Dear You #Ch. 08

2.2K 213 13
                                    

Kevin merutuki kebodohannya malam ini, mengapa bisa ia dengan mudahnya menyatakan perasaan yang sebenarnya pada Mila?

Lalu tadi, apa? Bahkan dengan sialnya ia memanggil Mila dengan sebutan White Angle.

Ouhh shit! Percuma usaha yang ia lakukan dalam beberapa hari ini kalau pada akhirnya Mila harus mengetahui siapa si pengirim misterius yang memberikannya bunga setiap pagi. Kesalahan telak ada padamu Kevin, dimana air mata Mila akan menjadi kelemahanmu sendiri.

Pria tampan itu menghempaskan tubuhnya kasar diatas sofa yang terletak ditengah kamarnya itu. Sesekali ia mengusap wajahnya frustasi, frustasi memikirkan ketakutan jika setelah ini Mila tak akan mau lagi bertemu denganya atau bahkan kenyataan terburuknya, membenci dirimu Kevin Andreas!

Kevin terkesiap saat sebuah getaran disaku celananya menarik ia secara paksa dari lamunan singkatnya itu.

Ibu jarinya bergerak diatas touchscreen hitam itu membuka kunci dengan password yang sudah pasti hanya dia yang tahu. Mengingat Anelise dan Galang suka seenaknya memborbardir barang private nya tersebut, sangat menyebalkan.

Dan belum tuntas kekesalan Kevin jika mengingat betapa menyebalkan sahabatnya itu, kini ia malah mengirimi Kevin pesan bak suami yang sedang dinantikan istrinya untuk pulang.

From : Galang

Maafkan aku Vin, malam ini tidak bisa pulang karena ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan dengan temanku.

Dan aku menginap dirumahnya, jadi tak usah menungguku, aku harap kau mengerti...

Menggelikan sekali!

Tubuh kekarnya sampai bergidik geli ketika ujung matanya masih membaca pesan yang Galang kirimkan untuknya berulang kali.

Mungkin ia terlalu frustasi karena Anelise sering mengabaikannya.

Semoga Tuhan melindungimu, nak...

Pria itu menggeleng - gelengkan kepalanya kasihan. Namun detik berikutnya ia justru tersenyum senang ketika kembali menatap tampilan depan layar ponselnya.

"Good nigth White Angle, jika malam ini aku sudah melakukan kebodohan aku hanya berharap esok hari saat aku membuka mataku, aku sudah bisa kembali melihat senyuman diwajahmu, I Love you..."

Kevin berbicara layaknya Mila ada dihadapannya saat ini, sebelum akhirnya ia mencium layar ponselnya sendiri dan terpejam mengahantarkannya pada kelelahan yang cukup dalam. Karena bersama Emely seharian sungguh sangat membuat energinya keluar berkali lipat.

Calon ayah yang baik 😳

🍁🍁🍁

Pagi ini, aroma basah dari sang embun telah menyeruak membangunkan wanita berparas cantik ini. Ralat, ia sudah terbangun sejak tiga jam yang lalu dan kini tengah menapaki paginya dengan senyum sumringah yang enggan pergi dari wajahnya itu.

Yah, dirinya terlalu berbahagia akan apa yang terjadi pada dirinya tadi malam.

Entah sejak kapan aku merasakannya, tapi semenjak aku mengenalmu aku seakan menemukan duniaku yang baru... Dunia penuh warna dan penuh Cinta... Walau terasa terburu tapi aku yakin jika Aku mencintaimu, Louisa Mila Calysta...

Aku mencintaimu, Louisa Mila Calysta

Aku mencintaimu, Louisa Mila Calysta

Aku mencintaimu, Louisa Mila Calysta

Kalimat itu terus terpatri dalam ingatannya, nyaris sejak semalam. Bayangkan saja, Mila bisa bangun secepat ini pun gara - gara ucapan yang terus mengusik tidurnya. Yah, lebih tepatnya ia tak bisa tidur, sebab seluruh pikirannya sudah tersita dan dipenuhi oleh seorang Kevin Andreas. Brafo Mila!

DEAR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang