"jadi sekarang kamu jadikan aku sanderaan?" Davin tertawa, membuatku juga ikut tertawa. Sore tadi kami menghabiskan waktu bersama dengan bermain di pantai dan malam ini kami bersantai duduk di bangku halaman ditemani coklat panas yang lezat
"Untuk malam ini mungkin iya, tapi besok pagi aku janji akan bawa Kamu pulang"
"Yang lama juga gakpapa, aku suka tempat ini"
Davin terkekeh
"Nanti bodyguardnya David bisa bunuh aku""Jangan ngaco kam-" ucapanku terpotong ketika melihat segerombolan pria bertubuh besar berjalan mendekat ke arah kami dengan langkah yang terburu-buru
Aku dan Davin berdiri, Davin menarik tubuhku agar berdiri di belakangnya,
"Lari Grace, masuk ke dalam dan kunci pintunya" bisiknya, aku menggelengMungkin saja orang orang ini adalah suruhannya David, setelah mereka melihatku pasti semua masalahnya selesai, David hanya inginkan aku...
Mereka semakin dekat, dan sekarang sudah ada dihadapan kami
"Mau apa kalian?"
BRUKKKKK!!!
Tubuh Davin tersungkur, pria yang bertubuh paling besar mendorongnya lalu menjinjing tubuh Davin, memukulinya tanpa ampun, sedangkan 2 orang yang lainnya memegangi kedua tanganku,
Aku meronta sebisaku
"Siapa yang suruh kalian? David?" Tanyaku"Tenang! Kami tidak akan menyakiti Anda" kata yang berkumis tipis
"Tapi Kalian menyakiti adikku!" Bentakku kasar, Mata dan hatiku tak tahan melihat Davin dipukuli secara tidak manusiawi begitu, wajahnya sudah dipenuhi darah segar, dia meringis kesakitan tapi masih tetap memasang tampang menantang. Benar-benar ingin Mati.
"Kalian kesini mau cari saya kan? Ini saya Gracia! Istri David, menantu Bapak Danny"
Kedua orang yang memegangi tanganku saling melempar pandangan satu sama lain,
"Dia Punya Pistol!!!"
Seru laki-laki bertubuh besar yang memukuli Davin, Davin sudah berdiri tegak dengan pistol di tanganya, pistol itu berguna juga rupanya.Laki-laki yang berkumis tipis tiba-tiba saja menodongkan pisau ke leherku, pisau yang ku yakini sangat tajam
"Jangan banyak bertingkah, kami hanya ingin beri kamu pelajaran Davin!"
"Keparat! Saya sudah banyak belajar!"balas Davin sinis, Astaga dia benar-benar mau kehilangan nyawa.
"Lihat ini..." Si kumis tipis menekan pisau itu ke permukaan leherku, rasanya sangat sakit, seluruh tubuhku bergetar hebat aku benar-benar takut.
"Baru sedikit Davin..."
Pisau itu di acungkan ke udara, terlihat sudah di lumuri warna merah oleh darahku. Astaga leherku benar-benar sudah di robekDavin menatapku sendu,
"I'm okey!" Ucapku tanpa suara, hanya gerakan bibir namun aku tau Davin mengerti maksudku
DORRRR!!!!
Semuanya terjadi sangat cepat, tangan kanan si kumis tipis itu menggelepar tak berdaya karena peluru yang ditembakkan Davin, pisau itu jatuh kebawah
"DAVIN!!!!"
Seruan itu, aku kenal suaranya...
Ternyata benar.
David datang bersama beberapa orang yang ku yakini sebagai bodyguardnya.
David berlari menuju ke Davin, wajahnya diliputi kesedihan, pasti dia shock melihat adiknya babak belur begitu. Tapi Dia belum melihatku...
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know I Luv You
RomancePERHATIAN!!! KONTEN 18++ Ketika yang putih berhasil kau rubah menjadi kelabu, aku hanya ingin kesediaan mu untuk memperbaikinya. Tapi kau tidak begitu... Aku menyerah. Pergi dan mencari Cinta yang lain.