DEAR YOU #CH. 47

1.1K 131 28
                                    


Masih edisi baper guys... 
😅😅😅
____________________________
Sam Smith - Too Good At Goodbyes

"Seriously Kevin? Kau meminta bantuanku untuk menghadiri pertemuan dengan investor, sedangkan kau malah asyik dengan selingkuhanmu?" ucap Galang kesal. Dan kekesalan Galang bertambah karena bukannya merasa bersalah, Kevin malah menatapnya dengan tatapan membunuh sembari meremas kedua tangannya sendiri.

"Kau tidak berhak mengatakan apapun! Disaat kau tidak mengetahui permasalahannya, Galang" erangan Kesal Kevin membuat Galang berdecak tidak habis pikir dan membalik tubuhnya.

"See... Pencundang dan keegoisannya"

"Bagaimana bisa kau bersikap seolah-olah semuanya nyata, Galang?" ejek Kevin yang membuat Galang yang sedang melangkah kearah pintu menghentikan gerakannya.

Itu membuat Galang kembali berbalik lalu menatap Kevin dengan senyuman miring. "Well... Aku sudah peringatkan kepadamu untuk tidak menyakiti Mila. Sekarang? Kau malah melakukannya... itu kesalahan besar, kevin. Jadi jangan salahkan aku jika Mila tidak akan pernah mau kembali padamu" kekeh Galang geli.

"Kesalahan. Kau terus saja berasumsi jika Mila meninggalkan rumah karena kesalahan yang aku perbuat. Sekarang tolong jelaskan kepadaku, kesalahan seperti apa yang sudah aku perbuat, heh? Aku sudah berusaha untuk memperbaiki semuanya Galang, tapi demi Tuhan. Kau sama sekali tidak bisa mengerti itu"

Dan sepertinya Kevin memang harus membunuh Galang, karena ketika keadaan ini semakin menyudutkan Kevin, Galang tak serta merta mengerti bagaimana Kevin kehilangan Mila. Alih – alih mengikuti keinginan Kevin, lelaki itu malah bersikap acuh dengan tidak ingin mengahadiri pertemuan bisnis menggantikan Kevin.

"Itu berarti kau tidak pernah mengerti, Mila"

"Kau yang tidak tahu apapun soal Mila, Galang!"

"Benarkah?" balas Galang sengit.

Nampaknya Kevin memang salah besar meminta Galang untuk datang kekantornya. Bukannya menyelesaikan, tapi semua semakin diperkeruh dengan sikap arogan Galang yang akan terus menyudutkan Kevin, terlebih itu menyangkut Mila.

"Aku tidak tahu apapun soal Mila!" Galang mengulangi kalimat itu dengan nada mengejek sembari menunduk melihat ujung sepatunya. "Pertama... takdir Tuhan sudah jelas, mempertemukan kami berdua itu disaat kita belum menjadi sahabat. Kau harus ingat itu Kevin" Galang tersenyum miring dengan mengoyangkan jari telunjuknya dengan gerakan menunjuk kerarah Kevin.

"Kedua... Semua orang dan termasuk kau sendiri tahu, seperti apa Mila menyayangiku" bangga Galang dengan seringaian sombongnya.

Saat ini yang dilakukan Kevin hanya menjadi pendengar setia yang sabar meski kemarahan sudah berada dipuncak kepalanya. Jika dalam gambaran sebuah film animation ekspresi sangarnya ditandai kepulan asap dan pandangan yang mengalirkan aliran listrik terhadap Galang. Menunggu waktu dan...Boommmm!

"Ketiga... Hanya aku orang pertama yang mengetahui atas apa yang Mila rasakan saa t ini. Apa kau pernah tahu jika ia begitu merasakan sakit? Sakit.... yang begitu dalam hingga tak seorang pun mengerti dirinya. Tak terkecuali suaminya – Mr. Kevin Revanno Andreas"

Galang menekankan setiap katanya, dengan ikuti gerakan kelima jarinya yang mendorong dada Kevin hingga pria itu sedikit goyah dari posisi berdirinya saat ini.

"Jika kondisi itu dikembalikan kepadamu... seorang lelaki yang tidak kau kenal sama sekali menghubungi nomor istrimu. Dengan satu kalimat romantis yang sangat tidak pantas ditujukan pada seorang yang sudah bersuami?"

DEAR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang