Berpikir dua kali

16.1K 486 15
                                    

Bagaimana tidur mu, sayang?" Tanya Harris, dia ikut bergabung denganku duduk di balkon Sambil menikmati teh hangat

"Maaf mengganggumu tadi malam" Harris terkekeh pelan, mengusap punggung ku

"Kita ini teman dekat sejak lama, tidak menjadi masalah bagiku"

Aku tersenyum kecil
"Terimakasih"

Semalam aku membuka ponsel David, menemukan beberapa pesan singkat yang belum terbaca dari Tifanny

Tifanny : Manisan Buahnya enak, Thank you, Dav

Ada juga pesan singkat dariku.
Jadi David kemarin pergi menemui Tifanny membelikannya manisan buah yang menjadi pesananku, keterlaluan.

Aku ingat bahwa David pernah bekerjasama dengan Harris, pasti dia menyimpan nomor teleponnya, dan benar saja ada nomor telepon Harris, aku langsung menghubungi Harris memintanya untuk datang menjemputku dan Harris mau.
Harris tidak banyak bertanya alasan aku pergi dari rumah, dia membawa ku kerumahnya dan mengijinkanku untuk menginap.

"Gracia, gimana kalau hari ini kita ikut Edmund?" Tanya Harris, meleburkan Lamunanku

"Edmund? Kemana?"

"Edmund bilang hari ini ada pentas seni di sekolah Revanno, dia mengajakku untuk ikut menemaninya"

"Aku tidak ada pakaian ganti, Harr"

"Nanti kita beli, okey!" Harris menaikan kedua alisnya sambil tersenyum lebar

Aku mengangguk pasrah
"Baiklah"

Harris menemaniku ke mall untuk membeli pakaian, dia juga ikut membantuku memilihkan beberapa pakaian.

Aku membeli 3 potong baju atasan, dan 2 celana panjang, 1 dress, lipstick bedak tabur dan beberapa pakaian dalam.

Dia mengeluarkan Kartu kreditnya untuk membayar belanjaan milikku.

"Nanti pasti aku ganti" ujarku, begitu kami sudah masuk ke dalam mobil.

"Ini hadiah dariku" jawabnya "jangan pernah berpikir untuk menggantinya, karena aku akan merasa tidak di hargai"

Aku mengangguk setuju "Baiklah"

Untuk acara hari ini, aku memilih memakai dress selutut berwana krem, menata rambutku menyamping dan memakai riasan seadanya

Harris mengetuk pintu kamarku, dan membukanya sedikit

"Edmund dan Revan sudah datang" serunya

Aku menghampiri Harris, dan langsung menggandeng tangannya untuk menemui Revanno dan Edmund

"Revanno" panggilku, Revanno langsung menoleh kearahku dan memberikan tablet yang dia tadi pegang ke tangan Edmund.

Dia berlari mendekati ku, aku mensejajarkan tinggi tubuhku dengannya
"Hallo sayang" sapaku, sambil memeluknya erat

Aku melepaskan pelukanku mengamati penampilan Revan yang berbeda hari ini, wajahnya semakin terlihat tampan, dan imut dengan memakai pakaian dokter

"Aku akan jadi dokter" ucapnya riang

"Wah Benarkah?" Ledekku

Revan mengangguk semangat

"Ayo Grace nanti kita terlambat!"

Aku menurutinya, membiarkannya menarik tanganku dan membawaku pergi, yang disusul oleh Harris dan Edmund di belakang

Edmund dan Harris duduk di depan, aku dan Revan duduk di belakang, Revanno asik berkicau memperagakan aktingnya nanti

I Know I Luv YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang