Edmund mengantarku sampai depan gedung apartemen, aku sudah berpesan padanya untuk melupakan kejadian tadi, dan dia setuju akan hal itu.
Aku melihat jam dinding di lobi apartemen ternyata sudah jam 5 sore.
Aku bergegas naik lift ke lantai 8.Saat tiba aku mencoba mengetuk pintunya namun tak ada balasan apa pun.
Akhirnya aku menggunakan Kartu aksesku untuk masuk kedalam,
Gelap, ya semua ruangan apartemenku gelap karna lampunya tidak dinyalakan, karena walaupun baru pukul 5 sore namun langit sudah berwarna gelap."Dave!! Dave" kupanggil namanya sambil berjalan menuju kamar dan menyalakan lampu lampu
"Bau apa ini?" Seketika perutku mual saat membuka pintu kamar
Ternyata David ada disana
Aku berlari menghampirinya yang sedang berdiri menatap ke arah jendela, memeluknya dari arah belakang"Dave bau apa ini?" Tanyaku sambil ku endus pakaian dan aroma tubuhnya yang asing di penciuman ku
David berbalik melepaskan pelukanku dan berhadapan denganku, namun dia hanya diam menatapku dengan pilu
"Dave kau mau kemana?" David pergi begitu saja meninggalkan aku tanpa menjawab pertanyaan ku
Ku ikuti setiap langkahnya yang gontai, ternyata dia hanya ke dapur mengambil kopi kemasan dalam kulkas dan meminumnya.
Dia mengusap wajahnya kasar, dan duduk di minibar
"Whisky? Vodka? Sampanye? Atau apa? Tanyaku sinis
"Whisky" jawabnya datar
Aku berdiri menghadapnya melipat tangan di dada, persis seperti sedang menginterogasi seorang penjahat
"Ncck" decakku
Aku membuang tatapan saat dia mulai menatapku
Dia menyesap kembali kopinya
"Aku lelah" dia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarLangkahnya tidak karuan, gontai sana gontai sini. Untung aku segara menopang tubuhnya kalau tidak dia sudah terjatuh. David Pingsan
Aku menidurkannya dilantai dan memangku kepalanya di pahaku
"Dave?? Dave??" Ku guncang guncang kan badannya namun tetap dia tidak sadar "David please!!! Honey wakeup!!" Kini rasa bersalah mulai berselimut dalam batinku
Ueeeeekkk
David terbatuk batuk sampai memuntahkan segala cairan yang dia tenggak, bau alkohol dan kopi bercampur jadi satu mengotori bajunya dan juga bajuku.
"Gracehhhhh" desisnya
Astaga aku baru ingat kalau David belum makan apapun sejak tadi pagi dan perutnya sudah diisi dengan alkohol.
"Kita pindah ke kamar" aku membantu tubuhnya untuk berdiri lalu membopong tubuhnya kekamar
Aku membaringkan tubuhnya di kasur lalu membuka satu persatu pakaiannya
Dia menghentikan tanganku saat aku membuka kancing bajunya
"Jangan lakukan Grace!" Ucapnya serak "ini menjijikkan"Aku langsung mengusap kepalanya, menciumi wajahnya bertubi-tubi walaupun bau alkohol membuat perut ku bergejolak
"Dave biar aku bantu kamu bersihin ini, baru setelah itu aku masak buat makan kita" ucapku lembut
Dia tersenyum pasrah dan membiarkan aku melucuti pakaiannya lalu membantunya berpakaian kembali
Aku meniggalkannya dikamar membiarkan dia tertidur, dan bergegas memasak
Baiklah aku akan memasak Soup dan ayam goreng untuk makan malam, entahlah sejak kecil memang aku suka sekali memasak jadi setelah menikah aku lebih sering memasak sendiri ketimbang membeli makanan cepat saji
Aku menyetel musik lewat ponselku membiarkan alunan musik menemani waktu memasak ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know I Luv You
RomancePERHATIAN!!! KONTEN 18++ Ketika yang putih berhasil kau rubah menjadi kelabu, aku hanya ingin kesediaan mu untuk memperbaikinya. Tapi kau tidak begitu... Aku menyerah. Pergi dan mencari Cinta yang lain.