No! Please...

15.6K 577 50
                                    

"kamu bohong!" Ku gebrak meja kerja David dengan sekuat tenaga, aku marah, kesal dan emosi pada kelakuannya. Bagaimana tidak? Dia sudah berjanji akan datang di persidangan pertama kami, tapi kenyataannya hanya pengacaranya saja yang hadir.

"Bilang aja kalau gak mau datang, kenapa gak bilang dari awal?"

Dia bangkit dari kursi kebesarannya, "pengacara aku hadir kan?" Tanyanya

"Memang!" Ku jawab ketus, "Tapi kamu membuat sidangnya semakin terundur, David!"

"Kenapa kamu mau buru-buru? Biar cepat lepas dari aku, iya?" David menaikan dagunya dengan angkuh, "Mau nerusin hubungan kamu sama Mantan kamu itu?" David menekankan kata 'Mantan' yang tidak ku mengerti arah pembicaraannya

"Maksud kamu apa?"

Dia menyeringai kecil, "sekarang kamu jujur sama aku! Apa Alasan kamu ngotot Cerai sama aku?"

"Dave..." Aku menatapnya bingung

"Aku tau semuanya, Grace! Masalah anak cuma alibi kamu untuk bisa kembali sama mantan terindah kamu kan?"

Astaga! Ide gila dari mana itu...

"Kita setuju untuk bercerai, Okey! Masalah clear, aku cuma minta kamu jalani sidang dengan baik. Cukup. Jangan bahas masalah yang lain lagi" jujur aku sudah lelah dengan semua masalah ini, masalah yang ku ciptakan sendiri.

David keluar dari lingkup mejanya, menghampiri ku dengan tatapan mata yang tidak bisa ku jelaskan, entah dia sedang marah atau sedih aku tidak tau.

"Edmund..." David berbisik tepat di telingaku membuatku bergidik karena hembusan nafasnya, "Mantan terindah kamu, yang gak pernah bisa kamu lupakan, kamu mau kembali sama dia?"

Ku kumpulan keberanian untuk menjawab pertanyaannya
"Kamu Dapat informasi dari mana?"

"Jawab aku, Grace!"

Ku abaikan pertanyaannya
"Panti asuhan? Mata-mata? Atau-"

"JAWAB PERTANYAAN AKU, GRACE!" David membentak

Kamu sukses Gracia! Sukses membuat David membencimu...

"I-ya..." Ku jawab dengan suara lemah

Raut wajah David langsung berubah menjadi merah padam, tanganya mengepal erat, rahangnya mengeras dia membuka paksa dasi yang melingkar di lehernya

"Dia harus ku beri pelajaran agar tahu bagaimana cara menjalin hubungan dengan istri orang lain!" Dia bergerak dengan gusar, menyambar kunci Mobilnya dan pergi.

Namun segera kutahan lengannya, "Aku jelaskan semuanya..."

David berbalik, "kamu pembohong..." Ujarnya dengan sorot mata marah

Jleb. Rasanya seperti terhempas kedalam jurang kematian. Air mataku menetes tak terbendung

"Iya aku tau, bahkan aku lebih buruk dari itu" sebisa mungkin kutahan jeritan hati ku, David masih menatapku dengan marah,

"Kamu menutupinya dari awal, aku sadari ada yang berbeda dengannya saat menolong mu tenggelam di laut  waktu liburan kita, aku tidak menyangka kamu menjalin hubungan bersamanya jauh sebelum masalah yang terjadi di antara kita"

"DAVID!!!" Aku mendorong tubuhnya ke sudut dinding,

Harus Aku akui, Aku mendekati Edmund untuk membuat diriku tidak pantas bersama David, membuat diriku Hina, sehingga aku punya alasan untuk meninggalkannya, aku melawan Hati nurani ku sendiri hanya untuk menyakinkan diri Aku harus berpisah dengannya. David tidak pantas dengan perempuan jalang, yang tidak mampu memiliki anak, Itu Saja. Tapi aku tidak menyangka David akan berpikir sampai sejauh itu, dia menyangka aku menjalin hubungan jauh sebelum masalah ini terjadi.

I Know I Luv YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang