Dear You #Ch. 24

1.4K 166 27
                                    


"Akhirnya kau datang sayang", antusias Chandra ketika melihat Mila tengah berdiri dihadapannya. Namun yang disambut sedemikian rupa menunjukkan ekspresi tak terbaca sama sekali.

"Sudah lama sekali kau tidak datang kemari, apa kau barubah pikiran dan mau kembali bekerja di Rumah Sakit kita?" Mila tersenyum masam lalu membuang pandangannya kearah lain. Entahlah kata - kata Chandra sungguh membuatnya semakin jengah.

"Papa sudah sang - "

"Anda terlalu percaya diri, Tn. Chandra Gunawan yang terhormat" kata - kata Chandra tertelan oleh ucapan Mila yang penuh penekanan. Raut wajah datarnya kini berlaih diselimuti kabut emosi.

Apa yang terjadi dengan Mila-ku? Batin Chandra coba menelusuri keanehan yang dilihatnya saat ini. Kenyataan menjelaskan, jika yang ada dihadapannya kini bukanlah Mila yang ia punya.

"Aku tahu, dengan sedikit gerakan anda sudah bisa menghabisi lawan Anda tanpa berkutik lagi. Kekuasaan yang anda punya mampu membuat Anda mendapatkan apa yang anda inginkan. Tapi satu hal yang perlu anda ketahui..." Mila menggantungkan ucapannya dan menatap Chandra penuh peringatan.

"Anda tidak akan pernah bisa membeli kebahagiaan dan cintaku dengan uang serta kekuasaan yang Anda miliki. Meskipun aku harus mengorbankan hidupku sekalipun" tegas Mila.

Chandra tertawa kesetanan mendengar setiap kata yang dilontarkan Mila untuknya. "Apa sekarang kau sedang mengancam papa sayang?" ucap Chandra disela tawanya. "Ayolah, Mila! Jangan munafik didunia ini tidak ada yang gratis. Apa kau pikir hidup dengan pria miskin seperti Kevin bisa membuatmu hidupmu bahagia? Lalu cinta... cinta tidak akan membuatmu mendapatkan apa - apa didunia ini selain kesengsaraan dan penderitaan"

Suara tepuk tangan Mila memenuhi ruangan Chandra, sudut bibirnya membentuk smirk yang berhasil membuat Chandra terdiam beberapa saat. Sementara Mila sudah menerima penjelasan atas pertanyaan yang belum ia ajukan sama sekali.

"Sepertinya Anda sedang berusaha menjelaskan apa yang Anda lakukan selama ini". Bola mata Chandra bergerak gelisah ketika otaknya merespon cepat ucapan Mila. Sialan!! Pria ini membantin merutuki diirnya telak dengan tanpa sadar sudah membeberkan kebenaran yang sudah dilakukannya pada pria brengsek itu.

Mila tersenyum dintara rasa kemarahan dan kebencian yang mulai melingkupi diirnya. Dimana sosok pria dewasa yang selalu dihormatinya ini? Ia bahkan tak lagi menemukan kasih sayang Chandra saat ambisi lelaki ini lebih mendominasi prilakunya.

Beginikah - mantan mertua yang dulu ia sayangi? Martabat dan kehormatan hanya menjadi dosa yang mengotori hidup Mila selama ini, mengingat siapa seseorang yang memberikan posisi itu untuknya. Terlahir sebagai anak yatim piatu dan diakui sebagai anak dari pengusaha sukses dan ternama di kota ini bukanlah kehendak Mila.

Dilihatnya sekali lagi wajah lelaki tua dihadapannya, lagi - lagi kekecewaan mendalam tak bisa disingkirkannya begitu saja. Yang mana setelah pernyataanya pun ekspresi wajah Chandra sudah membuktikannya.

"Jika alasan papa melakukan itu hanya untuk membuat aku kembali pada Adam", nada bicara Mila sudah lebih terkontrol dari sebelumnya. Ucapannya terjedah sekian detik dengan tarikan nafas dalam.

"Maafkan aku tidak bisa, pa. Cinta yang aku punya tidak lagi memiliki ruang dihati Adam dan aku rasa begitu juga sebaliknya dengan Adam. Papa harus sadar jika sekarang menantu papa adalah Alona, wanita yang telah memberikan papa dan mama seorang cucu. Cucu yang sangat kalian sayangi. Bukan begitu?"

Pertanyaan akhir kalimat Mila sedikit banyak membuat Chandra merenguni sikapnya selama ini. Yah, memang benar... Dirinya begitu menyayangi Emelly, anak dari seorang wanita yang begitu ia benci. Sisi malaikat dari diriya berusaha untuk membenarkan itu, tapi tetap saja arogansinya lebih menjunjung tinggi kebencian yang ia pendam terhadapa Alona.

DEAR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang