Rasanya lengkap (?)

14.7K 544 54
                                    

VOTE

VOTE

KOMEN

KOMEN


Layar monitor menampilkan visual yang membuat jantung David berdetak tak karuan, tidak terlalu jelas memang,  namun melihat visual seperti itu saja air mata David tanpa sadar merembas ke pipinya.

Ini yang di inginkannya...

Tanpa sadar dia meremas tangan wanita yang berada di sisinya, membuat wanita itu tersenyum simpul

"anak kita..." katanya pelan

David mengangguk, dia mendekati layar monitor mengusap layar itu dengan lembut Seakan visual itu nyata adanya

Itu darah dagingnya...

Senyumnya mengembang lebar, sejak mengetahui istrinya hamil David sudah mencoba untuk meninggalkan kesedihan masa lalunya kembali berdiri tegak untuk menyambut masa depan yang bahagia.

Tidak ada salahnya bukan?

Gracia?
Masih adakah cinta untuk wanita itu di hatinya? Kenapa rasanya cepat sekali untuk tersenyum bahagia setelah di tinggalkan?

"jenis kelaminnya?" tanya Diana,  wanita yang kini menyandang status sebagai istri David

"jangan, An" sergah David yang langsung kembali ke sisi Diana,"biar itu menjadi rahasia Tuhan" ujarnya,  dia mengecup punggung tangan Diana

Diana mengangguk pelan, sambil tersenyum kearah Dania-Mertuanya

"anak kamu akan jadi Cucu kesayangan, Mami" Dania menepuk bahu David pelan

***

Ribuan kali ku yakinkan hati ini untuk membunuh cinta yang bersemayam di relung hatiku, sekarang untuk apa lagi? Mencintai setengah mati untuk sosok yang bahkan kita sendiri tak bisa memandangnya atau menghirup harum tubuhnya? Untuk apa?

Postingan photo ini sungguh menyiksa batinku, aku tidak tau apa maksudnya! Apa sebenarnya yang ingin dia buktikan kepadaku, hah!?
Rasanya perih sekali,  ketika luka ku belum sepenuhnya pulih dan kini sudah di beri luka yang lain.

Photo seorang lelaki yang sedang tersenyum manis sambil mengelus perut buncit istrinya.
ditambah dengan caption yang membuat hatiku semakin pilu

Anakku terSenyum bahagia, karena anaknya sebentar lagi akan lahir. 

Biar Tuhan yang menjadi saksi betapa hancurnya perasaanku. Ternyata mengikhlaskannya dengan yang lain lebih sulit di banding saat aku harus melepaskannya.

Menjadi stalker membutuhkan banyak-banyak kesabaran, apalagi jika mantan kekasih.

---

"Angel!!!" serunya lantang,  dia berlari dengan semangat untuk menghampiriku

Aku berjongkok mensejajarkan tinggiku dengannya, Ku rentangkan kedua tangan untuk menyambutnya, dan akhirnya tubuh kamipun menyatu

"i miss you" bisiknya

"me too" balasku

Plokk plokk plokk

Suara tepuk tangan mengintrupsi kami, membuat gadis itu-Giorga melepaskannya pelukannya dariku

"angelmu selalu nomor satu,  Ya?" seru Harris yang tak lain adalah Ayah dari Giorga, lelaki itu tersenyum simpul sambil melipat tangan di dada

Giorga adalah anak Harris,  aku baru tahu alasan Mengapa Harris berhenti menjadi Pengacara waktu itu,  dan pindah ke Jerman.  Ternyata dia jatuh cinta pada seorang wanita model cantik asal Rusia namanya Ramora Derent, dan mereka memiliki anak. Namun sayangnya Ramora meninggalkan Harris dan Giorga, wanita itu kembali ke Rusia.

Giorga memanggilku Angel itu adalah keinginannya sendiri, jadi sekarang semua teman temannya dan para tetanggaku juga ikut memanggilku Angel.

"aku mencintaimu, Pah" anak itu berlari kecil menghampiri ayahnya, sementara Harris terkekeh

"kamu jahat, meninggalkan Papa sendiri" rajuk Harris yang kini sudah menggendong putri kecilnya,

Giorga terkikik, "Angel bersama Papa, lihat ini..." Giorga mencubit pipi Harris, "Papa semakin Chubby, Angel pasti selalu masak makanan sehat untuk Papa" kini giliran Harris yang terkikik geli sambil melirik kearahku.

Anak pintar.

"bagaimana terapimu hari ini?" tanya Harris sebelum Kembali menyeruput kopinya, setelah tadi menemani Giorga tidur kami bersantai di balkon sambil minum kopi

"seperti biasa" ku jawab

"Jerman adalah tempat paling tepat untuk membantu mu sembuh, yakinkan itu" Harris mengusap punggung tanganku lembut,

"penyakitku memang bisa sembuh, tapi bagaimana dengan hatiku,  Harr?" aku tersenyum getir,  "bisakah aku mencintai lagi? Memiliki hubungan lagi?" aku menggeleng pelan

"aku masih belum siap!"

Harris menggeser kursinya semakin mendekat
"ini baru satu tahun, Gracia"

"dia sudah berhasil melupakan ku,  tapi aku masih tidak bisa"

"dengarkan aku!" Harris memegang kedua bahuku

"bukan masalah lagi jika dia sudah melupakan kamu, yang harus kamu lakukan adalah membuktikan bahwa kamu itu wanita berharga, kamu adalah Angel" Harris berkata dengan sungguh sungguh

"kalau begitu aku ingin pulang..."

"pulang?" Harris membulatkan matanya

"menemui David dan keluarganya... "


TBC

Jangan lupa Vote and Coment!!!

I Know I Luv YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang