Banyak rupa

3.1K 120 16
                                    

Come back!!!!

Yeayyy

Happy reading!!!


*Karena yang sebenarnya putri Aries tidak selalu bersikap baik untuk bisa mendapatkan hati Raja.*

****

"Menjalani hidup yang sulit rupanya tak cukup membuat mu belajar untuk tidak menggangu hidup orang lain!" Sentak wanitu sarkas

"Sepertinya kamu salah!" balasnya "Justru karena terlalu banyak belajar aku malah ingin mempermudah Segala-galanya termasuk-" Grace memotong ucapannya, lalu tersenyum mengejek namun ke anggunan rupanya tak memudar sedikitpun

Wanita di hadapannya menunggu ucapan Grace dengan wajah garang

"Termasuk dengan merusak milik orang lain sekalipun!" Lanjutnya, singkat padat dan penuh tekad. Namun langsung di sambut dengan tamparan keras yang mendarat perih di pipinya

"Berhenti bersikap seolah keluargamu adalah korban!" Kini gantian Grace yang mendorong wanita itu, "kalian selalu menatap ku seolah olah aku ini manusia tak beradab!"

"Padahal nyatanya Kamu yang sejak awal merusak pernikahan ku, kemudian menaruh wanita lain agar David cepat melupakan ku!"

Kesabaran Grace sudah mencapai akhirnya, kenyataan yang dia tau sungguh sangat merobek hatinya. Wanita yang kini ada di hadapannya adalah wanita yang sama yang menjadi awal kerusakan hubungannya dengan David, wanita yang secara tak langsung adalah penyebab Dia harus kehilangan calon bayinya. Tifanny.
Yaa, wanita itu sudah berjalan terlalu jauh masuk mengobrak Abrik rumah tangganya dengan David.

Dan yang lebih parahnya lagi...

Grace harus terima kenyataan kalau ternyata Mantan istri David adalah Adik Tifanny.

Mereka berbeda ibu, hidup terpisah namun tetap menjalin hubungan yang akrab.

"Harusnya sejak awal kamu sadar bahwa David akan selalu miliku, dia menjadi pengagum ku, sahabatku dan teman kencanku. Lalu kamu, sampah yang tiba tiba saja muncul merusak segalanya!" Bentak Tifanny marah "aku benci saat David selalu saja membanggakan sosokmu di depan teman-temannya, aku bisa merelakan David menikah dengan siapa saja tapi dia malah memilih mu! perempuan murahan dengan  masa lalu yang menyedihkan!"

Perempuan murahan dengan masa lalu yang menyedihkan! Kata kata yang amat menohok dadanya

Tifanny masih menyimpan rasa untuk David hingga sekarang.

Grace menghela nafas panjang, menatap Tifanny lekat, tekadnya membulat kali ini dia tidak akan kalah.
David, dia dan Juna harus hidup Bahagia sebagai keluarga yang Utuh.

"tapi kamu harus tau Perempuan murahan dengan masa lalu yang menyedihkan ini nyatanya adalah perempuan yang paling di cintai oleh David, laki laki yang bahkan menyetuhnya saja kini kamu tidak akan pernah bisa!" Grace tersenyum tipis merapikan kembali penampilannya lalu berjalan pergi meninggalkan Tifanny

***

Grace menyambut David pulang di depan teras dengan ciuman manis dan pelukan hangat,

"Sweet home with sweetheart" ucap David seraya mengecup kening Grace, "masuk yuk, udaranya dingin nanti kamu masuk angin" ajaknya kedalam

"Aku masak banyak hari ini" ucap Grace antusias, "makanan kesukaan kamu"

David tersenyum, hatinya menghangat sudah lama dia menantikan saat saat seperti ini. Di raihnya tangan Grace lalu di kecup lama olehnya

"I Love you, selama ini aku hidup tanpa kamu rasanya seperti mati"

Grace menangkup wajah David dengan kedua tangannya
"Jadilah milikku selamanya, dan jadikan aku milikmu" pintanya sungguh sungguh.
"Hidup bahagia dengan banyak anak yang lucu lucu, aku siap untuk itu semua, Dave"

Hakikat mencintai tahta tertinggi adalah dengan kamu ingin bersamanya bukan untuk menerima cinta dan perlakuan yang baik melainkan hadir untuk memberikannya cinta sebanyak-banyaknya.
Menjaganya dari orang yang berpotensi menyakiti hatinya, melemahkan jiwanya, dan merusak hari bahagianya.
Ketika cinta tak lagi berputar tentang kebahagiaan yang akan kamu peroleh melainkan dengan bahagia yang mampu kamu ciptakan untuknya.

Apakah itu cinta yang salah?

Tak perduli lagi seberapa besar sakit hati yang akan kamu terima di masa depan Karenanya, karena sekarang orientasi mu adalah bersamanya agar dia selalu aman dan memastikan dia bahagia.

***

Gracia POV

"Dave" panggilku, Dia masih fokus merangkai Lego untuk Juna. Wajahnya sangat serius dan malah terlihat lucu untukku , sudah lebih dari empat puluh menit namun dia masih belum selesai bahkan sekarang aku juga sudah mulai mengantuk, "dilanjut besok ya" ajakku sambil  menarik tangannya agar mengikuti ku masuk ke kamar, David tak menolak malah dengan pasrah melenggang meninggalkan tumpukan Lego Lego itu

Aku lebih dulu naik ke ranjang, David mematikan lampu dan menyusul setelahnya.
Aku melesak ke pelukannya, mencari kenyamanan paling memikat, menghirup aromanya dalam dalam
David ku, cintaku.

"Grace" panggilnya lembut, "kamu masih minum obat?"

"Obat apa?"

Dia diam untuk beberapa detik, suaranya terdengar ragu ragu, "yang dulu kamu sering minum" jelasnya

"Obat apa, Dave? Aku terlalu banyak minum obat 4 tahun belakangan ini" keluhku

Dia mengecup puncak kepala ku lama, lalu mengelusnya pelan
"Penunda kehamilan" ucapnya

Jujur saja aku masih tak mengerti mengapa David bertanya begini, tapi yang jelas malam ini aku sangat ingin bermanja-manja dengan David, ku elus rahangnya pelan menikmati kokoh dan simetrisnya wajah David
"Aku sudah berhenti minum itu sejak aku memutuskan untuk memiliki anak 4 tahun yang lalu, hmm terhitung sejak aku hamil lalu keguguran waktu itu, Dave"

"Hmm..." suara David makin kecil dan terdengar sayu "tapi Kemarin kita melakukannya berkali kali"

"Lakuin apa? Making baby?" Godaku, aku mencubit gemas pipinya teringat kembali pertempuran panas kami di ranjang beberapa hari yang lalu rasanya hatiku menghangat, "lihat Juna yang begitu tampan dan menggemaskan, aku mau untuk buat baby lagi sama kamu"

Namun David bergeming, samar ku lihat ekspresinya seperti tidak senang, hatiku menceos seketika.

"Dave?"

"Nanti kita bicarakan ini lagi ya, Grace" David melepas lembut pelukannya, "kita istirahat Sekarang" dia mengecup keningku singkat lalu mengambil posisi siap untuk tidur

Hatiku terasa sangat sakit, rasanya seperti mendapatkan penolakan mentah mentah.
Ku usap pipiku yang ternyata sudah di basahi air mata.

"Selamat malam, Dave" aku menarik Selimut pelan, berbaring memunggungi David
Menahan isakan tangis yang makin menyiksa, terbayang wajah David yang terlihat tidak senang saat aku berkata ingin memberinya anak lagi membuat isakanku makin terdengar, apa dulu rasanya David sesakit ini saat aku menolak untuk memiliki anak darinya?

Perasaan tidak di inginkan...

***

Love u guysss ;)
Don't forget to coment yaaa...
Apapun itu di komenin aja wkwk



I Know I Luv YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang