7-Tak mengerti

34.6K 709 7
                                    

Rasa bosan terus hinggap di hatiku, sekarang sudah pukul 3 sore tapi tidak ada yang datang.
Berjam-jam aku terbaring, ponsel mati, TV tidak menyala sungguh membuat aku frustasi.
Rasanya ingin kabur dari sini, tapi aku terlalu takut melepas infus apalagi membayangkan ada jarum didalam pergelangan tanganku. Mengerikan

Akhirnya terimakasih Tuhan.

Senyumku mengembang saat mendengar suara pintu terbuka

Edmund!!

Senyumku perlahan pudar saat tau itu hanyalah seorang suster.

"Suster bisa tolong lepaskan infusan ini" rengekku sambil aku mengulurkan tangan kepadanya

"Maaf" dia menggeleng "Mr. Edmund berpesan saya hanya boleh melepaskan infusan ini saat kondisi Anda sudah membaik"

Edmund!!!
Rasanya aku ingin berteriak diwajahnya

"Saya permisi" suster itu pun keluar

Apa yang akan Tante Debby pikirkan, aku sudah pergi terlalu lama lagipula dokter yang merawat Mami bilang, jika hari ini Mami sadar maka Mami dibolehkan pulang.
David pasti marah padaku jika tau aku tidak merawat Mami.

Samar aku mendengar sedang ada percakapan di luar

AUTHOR POV

"Xilian apakah masih ada lagi agenda untuk hari ini" tanya David pada xilian-asisten pribadinya

Xilian membuka buku catatannya
"Makan malam bersama dengan Mr.Harley, Sir"

David melonggarkan dasinya gusar
"Kau yang tangani!" Tegasnya "Aku ada urusan penting!"

"Baik Sir" ucap xilian patuh

"Kau boleh pergi"
Xilian keluar dari ruangan David

David mengambil ponselnya di atas meja, mencari kontak Grace untuk dia hubungi

... Sedang tidak aktif..

Wajahnya berubah menjadi kesal

"Kemana Grace pergi? Tante Debby bilang dia tidak bersamanya" batinnya

David mengambil kunci mobilnya dalam laci Dan pergi dengan tergesa-gesa

..

"Bagaimana keadaannya?"
"Sudah membaik, Sir. Tapi.." dia memberi jeda
"Katakan padaku!"
"Mrs. Gracia tadi meminta saya untuk melepaskan infusan nya"

Edmund tersenyum mendengarnya.

Aku mengenal mu dengan baik, kau selalu takut pada infus. Dulu Aku harus terlebih dahulu mencium bibirmu agar bisa melepaskan infusan.

Edmund membuka pintu perlahan, masuk kedalam diikuti suster
Grace membuang tatapan saat Edmund mendekatinya
"What's wrong?" Edmund mendekatkan bibirnya di telinga Grace

"Nafasmu panas Ed, menyingkirlah! Tanpa menoleh Grace menyikut tubuh Edmund yang menempel di punggungnya

Edmund kembali berdiri tegak, memasukan tangannya ke dalam saku
"Aku ingin bertanya sesuatu"
"Suster" Edmund memberi isyarat agar si suster keluar

Si suster keluar dan menutup kembali pintu.

"Siapa yang sakit?" Tanya Edmund
Grace terdiam
1 menit
2 menit

"Apa Alasan kau ada disini sejak kemarin?" Edmund bertanya lagi

Grace masih terdiam
1 menit

"GRACIA!!" Bentak Edmund

I Know I Luv YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang