"Revan kemana?" Aku mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan
"Ikut perkemahan dari sekolahnya"
"Kamu gak nemenin?" Tanyaku heran
"Dia diantar Thelma, aku lagi ke luar kota waktu itu"
Astaga Edmund!
"Jahat deh kamu, Ed" sindirku, "mending Revan aku aja yang jagain"
Edmund terkekeh pelan, "kamu sayang banget sama dia, udah gak sabar mau punya anak ya?"
Anak?
"Kok cemberut?" Edmund mengamit daguku "hubungan kalian baik-baik saja kan?" Tanya Edmund menyelidik
"Aku mau cerai, Ed"
Edmund langsung menarik tubuhku yang baru akan pergi, "si brengsek itu nyakitin kamu lagi?" Tanya Edmund geram wajahnya sudah memerah karena marah, "dia belum tau kalau kamu sedang mengandung?"
"Udah ah, aku lagi gak mau bahas itu" aku melepaskan tangannya, dan langsung pergi menuju ke dapur
Aku membuka kulkas, dan menemukan beberapa bahan makanan di dalamnya
"Mau masak apa?" Tegur Edmund
Aku berbalik menghadap Edmund, "kamu ada anggur atau bir?"
"Anggur?" Edmund seolah menegaskan pertanyaanku
Aku mengangguk sambil tersenyum lebar memamerkan deretan gigi putih dan sehat milik ku
"Kita pesta besar malam ini""Kamu suka bercanda, minuman keras gak bagus buat kandungan loh Gracia"
"Emang siapa yang lagi hamil?" Tanyaku yang langsung mendapat tatapan tajam dari Edmund
"CERITAIN SAMA AKU SEMUANYA!" Ujarnya dengan keras dan lantang
Aku sudah menduga reaksinya akan seperti ini.
Dengan enggan aku di Giring Edmund untuk duduk di mini barnya, dan mulailah aku berkisah...
"Jangankan menjaga seorang anak, menjaga suami aja aku gak bisa, Ed" aku tertawa hambar, bukannya ikut tertawa Edmund malah menatapku dengan prihatin, aku benci itu.
"Sudah cukup jangan menatapku begitu" aku memalingkan wajahku dari tatapannya "keluarkan semua jenis minuman yang kamu punya, aku mau coba"
"Kamu lagi masa pemulihan tetap saja tidak boleh minum minuman keras" kekeh Edmund yang semakin membuatku muak.
Aku menyingkir dari kursi bar dan berjalan menuju ruang tamu, mengambil tas tangan dan cardigan ku
"Kamu mau kemana?"
"Aku mau minum di luar, Puas?" Ujarku ketus
Baru akan pergi tangannya menarik tanganku, "sama aku aja disini," Edmund berkata lembut, aku menyesal karena tadi berkata kasar kepada-nya Edmund seperti pelampiasan dari masalahku dirumah
"Aku minta maaf, Ed" ku usap lembut dadanya, terdengar suara nafas Edmund semakin berat "aku Kacau balau, aku barang rusak, aku cu-mphh" racauan ku terpotong karena bibir Edmund lebih dulu membungkam mulutku, nurani ku menolak tapi pikiran dan tubuhku membiarkannya. Jadi begini rasanya menjalin hubungan gelap!
"Aku mau lagi Ed" aku kembali menyodorkan gelas untuk kembali di isi dengan minuman beralkohol itu
"Sudah terlalu banyak, cukup oke!" Aku mengerucutkan bibir sebal, "kamu kok gak minum?" Tanyaku yang merasa dari tadi Edmund hanya menemaniku mengobrol tapi tidak ikut menenggak minuman Aneh ini
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know I Luv You
RomansaPERHATIAN!!! KONTEN 18++ Ketika yang putih berhasil kau rubah menjadi kelabu, aku hanya ingin kesediaan mu untuk memperbaikinya. Tapi kau tidak begitu... Aku menyerah. Pergi dan mencari Cinta yang lain.