Aku berharap Harris meralat kembali ucapannya, namun dia tetap diam sambil terus menatapiku tanpa arti.
"Dave..." batinku menjerit entah karuan. Untuk kali ini saja aku ingin bertanya pada tuhan
'Siapakah yang paling terluka dalam kisahku'
Sejak awal aku kembali dan bertemu David, dia berubah. Wajahnya tanpa Gairah, penampilannya yang tidak serapih dulu, garis halus yang sekarang banyak tergambar di wajahnya membuat dia terlihat semakin tua. Dia terluka.
Seterluka itu kah kamu Dave?
Tadi sore sewaktu dia mengantar aku dan Juna pulang, tangannya tak berhenti mengelus rambut anakku, aku bisa melihat tatapannya, tatapan dia kepadaku dulu waktu kami masih menjadi pasangan sempurna saat dia menatap Juna.
"Besarkan dia dengan baik, Grace" katanya,
"Aku berdoa semoga anakku menjadi lelaki yang kuat dan beruntung" lagi lagi ku lihat genangan air mata di pelupuk matanya
"jangan buat dia sepertiku" suaranya hampir tertelan pilu.
***
Hari ini hari minggu. sebenarnya tidak ada agenda khusus hanya saja Juna dan Edmund butuh waktu untuk mengembalikan ikatan antara ayah dan anak.
Sudah dua hari berlalu, tapi tetap saja Juna masih takut bertemu Edmund,
"pagi sayang..." Juna datang ditemani Thelma, wajahnya terlihat segar dan berseri setelah mandi ditambah polesan bedak yang masih belum merata khas anak kecil.
"Pagi Mommy" sapanya balik
Hari ini Giorga dan Revanno memang sedang tidak ada dirumah, mereka sedang melakukan perkemahan di sekolah.
"Hallo Jagoan!" Harris datang dengan senyum cerianya membuat juna ikut tertawa riang
Dia menggendong Juna, "wah Jagoan uncle harum sekali"
Juna tertawa tergelitik saat Harris mengendus leher dan pipinya,
"sudah mandi uncle""ohh sudah mandi ya?"
"iya"
Harris berjalan ke arahku sambil tetap menggendong Juna,
"Mommy Juna harum tidak ?"Cupppp.
Ciuman lembut Harris mendarat sempurna di pipi kananku."Harum!" katanya sambil mengulum senyum jahil
"Nakal!" balasku, Harris meringis pelan ketika aku mencubit kecil pinggangnya
Suara langkah kaki menginterupsi kami,
Edmund datang dengan wajah yang tak kalah segar."Good morning!" sapanya,
Dia mendekat, mengecup puncak kepalaku singkat kemudian menghampiri Juna yang masih di gendongan Harris.
Juna diam tanpa ekspresi apapun. Tapi aku bisa melihat dia ketakutan dari caranya memeluk Harris dengan erat.
Aku maju, berdiri berdampingan dengan Edmund
"Daddy, Juna baru saja mandi, dan tubuhnya sekarang harum sekali. Daddy gak mau cium Juna?" katakuEdmund tertawa senang,
"Jagoan Daddy? Cium Daddy sayang!"10 detik, anak itu masih diam
20 detik, Juna akhirnya ikut tertawa.
Tangganya di rentangkan, membuat isyarat agar Edmund menggendongnya. Edmund mengerti, dia mengambil alih Juna dari gendongan Harris.
***
"nanti Juna berikan ini untuk uncle ya!" aku memberikan dua tempat makan yang di satukan dalam satu paperbag.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know I Luv You
RomancePERHATIAN!!! KONTEN 18++ Ketika yang putih berhasil kau rubah menjadi kelabu, aku hanya ingin kesediaan mu untuk memperbaikinya. Tapi kau tidak begitu... Aku menyerah. Pergi dan mencari Cinta yang lain.