Yeayyy
Happy reading...
***
"kalau begitu ijinkan aku ikut tinggal dengan kalian sampai Harris dan Giorgia datang"
what? ide gila dari mana itu. sejak kapan kedua lelaki keras kepala ini bisa di satukan dalam satu rumah.
"Dave...." aku meringis, memohon agar dia menghentikan ide gila itu.
David menepuk pundakku pelan, "aku yang akan bicara dengan Edmund" katanya "jangan khawatir, aku akan menjinakan cheetah liar itu" setelah itu dia buru buru keluar kamar sebelum aku sempat memprotes
***
Wajah Edmund sudah sangat Ganas, seperti pemangsa yang siap menerkam buruannya, tapi aku tau dia masih mengontrol emosinya karena ada Revanno dan Juna disini. Yang lebih buruknya lagi David seolah sengaja dengan tangannya yang terus merangkul pinggangku, dan menarik tubuhku saat Edmund akan memelukku.
"Kenapa kita harus satu mobil? Rumahku dan Rumahnya berbeda jalur" sela Edmund
"Karena aku akan-" aku langsung mencubit lengan David menghentikannya bicara sebelum dia lebih jauh lagi, David langsung mengaduh kesakitan menatapku penuh tanya dengan wajah yang memelas
Berbeda dengan Edmund yang menatapku penuh selidik "Gracia, kita naik taksi saja, biarkan saja Dia pulang"
"Ed" aku beringsut mendekat ke Edmund, "kita pulang bersama saja ya, David bilang dia ingin mampir sebentar kerumah kita sambil membantu kita merapihkan rumah dan menjaga anak anak, lagi pula Thelma, Harris dan Giorgia masih di Rusia. Kamu juga pasti lelah, jadi biarkan David membantu kita"
Edmund menghela nafas berat, wajahnya makin merah padam. "Kamu juga lelah, jadi biarkan dia membantu kita" ucapku lagi
"Kita bisa!" Bentaknya, membuat perhatian orang orang langsung tertuju kepada kami "bukankah selama ini kita selalu bisa mengurus semuannya bersama, tanpa ada campur tangannya!" Aku langsung terkesiap, begitu juga dengan Juna dan Revanno yang langsung memeluku ketakutan
David menariku dan anak anak untuk menjauh dari Edmund, dia maju beberapa langkah hingga mereka saling berhadapan.
Aku rasanya sudah ingin menangis jika sampai mereka bertengkar lagi Disini"Aku tidak akan menyusahkan mu, justru aku ingin membantumu" David membuka pembicaraan dengan Edmund yang masih enggan Untuk menatapnya "lagipula bukannya ini ajang yang bagus untuk menunjukkan kehebatan masing masing dalam mengurus pekerjaan rumah dan mengurus anak?"
Edmund memberi tatapan sinis, "wah wah, sepertinya kamu lupa memangnya siapa anakmu?" Tersenyum mengejek, "jelas kau sangat tidak sepadan jika di bandingkan denganku, tidak perlu bersaing karena kita sudah tau siapa juaranya"
Deg. Rasanya Perang akan muncul beberapa saat lagi. Hening untuk beberapa saat, mungkin saja David sedang berusaha untuk mengontrol emosinya. Aku juga melihat dia sudah mengepalkan tangannya seolah bersiap untuk menghajar Edmund
"Dave..." Panggilku, dia menoleh sekilas lalu kembali bertatapan dengan Edmund. Aku mengambil tangannya menggenggamnya mencoba menenangkannya, membuka kepalan tangannya yang sangat kencang. Rasanya akan sangat mustahil untuk membujuk Edmund disaat begini, jalan satu satunya adalah dengan membujuk David saja, "aku dan Edmund naik taksi saja ya, nanti aku kabari setelah kami sampai rumah" ucapku Se lembut mungkin
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know I Luv You
RomansaPERHATIAN!!! KONTEN 18++ Ketika yang putih berhasil kau rubah menjadi kelabu, aku hanya ingin kesediaan mu untuk memperbaikinya. Tapi kau tidak begitu... Aku menyerah. Pergi dan mencari Cinta yang lain.