Cemburu - 1

14.9K 562 53
                                    

Rasanya Grace ingin membuka mata, menyakinkan diri bahwa kejadian tadi hanya mimpi buruk. Bodoh. Sekarang matanya memang tengah terbuka

"Grace..."

Mau di panggil ribuan kalipun wanita itu masih tetap menangis,

"aku gak bisa pulang dalam keadaan begini kan?" keluhnya mulai frustasi, menyadari mata dan wajahnya sudah mulai sembab akibat menangis

Davin menghela nafas kasar, "kita sewa hotel, okey"

Grace menggeleng, "Edmund akan marah" katanya lesu

Davin mengusap punggung tangannya lembut

"putramu tampan sekali, Grace" Begitu tampan dan lucu, Davin sendiri bahkan tidak punya keberanian untuk menanyakan siapa ayahnya

Bibir Grace menarik garis lengkung yang indah,
"malaikatku..." katanya lembut
"jauhi anakku Dav, bilang keluargamu untuk menjauhi putraku"

Davin membisu,

"Jangan lagi mengganguku, karena dari awal bukan aku yang melepaskan pelukannya"

"Grace..."

Wanita itu menghela nafas pelan, mengusap kasar air matanya.
"Dia meniduriku kemudian pergi begitu saja, aku di buang sebagai menantu karna tidak bisa memiliki anak, Anakku dan aku bukanlah keluarga kalian jadi tolong pergi dari kehidupan kami"

Davin mendekatkan bibirnya ke telinga Grace,
"kita sudah mendapatkan hal terburuknya, Grace" bisiknya

Grace tersenyum remeh, "tidak ada hal paling buruk selain mengalami kegagalan dalam berumah tangga"

"David sudah mengalaminya, Grace" bibir david terkatup, "bahkan dua kali" lanjutnya

***

"aku sudah bilang padamu!" nada suara Edmund meninggi, tangan kokohnya menggebrak meja dengan kencang, "Si bajingan itu ingin kembali pada Gracia!"

"Ed! Dengarkan dulu" Harris mencoba menjelaskan apa maksudnya, namun nihil...

Edmund menghela nafas kasar yang terdengar frustasi
"kita akan kembali ke Jerman" tegas Edmund,

"Grace tidak akan setuju hal itu"

Edmund mengeram marah, "Aku tidak perduli"

"Daddy..."

"Dad..."

Suara pelan langkah kaki dan seruan lembut menginterupsi perdebatan mereka, Juna berjalan sambil mengucek ngucekan matanya menghampiri Edmund dan Harris,

"Hai Jagoan!" sapanya, Edmund mendekat dan membawa anak itu kedalam gendongannya

Menciumi kepala dan wajah anak itu bertubi-tubi.
Peduli setan dengan darah yang mengalir di tubuh anak ini, Edmund mencintai Juna seperti darah dagingnya sendiri.

"Daddy temani Juna tidur, okey"

Juna. Anak itu tersenyum dan membalas mengecup pipi Edmund, "Besok Daddy libul kita belenang" juna tersenyun riang memamerkan gigi mungilnya

Edmund mengangguk setuju,

"Uncle di ajak tidak, Jun" tanya Harris lembut

Juna menggeleng, "enggak boyeh"

Harris merajuk wajahnya memberengut masam,
"Uncle jaga Mommy aja"

Edmund tertawa geli, "baiklah Bos kecil waktunya kita tidur"

Juna kembali tertawa, memberi kecupan singkat di pipi Harris sebelum Edmund membawanya ke kamar,

"nite, uncle"

I Know I Luv YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang