan mendidiknya"

Tangis pilu Diana tidak bisa tertahan lagi,  rasa hangat menjalar di seluruh sel tubuhnya, dia bahagia, Sangat. 

"jangan lupakan aku,  Dav.  Jangan pernah" Diana mengusap sayang kepala David, "aku mencintai kamu dan anak kita..."

"Aku juga, mencintai kamu dan Anak kita..." balas David

Kalian team yang mana...

#David dan Gracia
#Gracia dan Edmund
#Gracia dan Harris
#David dan Diana
#Davin dan Tifanny

Btw,  gak ada yang kangen sama Edmund ya????



Sorry ya kalau masih ada typo,  karena blm di revisi lagi...

Enjoy

Happy

And dont forget to vote and Coment!!!  👍😉😉

I Know I Luv YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang