Dear You #Ch. 50

829 56 2
                                    

September 2019!!!!

Aku sadar sekali, dan amat teramat sadar gimana lamanya aku hiatus :D Cuma bisa memasang wajah tanpa dosakuuu temanss. But anyway, aku terlalu sayang sama Mr. and Mrs. Andreas hingga akhirnya memustuskan untuk kembali... 

Yang bilang hiatusnya keterlaluan, monggo!! Tapi jangan hujat aku yah. Cukup baby fey dan Babang Halilintar aja yang kena hujat :D 

 Cukup baby fey dan Babang Halilintar aja yang kena hujat :D 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Part terbarunya, semoga tehibur ya... Dan cukup mengobati kangen kalian sama pasangan labil ini. Muaacchhhh...

*****

Wanita beriris mata cokelat itu melambaikan tangannya ke arah sedan hitam yang baru saja meninggalkan area parkir rumah sakit. 

Sedikit mengenang pertemuannya dengan sosok Jessica beberapa saat lalu, hingga suasana keakraban membuat mereka larut dalam perbincangan hangat. 

Sudut bibir wanita itu membentuk seulas senyum tipis, membayangkan ketika perjalanan hidup terlalu lucu mempertemukan mereka dengan orang - orang yang nyaris sama dengan orang yang mengisi kehidupan orang lain. Siapa sangka? Jika Jessica wanita berwajah chubby seperti Mila ternyata juga memiliki suami yang sama tampannya yang bernama Kevin. 

Mila berbalik, melankah menuju ruang kerjanya yang berada dilantai dua gedung putih itu. Hanya suara langkahnya dengan ketukan heels berirama mengisi suasana hening di lorong rumah sakit. 

Getaran ponsel di saku jas putih miliknya membuat pandangan Mila teralih. Disertai senyum simpul, ketika layar ponselnya menyala menampilkan notifikasi pesan dari salah satu aplikasi Chatting. 

"Hy Angel..."  

Kalimat pertama yang dibacanya. 

"Bagaimana dengan aktivitasmu, heum? Jangan bilang jika sampai sekarang kamu belum juga makan karena antrian pasien yang panjang" 

Mila tertawa pelan dengan satu tangan yang menutup bagian mulutnya. Terbesit bayangan wajah kesal Kevin ketika mengatakan itu. 

"Angel, aku tidak hanya berbasa - basi. Tapi sungguh aku sangat merindukanmu..." 

Tidak di pungkiri Mila pun merasakan kerinduan yang sama. Jika takaran satu hingga seribu bisa mewakili perasaan rindunya, Mila yakin itu tidak akan cukup. Sebab Mila sadar jika sejak kepergian Kevin beberapa hari lalu dirinya belum sama sekali mengirimkan satu pesan pun walau sekedar bertanya kabar. 

"Aku merindukanmu, Angel" 

"Aku merindukanmu, Angel"

Beberapa pesan yang dikirimkan dalam waktu yang berbeda, hanya saja MIla baru menyadarinya ketika ponselnya sudah tidak dalam mode silent

DEAR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang