Selama David menjelaskan semuanya pada Mami, beliau diam saja tak berkomentar ataupun menyela semua perkataan David.
"Harusnya kamu bilang dari awal David, Mami gak serapuh yang kamu bayangkan, Nak" David menunduk, aku tau ada rasa bersalah yang bersarang di dalam hatinya
Aku mengambil tangannya untuk ku genggam,
"David sayang banget sama Mami" katakuMami mengangguk setuju, "harusnya dia mikir kalau perbuatannya itu nyakitin kamu, Grace"
"Udah terlanjur kejadian, Mih" Mami tersenyum miris sambil mengangguk pelan
"Sekarang apa tindakan kamu untuk Tifanny dan Davin, Dav?" David diam sejenak, "Davin tau kalau Tiffany itu sahabat kamu?" Tanya Mami lagi
David mengangguk, "dia tau, Mih. Tapi aku gak yakin dia mau tanggung jawab"
Mami menghela nafas panjang, "Mami merasa gagal dalam mendidik anak-anak, seharusnya laki-laki itu bisa menjaga seorang perempuan dengan baik, menempatkannya di tahta tertinggi" aku mengangguk sependapat dengan Mami, memang seharusnya begitu kan?
"Anak itu cucu Mami juga" Mami bergumam pelan,
"Jika Davin tidak mau bertanggung jawab atas anak itu..." David menggantungkan ucapannya sejenak untuk menatapku, "maka biar aku yang jadi Ayahnya"
JEGER!!!
Hatiku langsung bergemuruh tidak karuan mendengar penuturan David barusan, bisakah untuk sekali saja dia mengambil keputusan dengan mempertimbangkan perasaanku terlebih dahulu? Aku mau mengadopsi anak siapa saja asalkan jangan anak Tiffany, karena hal itu sama saja membuka luka hatiku yang telah kehilangan bayi di usia kandungan 4 Minggu, aku kehilangan bayiku karena dia! Aku Naif jika berkata aku memaafkan perbuatannya, karena jujur saja sekarang aku membencinya.
Mami menatap kearahku dengan pandangan penuh selidik, aku tidak tau bagaimana perubahan ekspresi wajahku sekarang, aku berharap setidaknya Mami pahami perasaan ku,
"Nanti kita bahas mengenai hal itu lain kali"
Ah, syukurlah.
"Kalian harus saling terbuka satu sama lain, suami istri itu harus saling mendukung bukannya saling menghancurkan, membela bukannya menjatuhkan, melindungi bukannya membahayakan, saling membahagiakan bukannya justru membuat nelangsa..."
David mengangguk, genggaman tangannya semakin erat di tanganku
"Semoga setelah ini gak ada masalah lagi dalam pernikahan kami""Masalah pasti akan selalu ada, Dav..." Sela Mami "yang terpenting adalah komitmen dari diri kalian sendiri untuk selalu bersama dan saling menjaga"
"Pasti, Mi"
_____________
"Kamu mau dengerin lagu apa?" David memilih mikih kaset musik untuk dia putar di mobil
"Terserah!"
When the visions around you,
Ketika pemandangan di sekelilingmuBring tears to your eyes
Membuatmu meneteskan air mataAnd all that surround you,
Dan semua yang di sekitarmu,Are secrets and lies
Hanyalah rahasia dan dustaI'll be your strength,
Aku kan menjadi kekuatanmu,I'll give you hope,
Kan kuberi kau harapan,Keeping your faith when it's gone
Menjaga keyakinanmu saat hilang
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know I Luv You
RomancePERHATIAN!!! KONTEN 18++ Ketika yang putih berhasil kau rubah menjadi kelabu, aku hanya ingin kesediaan mu untuk memperbaikinya. Tapi kau tidak begitu... Aku menyerah. Pergi dan mencari Cinta yang lain.