AUTHOR POV
"Berhenti mencintaiku, Dave..."
"Karena kita akan berpisah..."
David menggeleng cepat, lalu menarik Grace kedalam pelukannya. Siapa yang ingin berhenti mencintai wanita secantik dan sebaik Gracia?
Jika itu dia lakukan, maka dia akan Menjadi Pria paling bodoh."Kamu suruh aku berjuta-juta kalipun gak akan pernah aku lakukan, Grace" bisiknya
Grace hanya bisa menangis dalam hati, memendamnya sendiri, merasakan sembilu yang setiap hari terasa semakin dalam menusuk hatinya.
"Kamu gak bisa lagi mencintai aku, Dave"
"Aku bisa, kamu bisa rasakan cinta itu disini..." David meletakan tangannya di dada Grace, "Hati kamu dan Hatiku adalah pasangan, begitupun dengan pemiliknya" Grace menyingkirkan tangan David dari dadanya, membuat laki-laki itu tersenyum miris
"Kamu mungkin masih terluka dengan perbuatan aku dan Tifanny," Grace menggeleng, bukan itu yang menjadi persoalannya "tapi aku janji akan menebusnya"
"Kalau begitu tebus dengan pergi dari kehidupanku" kata Grace lantang, meski dalam hati dia yakin akan menyesali keputusannya itu. "Aku sudah menemukan pengganti kamu, karena itu aku mau kita menyudahi hubungan ini"
"Kamu benar-benar mau kita berpisah?" Tanya David tidak percaya, Hatinya seperti diremas menyisakan ampas kepahitan yang tak terperi
"Kita harus bercerai" kata Grace, Harusnya kisah cinta mereka berakhir bahagia bukan justru berujung perceraian seperti ini
"Kamu gak mau memberi aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya?" Grace menggeleng, Harusnya dia membiarkan David memperbaiki kesalahannya bukan malah memilih pergi, tapi apa yang dipilih oleh Grace semata-mata untuk kebaikan bersama.
"I'm sorry, Dave"
________________
GRACE
Pria tampan itu sedang bermain dengan hewan yang ku tebak adalah peliharaan kesayangannya, ketampanannya tidak berkurang walau ada plester yang menempel di keningnya. Dengan langkah perlahan ku dekati dia
"Selamat pagi" sapaku, pria itu menoleh lalu tersenyum
"Jagoan sudah sembuh rupanya" aku menepuk pundaknya pelan,
Pria itu, Davin. Dia tertawa sambil membawa kucing berwarna kuning kedalam gendongannya "sapa wanita cantik ini, Sobat!" Davin menyodorkan kucing itu kearahku, Seolah tau maksud dari tuannya, si kucing itu mengeong.
"Siapa namanya, Dav?" Ku elus kepalanya, dia malah memejamkan mata keenakan. Kucing pintar
"BE..L" suara David tidak kudengar jelas
"Hah? Siapa?" Tanyaku lagi
"Namanya 'BEOL'" jawab Davin
BEOL? Aneh sekali namanya. Ternyata Davin punya selera yang buruk dalam hal memberikan nama.
"Aku senang kamu datang," Davin mengerlingkan alisnya, "jadi bisa makan enak" katanya sambil tertawa
"Kamu mau aku masak?" Davin mengangguk cepat, "okey, kamu buat list makanan apa saja yang kamu suka nanti kita masak bareng-bareng"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know I Luv You
Любовные романыPERHATIAN!!! KONTEN 18++ Ketika yang putih berhasil kau rubah menjadi kelabu, aku hanya ingin kesediaan mu untuk memperbaikinya. Tapi kau tidak begitu... Aku menyerah. Pergi dan mencari Cinta yang lain.