RU- Nothing

13.8K 503 32
                                    

Grace meringkuk menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut sambil menangis sesenggukan, sementara di sisi ranjang ada David yang terpaku dengan rasa bersalah,

"Aku se rendah ini di mata kamu?" Ujar Grace dengan lirih

"Aku Lepas kendali, aku gak bermaksud begitu..."

"David, aku capek! Demi Tuhan"

Setelah apa yang dia lakukan pada tubuhku semalaman ini, dia baru menyadari penderitaanku. Tubuhku di pontang-panting ke segala arah sebagai ajang percobaan ratusan gaya Kama sutra dengan cara yang brutal disertai BDSM, di Jambak, di pukul, di perah, di gigit, dan di setubuhi saat sedang kering korentangan. Batinnya merutuk

David beringsut ke tengah ranjang mendekat ke arah Grace, "aku kalap setelah melihat rekaman CCTV, kamu melakukannya di rumah kita Grace"

"Ada pisau kan? Kenapa gak kamu tusuk aja aku?!"

"Grace..."

"Aku ben-"

"Sssttttt...." David menutup bibir Grace dengan jari telunjuknya, "kamu boleh minta dan melakukan apapun ku aku, tapi jangan pernah membenci aku Grace"

"Apa aku saja tidak cukup untuk kamu?" Dia bertanya lagi, namun kali ini sambil mengusap lembut rambut Grace

"Aku selalu puas sama kamu, dan aku juga selalu berusaha memuaskan kamu, Grace. Apa itu juga belum cukup?"

Grace terdiam sejenak, lalu menghela panjang mengeluarkan sesak yang mengganjal di hatinya

Lemas. Dia sudah tidak punya tenaga untuk menjawab atau membantah ucapan David, yang bisa kulakukan saat ini hanyalah menangis kesakitan

"Lebih baik bunuh aku sekarang!" Ucap Grace lirih, "Demi Tuhan, aku lelah!"

"Aku minta maaf, aku benar-benar hilang akal setelah melihat CCTV rumah ini"

"Jadi?" Katanya, "sekarang Kamu sadar kan seberapa buruk istri kamu ini?!"

David diam, tidak merespon ucapannya

"Aku keras kepala, tukang ngambek, sulit untuk memiliki keturunan, dan ditambah Aku Juga Jalang. Masih harus ku ungkap lagi keburukan ku?"

-David beranjak dari ranjang dengan marah, "sepertinya aku memang harus melupakan kamu,  kamu sudah terlalu Jauh untuk ku gapai" ujarnya dingin

Setelah itu terdengar suara pintu di tutup, Dia sudah Keluar.

***

"Kamu mau kemana?" Seruan Lantang menghentikan langkah Grace keluar dari rumah

Grace menoleh mendapati David sedang berjalan sambil menenteng kopernya,

"Apa lagi?" Katanya sinis, "selain gak bisa memuaskan kamu aku juga lelaki yang tidak bertanggung jawab yang membiarkan istrinya terlantar di jalanan, iya?!"

"Cukup! Aku capek debat sama kamu!" Grace membentak keras,

David berhenti tepat di depan Grace, "aku yang pergi" ucapnya lantang, sebagai perintah bukan pilihan

Grace berdecak sinis sambil memutar kedua bola matanya
"Aku masih punya apartemen,  aku gak miskin miskin banget ya, Dave!"

"Gracia, kamu ini keras kepala sekali" ujar David marah, giginya beradu dan rahangnya mengeras

Grace menanggapi perkataan David dengan senyuman sinis, "oh.. maaf kalau begitu" dia menyeringai kecil
"Tapi Aku gak bisa tinggal di rumah laki-laki kasar kayak kamu!"

David semakin geram, amarahnya memuncak dia merebut koper Grace dengan paksa, membuat Grace memekik kencang karena terkejut

"Kamu gak bisa di baik-baikin, Grace" ujar David yang kini sudah menarik tangan Grace dan menyeretnya masuk ke kamar

"Kamu Yang memaksa, Grace"

David melemparkan koper Grace begitu saja,
"David, Sakit..." Ringisnya saat cekalan tangan David semakin kencang

David bergeming, menatapi Grace dengan marah.

"Kamu tenang, Grace! Jangan banyak memberontak" ujar David ketus,

"Kamu mau apain aku lagi, Dave?" Grace mendongak menantang, "Perkosa aku lagi?"

"GRACIA!"

Grace memandangi David dengan terkejut, air matanya perlahan menetes
"aku benci laki-laki kasar seperti kamu!  Aku ini bukan pelacur atau Budak seks, Dave. Aku memang Salah Karena menjalin hubungan dengan Edmund tapi itu gak bisa membuat kamu memperlakukan aku sehina ini!"

"Grace..."

"Coba kamu bisa rasakan sekali saja di posisiku, menjadi seorang pasangan yang tidak sempurna, kamu gak benar benar tau yang sebenarnya, Kenyataan mengapa aku ingin cerai dari kamu, Tekanan apa yang aku peroleh Selama ini"

"ceritakan segalanya, Grace... "

Grace menatap David miris, "I can't" Grace Teringat kembali mengenai janjinya, janji yang harus dia penuhi meskipun menyakitkan

"Kamu bisa jaga rahasia ini kan grace?"

Grace mengangguk pelan, hatinya seperti di remas kuat. Sosok yang dia pikir akan membantu nya untuk tetap kuat dan teguh justru malah meminta nya untuk menyerah, "David pasti akan membenci ku"

"Pada waktunya nanti, dia akan di beri tahu. Jangan khawatir"

"Aku hanya ingin dia tahu bahwa aku mencintainya" Grace mengusap air matanya dengan cepat,

Deheman keras dari David meleburkan lamunanya
"Ya Tuhan, Grace... " David mengacak rambutnya frustasi, wanita memang sulit untuk dipahami meraka ingin mengerti tapi tidak mau memberitahu segalanya dengan jelas, Batinnya

"Graciamu akan Mati, Dave"

"Gracia istriku akan selalu Ada Di sini" David mambimbing tangan Grace Ke dadanya, membiarkan Grace merasakan detak jantungnya

David suamiku juga akan selalu ada di hatiku...

VOTE

COMENT

Ada sedikit flashback yaa yang Di italic...  Abis banyak yang sebel Sama grace Jadi aku buka rahasianya

I Know I Luv YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang