COMENTCOMENT
VOTE
VOTE
PLAKK!!!
Dua tamparan keras sudah diterima David, namun tetap saja dia diam tak berkomentar ataupun menolaknya. Setelah Grace dibawa ke rumah sakit, David langsung menghubungi Dania-Maminya, Dania pun segera datang kerumah sakit, David menceritakan semua yang terjadi termasuk tentang kehamilan Grace.
"Mami malu sama kelakuan kamu! Kamu berpendidikan tinggi Dav, tapi kelakuan gak ada moralnya sama sekali"
"-"
"Dia istri kamu, teman hidup kamu, pengganti Mami, gak mikir kamu berani nyakitin dia, kamu didikan Mami, Dav tapi..." Dania mengusap air matanya yang mulai menetes "kelakuan sama aja kayak Papi kamu"
Barulah kali itu David mulai keliatan geram, dia bisa menerima apapun makian dari Maminya tapi asal tidak di samakan dengan Ayahnya.
"Gausah samain aku sama dia! Grace istri aku dan aku gak akan pernah ngelepas tanggung jawab apapun terhadapnya"
"Berdoa aja semoga dia masih mau terima kamu!"
"Aku berdoa semoga Grace dan anak kami selamat,"
Dania mengangguk pelan sambil menga'aminkan doa David.
Dokter dan perawat akhirnya keluar dari UGD, tempat dimana Grace di tangani
"Kerabatnya?" Dokter melirik kearah David dan Dania
David melangkah maju, "saya suaminya"
"Ikut keruangan saya, kita bicara sebentar" David mengangguk paham, dia melihat Dania sekilas
"Mami yang jaga Grace, kamu pergi aja" jawab Dania seolah tau apa yang ada dipikiran David
Dokter berjalan mendahului David, dia membuntuti dari belakang, sedangkan Mami masih tetap berdiri di depan UGD menunggui Grace yang akan segera di pindahkan ke ruang rawat inap.
"Pasien akan dipindahkan sekarang" kata salah satu suster
Mami mengangguk pelan, dia senang akhirnya Grace dipindahkan juga. Suster masuk lagi ke UGD lalu kembali keluar dengan Membawa Grace yang tergeletak di ranjang.
Mata Mami kembali dibasahi air mata, hatinya miris ketika melihat Grace
"Dia pucat sekali, suster""Dia mengalami pendarahan hebat, darah dalam tubuhnya menurun itu yang menyebabkan dia jadi pucat." Tutur si suster
__________
David keluar dari ruangan Dokter Darma dengan wajah pucat, sebisa mungkin dia mencoba untuk tegar dihadapan sang Dokter tapi sekarang sudah cukup baginya untuk berpura-pura.
"Ya Tuhan apa yang harus aku katakan pada Grace dan Mami"
"Mih..."
Mami menoleh kearah pintu masuk, hatinya berdebar ketika David perlahan-lahan mendekatinya yang tengah duduk di samping ranjang Grace.
"Kata suster Grace sebentar lagi sadar, kamu mau beritahu Mami sesuatu, Dav?" David mengangguk pelan
Mami beranjak dari kursinya, dia mengecup kening Grace sambil berbisik di telinganya
"Mami keluar sebentar, sayang"
Lalu setelah itu keluar dari ruangan, menyusul David yang sudah terlebih dahulu keluar
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know I Luv You
RomancePERHATIAN!!! KONTEN 18++ Ketika yang putih berhasil kau rubah menjadi kelabu, aku hanya ingin kesediaan mu untuk memperbaikinya. Tapi kau tidak begitu... Aku menyerah. Pergi dan mencari Cinta yang lain.