Bertemu

13.9K 554 37
                                    

Semilir angin pantai tak cukup mampu untuk menyapu luka, satu batang? Dua batang? Ah sudah lebih dari satu bungkus David menghisap Rokok filternya.

David tersenyum miris, biasanya Gracia akan menggantikan rokok itu dengan bibir lembutnya. Membiarkan David menghisap kuat bibir ranumnya daripada melihatnya menghisap sebatang rokok.

Pergi ke Jerman hanya mengingatkannya dengan sosok yang ingin dia lepaskan, sosok wanita bergaun biru yang dia temukan sedang memetik bunga di halaman Gereja sambil bernyanyi dan tertawa.

Rindu? Pantaskah David merindukan wanita lain sedang di rumahnya ada istri yang tengah mengandung buah cinta mereka.

David mengerang pelan, dalam hitamnya langit malam yang tak berbintang dia ingin bertemu wanitanya, hanya untuk mengucapkan kata Maaf atas kebodohannya. Maaf atas praduga buruknya, maaf atas hujatan yang pernah dia lontarkan pada wanitanya, maaf atas ke egoisannya.

"Maaf sayang... "

"maafin aku, Gracia..."

.
.
.

"Aku maafkan... "

David berjengit, suara lembut itu muncul dari arah belakangnya

"aku memaafkan mu, Dave" senyuman kecil tersirat membimbing David mendekat

***

Komische Oper, German.

"Bagus sekali!" Grace menatap nanar Gedung Opera yang baru saja dia datangi,

"pertunjukannya juga bagus" Harris menimpali sambil menepuk kedua pundak wanita itu dari arah belakang

"ini sudah ketiga kalinya aku kemari, tapi tetap saja aku selalu terpukau..." bibir tipis itu menyunggingkan senyum, pikirannya kembali menyusuri masa lalu

"bersama siapa?" tanya Harris pelan

Grace menoleh ke Harris sambil tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putihnya,

"Suamiku..." ucapnya pelan

"waktu aku menemaninya berkunjung ke acara pernikahan rekan bisnisnya" dia meneruskan, senyum getir terpahat di bibirnya

"kita pulang,Grace" bisik Harris tepat di telinga wanita itu

Grace menatap Harris lekat, tatapan keduanya bertemu ada senyum iri yang terbit di bibir Harris, "kenapa?" tanya grace pelan menyadari ketidakbenaran yang terjadi dalam Harris

"tidak apa-apa" Harris berlalu mengalihkan pandangannya

"kamu kenapa Harr?!" tanya grace saat mereka sudah sampai di mobil

Harris menaikkan kedua bahunya, "kamu mau kemana lagi, grace?"

"tidak kemana pun!" jawab grace sengit, "tidak kemanapun jika kamu mendiamkan aku begini" grace mengalihkan pandangannya ke jendela mobil, masa bodo dengan pendapat Harris mengenai sikap kekanakannya.

Keadaan seketika hening

Harris tertawa lepas, mau tidak mau dia harus mencairkan suasana canggung diantara mereka.

Grace menoleh ke arahnya, matanya menyipit seakan meminta penjelasan atas kelakuannya

"ke pantai yuk" ajak Harris

I Know I Luv YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang