17b-Jauh

14.6K 450 22
                                    

VOTE

VOTE

COMENT

COMENT

2 bulan kemudian...

°----------°

"Grace..."

Aku mendongak mengalihkan perhatian dari makanan, lalu menatap David

"Hmm..."

"Siang ini aku ada urusan penting jadi gak bisa weekend dirumah"

Aku menghela nafas kasar, membuat David menatapku dengan rasa menyesal.

Sudah 3 Minggu kami tidak menghabiskan waktu weekend berdua, dan ini akan menjadi yang ke empat

"Masalah yang urgent lagi?" Tanyaku, rasanya selera makan ku tiba-tiba saja menguap, aku beranjak dari meja makan "Kamu boleh pergi" ucapku dingin dan langsung bergegas masuk ke kamar,dan duduk di tepi ranjang.

Aku bingung harus berbuat apalagi, kami sudah sangat jarang mengobrol untuk sekedar saling membagi cerita, setiap hari David berangkat pagi-pagi sekali, dan selalu pulang larut malam. Bahkan waktu satu-satunya yang kita miliki sekarang sudah tiada, weekend adalah waktu andalan ku, tapi kini tidak ada artinya lagi.

"Grace, I Love you..."
Entah bagaimana tiba-tiba saja David sudah ada di sampingku, sambil menciumi leherku

"Love you too.." balasku dalam hati

Tangannya menyingkirkan rambut rambutku kesisi satunya lagi, dia terus menciumi bagian leher ku yang terbuka, meniup niup bagian belakang kuping ku, lalu mengecup leherku dengan sangat keras sehingga menimbulkan suara suara yang menggairahkan, lalu menghisapnya dengan kuat membuat darahku terasa panas seketika.

"Devhhh..." Desahku

David tidak menghiraukan desahan yang keluar dari bibirku, bibirnya malah terus-menerus menjelajahi seluruh bagian leherku, dari depan hingga kebelakang, mengecup rahangku, menggigit daguku barulah bertemu dengan bibirku, melahapnya dengan rakus. Satu tangannya menangkup pipiku dan mengusapnya lembut

"Ya Tuhan aku sungguh Merindukanmu, Dave" jeritku dalam hati

Dia menggigit bibir bawahku membuatku mengerang pelan, tanganku semakin erat mencengkeram kaos polos yang dipakainya begitu lidahnya berhasil masuk kedalam mulutku.

Aku terenggah, begitupun dengannya nafasnya makin tak beraturan, David menarik diri dariku begitu kami sama sama sudah mulai kehabisan nafas, tangannya masih mengusap lembut pipiku dan lama kelamaan menuju permukaan bibirku yang pastinya sudah membengkak, dia meraba nya perlahan, membuatku memejamkan mata sambil menikmati sentuhan David

Saat kupikir dia akan kembali mencium bibirku, ternyata aku salah dia malah menarik tubuhku lalu mendekapnya erat

"Aku minta maaf" ucapnya pelan sambil mengusap rambutku.

°°°

"Hati hati di jalan"

David tersenyum kecil dan mengecup keningku singkat, aku mengantarnya sampai depan pintu

"Dave...!" Seruku, membuat David menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah ku

"Kalau kamu sempat pulangnya beliin aku manisan buah"

Dia tertawa kecil sambil mengangguk pelan, dan kembali melanjutkan langkahnya memasuki lift

Aku kembali menutup pintu lalu duduk santai di ruang tengah sambil menonton TV

Ting tong

Pasti ada yang tertinggal, pikirku, begitu mendengar suara bell berbunyi.
Aku langsung berlari ke depan

"Apa yang kamu lupa?" Tanyaku langsung begitu pintunya terbuka

Astaga, aku salah orang!

Aku langsung menyunggingkan senyum Ramah begitu melihat ternyata bukan David yang datang, melainkan tukang antar Laundry

"Pakaiannya sudah selesai" tukang laundry itu menyerahkan satu kantung pakaian bersih padaku

"Oh iya terima kasih" jawabku, mengambil kantung pakaian tersebut

"Nyonya kemarin saya menemukan ini.." tukang laundry itu merogoh kantong celananya dan mengeluarkan sesuatu dari dalamnya lalu menyerahkan padaku, "tertinggal di kantung Jas" tuturnya

"Terima kasih"

"Saya permisi' pamitnya

Aku kembali menutup pintu, membawa pakaian bersih itu masuk ke kamar dan merapikannya ke dalam lemari

Betapa Cerobohnya aku ini, aku bahkan tidak memeriksa lagi kantung Jas milik David dan malah langsung memberikannya pada petugas laundry, untunglah petugas laundry itu Orang yang jujur.

Tapi anehnya David juga tidak menyadari barangnya ada yang hilang, atau mungkin memang amplopnya tidak penting.

Kalau begitu, berarti tidak jadi masalah jika aku buka.
Aku mengambil amplop yang tadi di berikan oleh tukang laundry itu

Amplopnya tidak terlalu besar, untunglah amplopnya tidak rusak
Aku membukanya perlahan, mengeluarkan isinya ternyata di dalamnya ada sebuah kertas kecil berbentuk persegi berwarna hitam seperti klise.

Tunggu dulu...

.
.
.

Ini hasil...



USG kehamilan

I Know I Luv YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang