Tak perlu memakan waktu lama, kini mobil sedan mewah Kevin pun sudah terparkir rapih didepan rumahnya. Tapi Kevin belum juga berniat untuk turun dari mobilnya, ia justru bersandar nyaman masih dibalik kemudi dengan pikiran menerawang pertemuannya gilanya dengan Mila tadi.
Lagi, senyum Mila selalu berhasil mengalihkan dunianya. Termasuk ketukan berulang kali yang dilayangkan Galang sejak tadi pada kaca mobilnya. Apa dia sudah tewas karena menghirup gas beracun dari dalam mobil? Na'as benar hidupmu,nak..
Kejengkelan Galang tak pelak menimbulakn spekulasi jahat dalam otaknya. Aish, bukan hanya itu bahkan sekarang tanpa dosanya Kevin turun dengan menunjukkan wajah tanpa dosa sama sekali. Sungguh! Kevin sudah berhasil membuat Galang menempatkan dirinya dijajaran orang paling menyebalkan pertama didunia.
"Darimana aja loe? Bahkan sejak siang loe gak ngejawab telepon atau pesan dari gue", celetuk Galang sengit saat Kevin melewatinya begitu saja tanpa ingin memberikan penjelsan apapun. Keterlaluan sekali.
"Sejak kapan sikap acuh loe berbalik arah? Gue sangsi jika loe benar memperdulikan gue", Kevin tersenyum miring dengan cibiran meragukan. Hei, orang seantero jagad raya ini pun tahu seperdulinya Galang tak lebih dari seorang tukang parkir yang menanti bayarannya.
Galang memutar jengah bola matanya, jika saja bisa? Sungguh ia ingin menelan kepala pria dihadapannya ini bulat - bulat.
"Apa perlu gue membenturkan kepala loe ke dinding, hah? Setidakny agar loe sadar jika selama seharian ini Anelise sudah seperti Reog kesurupan karena gak dapet kabar sedikit pun dari loe, parahnya orang pertama yang menjadi sasaran empuknya - Gue. Pacar tercintanya", Miris.
Jika orang lain, Galang berani bertaruh tak akan ada yang bertahan lama pada hubungan gila sperti ini. Bayangkan saja? Disaat kekasihmu justru lebih perhatian terhadap sahabatnya dibanding kamu yang sudah jelas orang ter-special dalam hidupnya, mungkin!
"Hemmp...", Kevin menghela nafas panjang dan melirik sekilas kearah Galang. "Maafin gue, mungkin sikap Anelise yang berlebihan seperti itu udah ngebuat loe ngerasa gak nyaman. Tapi sungguh, itu hanyalah kekhawatiran seorang adik pada kakaknya dan gue harap loe gak menafsirkan lebih akan sikap Anelise terhadap gue"
"Loe terlalu belebihan, Vin" ucap Galang dengan kekehan pelannya tapi sebaiknya ia melupakan dulu kekesalan saat ini pada Kevin. For What? Karena sepertinya itu tak akan berpengaruh pada pria yang bisa ia lihat binar kebahagian memenuhi matanya.
"Bagaimana? Apa usaha lo kali ini berhasil untuk mendekati Dr. White Angle-lo itu?" pertanyaan Galang sukses membuat Kevin membelalakan matanya tak percaya. Terang saja, darimana Galang bisa tahu panggilan yang hanya dirinya sendiri yang tahu?
Asli! tidak salah bukan jika aku menanmainya si penguntit handal. Hal yang menjadi pribadi Kevin pun bisa ia ketahui sebelum sang empunya memberitahukannya secara resmi, menyebalkan!
Galang mengulum senyumnya dengan terus menatap Kevin yang sebenarnya sudah bisa galang tebak apa yang ada dipikiran pria tampan tapi bodoh ini . Satu fakta, dalam tidurnya Kevin akan selalu mengigau tidak jelas apalagi ketika ia mengingingkan sesuatu yang belum didapatnya. Jadi bukan hal sulit bagi Galang untuk mencari tahu darimana ia tahu panggilan special Kevin untuk Mila.
"Jangan bil..."
"Tinggal ceritakan saja bagaimana, apa susahnya! Jika perlu gue akan bantu loe" tawar Galang sembari memainkan kedua alisnya naik turun dan itu sukses membuat Kevin menatapnya kesal karena itu berarti sahabat gilanya ini tengah meragukan usahanya untuk mendapatkan Mila. Aku bukan pecundang!
"Anelise tidak akan suka jika loe ikut terlibat dalam urusan yang berhubungan dengan wanita, dan loe pikir gue rela dijadiin mangsa disaat ia lapar? TIDAK.AKAN!" bukannya tersinggung penolakan telak Kevin malah membuat tawa Galang semakin pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR YOU
FanfictionCinta yang besar membuatnya bertahan pada sebuah kata "Kesetiaan", namun bagaimana saat (terpaksa) kesetiaan itulah dipertanyakan? -Louisa Mila Calysta - Kesetiaan hanya akan membawamu pada kesengsaraan, sedang mencintai adalah anugerah. Tapi cin...