Dear You #Ch. 05

3.1K 232 23
                                    

How many times do I have to tell you
Berapa kali harus kukatakan padamu

Even when you're crying you're beautiful too
Meskipun saat menangis kau tetaplah cantik

The world is beating you down
Dunia ini mengecilkan hatimu

I'm around through every mood
Aku kan selalu ada

You're my downfall, you're my muse
Kaulah kehancuranku, kaulah lamunanku

My worst distraction, my rhythm and blues
Gangguan terburukku, ritme dan bluesku

I can't stop singing,
Aku tak bisa berhenti bernyanyi,

It's ringing in my head for you
Selalu terngiang senandung di kepalaku untukmu

Petikan gitar dari jemari pria tampan ini mengantarkannya pada malam yang kian larut. Kelopak matanya bahkan masih membetah untuk terjaga, dengan isi kepala yang dipenuhi bayangan sosok wanita idamannya.

Cause
Karena sepenuh diriku

Loves all of you
Mencintai sepenuh dirimu

Love your curves and all your edges
Kucinta lengkungan dan semua tepimu

All your perfect imperfections
Semua ketaksempurnaanmu yang sempurna

Give your all to me
Berikanlah sepenuh dirimu padaku

I'll give my all to you
Kan kuberikan sepenuh diriku padamu

You're my end and my beginning
Kaulah akhir dan awalku

Even when I lose I'm winning
Meski saat kalah pun aku menang

Cause I give you all of me
Karena kuberikan sepenuh diriku padamu

And you give me all of you, oh
Dan kau berikan sepenuh dirimu padaku

Senyum manis itu terkembang nyata, ketika bait lirik terakhir membuatnya semakin ingin segera mendapatkan apa yang menjadi citanya saat ini.

Cinta atau Obsesi?

Terkadang dua hal tersebut tak bisa dibedakan. Saat hati sudah mulai ikut berperan dalam gelora yang kian memanas.

"Aahhh, apa lagu tersebut sedang kau tujukan untuk seseorang?"

Terdengar seperti cibiran, tapi Kevin melihat ada senyum keseriusan diwajah pria yang kini sudah menyadarkan bahunya pada bibir pintu yg menghubungkan kamar dan balkon.

"Haruskah gue menjelaskannya?" jawab Kevin sarkatis.

Tawa Galang pun pecah, sembari mendekat kearah Kevin. Sesaat ia tak bisa menghentikan tawanya, memandangi wajah Kevin yang kini berubah masam.

"Gak perlu Lo jelasin, gue bahkan sudah sangat paham seperti apa Kevin Andreas", ucap Galang dengan sisa tawanya di bibirnya.

"Nothing to lose, Vin. Ikuti saja kata hati loe dan gue rasa perempuan beruntung itu sudah berhasil membuat lo jatuh cinta padanya" lanjut Galang dengan tatapan seriusnya.

Kevin terdiam dengan pertanyaan yang memenuhi kepalanya. Apa lelaki dihadapannya ini secara diam - diam sudah mengikuti kemana pun ia pergi? Aish, sangsi sekali jika Galang nyatanya sudah beralih profesi sebagai penguntit. Mungkin.

"Emm, jangan berkomentar jika loe gak tahu apapun", jawab Kevin malas kemudian melenggang masuk kamarnya dengan gitar yang ia tumpukan dibahu kirinya.

DEAR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang