18++ Mawar tercantik

21.4K 326 21
                                    


Perhatian konten 18++

Harap dibaca bagi yang bepuasa setelah berbuka saja ya

.....

Grace membuka satu persatu pesan dari David, tanpa sadar bibirnya melukis senyum simpul membaca setiap kata kata manis penuh rayuan dari mantan suaminya itu

Bunga Mawarku yang paling cantik

Ini yang terakhir kalinya.

"mommy you are so beautifull"  Juna mengusap lembut wajah Grace dengan kedua tangannnya, "Juna like your smile, mommy" Grace tersenyum-merangkuh Juna kedalam pelukannya, ternyata putranya sudah pandai memuji

"Mommy love Juna so much"

Jika dia tidak bisa bersama David, maka masih ada Juna disisinya, sudah lebih dari cukup.

***

08:00 pm

"aku akan menuruti apapun permintaanmu" Grace membuka suara, Edmund menarik nafas panjang  membenarkan posisi duduknya agar lebih relax, "Aku akan menjadi apapun yang kamu ingin kan"

Reflek tubuh Edmund Condong kedepan, tertarik akan pernyataan Grace.
"bagaimana jika aku memintamu untuk menikah bersamaku?"

Grace terdiam, namun tak berapa lama bibirnya mengulas senyum hangat,
"Aku mau" jawabnya mantap, "Kita bisa mulai kembali mimpi yang pernah kita bangun bertahun tahun lalu"

Edmund terlihat terkejut, dia menarik nafas panjang berkali kali,
"Apa perbuatanku membuatmu takut? Sampai kamu mau memasrahkan dirimu begini?"

Grace menggeleng cepat,
"tidak, Ed" bantahnya, "aku hanya ingin kita bahagia, tanpa dusta lagi tanpa harus saling berkelahi, aku benar benar tidak sanggup menyaksikan dua lelaki yang aku sayangi terus bertengkar hanya karena aku, jika ada hal yang harus kulakkan maka Jawabannya adalah Ini" Grace meraih tangan Edmund,

"Aku akan memilihmu"

Edmund menegang, tangan Grace terasa hangat berbanding terbalik dengan tangannya yang sudah berubah menjadi dingin,

Ini tidak benar, dia menginginkan Gracia  tapi tidak dengan cara yang begini. Tidak dijadikan pilihan terakhir hanya karena wanita ini sudah lelah

"aku sudah memikirkan ini jadi jangan menyulitkan dirimu sendiri" Edmund menatap lekat wajah Grace, tangannya mengelus lembut wajah wanita itu

Grace menatap Edmund bingung,
"maksudmu?"

"jangan mengambil pilihan yang tidak kamu sukai, menikah bukanlah permainan Gracia. Jika memang aku harus menikah maka aku akan menikah dengan wanita yang akan terus selalu memilihku"

Tanpa sadar perkataan Edmund serasa menohok hatinya,

Menikahlah dengan seseorang yang selalu memilihmu

"Ed, aku selalu memilihmu"

"itu dulu, aku tau bahwa di hatimu selalu ada aku. Sebab itu saat aku kembali kedalam kehidupanmu aku masih berharap bahwa kamu masih memilihku, tapi kini tidak lagi aku sadar bahwa sekarang cintamu, pikiranmu hanya untuk lelaki itu" 

Rasanya menyakitkan saat harus mengakui bahwa kini dirinya sudah kalah dengan si lelaki Brengsek itu, Gracianya tidak lagi memilihnya. Bahkan di alam mimpi pun Gracia selalu memilih si Brengsek itu. Edmund tersenyum miris mengingat dia Pernah memergoki Grace yang tertidur sambil mengigau

"Dave, Jangan tinggalkan aku lagi" sialan bayangan itu sudah menyakitkan untuk Edmund.
Dia masih sering berandai andai seandainya saja Gracia yang meminta hal itu kepadanya,

I Know I Luv YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang