DEAR YOU #CH. 41

1.6K 149 33
                                    

Mila sedang menuangkan susu cair kedalam gelas, saat Kevin menghampirinya dan duduk dikursi bar. Melirik sekilas pada Kevin, ia tersenyum memberikan isyarat pada pria itu untuk menunggu.

Kevin melakukan hal yang sama, tersenyum mengangkat tangannya keatas meja menopangkan dagu disana kemudian berkata, "Seharusnya hari ini kau resmi menjadi istriku"

"Seharusnya!" Mila berhasil membubuhkan senyum diujung tanggapannya. Setelah berusaha kuat mengabaikan desiran hebat disekujur tubuhnya. Tidak masalah baginya dengan tuntutan yang pria ini utarakan terhadapnya. Toh, jika malam itu ia tidak bersikap egois pasti sekarang rencana terbesar dalam hidupnya dan Kevin sudah menjadi kenyataan. Dan bukan sebuah rencana lagi!

Satu bulan setelah keadaan Kevin jauh lebih membaik, akhirnya pernikahan mereka akan resmi digelar dalam dua hari mendatang. Istilah pingit yang seharusnya Mila jalani ditentang mati - matian oleh Kevin dengan alibi kesehatannya tidak akan berangsur membaik dengan cepat tanpa Mila yang mengurusnya. Untuk urusan berganti pakaian saja?  Hell...  Rasanya tidak ada hubungan sama sekali jika yang sakit hanyalah masalah kakimu saja, itu pun karena gips yang masih terpasang disana?

Baiklah! Hanya Kevin dan logikanya yang mengerti akan hal itu.

"Apa Galang sudah menghubungimu?"

"Belum..."

"Kau tidak berusaha untuk menghubunginya lebih dulu?"

Kevin tidak tahu apakah pertanyaan Mila hanya semacam berbasa - basi atau memang dia sudah mengetahui sesuatu dibalik pertanyaannya. Tatapan menyelidik dari yang Kevin tangkap diakhir ucapannya membuat pria itu lebih memilih bungkam.

Alih-alih mendapatkan jawaban Mila sebenarnya juga sangat yakin jika Kevin sudah tidak bersemangat untuk melakukan apapun, sepemahaman tentang rencana Galang yang ingin memberi pelajaran pada Kevin sampai hari pernikahan mereka nanti. Pengakuan itu ia dengar sendiri dari mulut Galang tentang : Dendamnya pada Kevin yang mengerjainya soal hilang ingatannya itu? Well, bahkan Galang masih merasa kurang jika hanya mogok bicara pada Kevin dalam satu Bulan ini. 

Pria dan ide gilanya! 

"Cara bercandamu waktu itu membuatnya benar-benar kesal. Jadi aku rasa wajar jika Galang mendiamkanmu" ucap Mila setengah menyindir. Tangannya Menyodorkan sepiring oatmel dengan topping bermacam buah diatasnya.

Arah padangannya mengikuti piring tersebut denga Kevin terkulai malas, "Kau memberiku makanan bayi ini lagi?" mengabaikan ucapan Mila. 

Kevin lebih tertarik dengan pembahasan menu sarapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kevin lebih tertarik dengan pembahasan menu sarapannya. Lebih penting? Memang seharusnya, bayangkan jika kehidupan yang akan mereka jalani kapan tahun itu selalu ditemani dengan makanan benyek dan menjijikan ini.

Menaikkan kedua alisnya tinggi, Mila kemudian memicingkan tatapannya penuh peringatan. Yah, atau bisa dikatakan peringatan ini  Kevin artikan sebagai alarm tanda bahaya baginya. Dalam hitungan satu sampai sepuluh Kevin berani bertaruh jika sebentar lagi sebuah Healty talk akan berkumandang ditelinganya.

DEAR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang