Dear You #CH 27

1.4K 152 10
                                    

"Inilah alasan mengapa aku terlalu tenang dalam menghadapi musuh - musuhku" nada suara Kevin terdengar dingin ketika kakinya melangkah turun dari helicopter tepat diatas helipad sebuah gedung pencakar langit.

Dan tentu saja, lelaki itu tengah bersama Galang yang mengikuti langkah cepatnya dari belakang. Jujur berkomentar apapun bukan waktu yang tepat saat ini jika melihat seperti apa ekspresi yang ditunjukkan Kevin sejak terakhir ia menerima telepon.

Langkahnya membawa ia kedalam lift dan kemudian berkahir di lobby dengan sebuah mobil sedan hitam yang telah menunggunya.

"Aku harap kau tidak tersinggung akan ucapanku barusan" kedua sudut bibir Kevin terangkat keatas sebelum ia memasuki mobil dan menempatkan dirinya pada kursi penumpang. Galang membalasnya dengan tersenyum maklum dan ikut masuk dengan duduk disamping kursi kemudi.

"Bagaimana?" Kevin kembali mengeluarkan suara ketika mobilnya yang membawanya mulai melaju meninggalkan Pharmacyclics Inc. Matanya menatap sekilas gedung pencakar langit itu dengan perasaan kacau.

"Seperti dugaan Anda Tuan" Kevin menghantukkan kening pada kepalan tangannya yang bersandar pada sisi pintu mobil yang tertutup. Galang mengernyitkan dahinya dalam ketika mengetahui ekspresi Kevin dari kaca spion didepannya.

"Aku tidak ingin menunggu lama lagi, cepat lacak keberadaannya"

Dan setelah mengatakan itu, Kevin langsung menatap layar ponselnya yang bergetar dengan menampilkan id caller yang tidak dikenalnya. Kevin menggertakkan giginya karena seseorang disebrang sana langsung saja memutuskan sambungan teleponnya disaat ia belum sempat mengatakan apapun.

"Sudah saatnya kau bertindak, Vin" interupsi Galang dengan penuh penekanan. Seolah mengatakan : Maka semuanya akan terungkap.


***

Mobil yang membawanya bersama Galang sudah berhenti tepat didepan Mansion yang menampakkan lambang huruf "G" dan patung kuda berdiri pada halaman Mansion tersebut. Kediaman Chandra Gunawan. Terkadang Kevin bertanya - tanya apa yang sebenarnya sudah ia lakukan hingga seorang Chandra Gunawan begitu membenci dirinya. Dan yang paling ironinya, ia harus berlapang dada merelakan segala yang ia miliki demi seorang wanita yang ia cintai, Louisa Mila Calysta yang saat ini menjadi tawanan.

Apakah ini hanya bukti bahwa Kevin sama sekali tidak pantas untuk dirinya menjadikan Mila sebagai Mrs. Andreas. Sedang diluar sana banyak wanita yang mendambakan untuk bisa menyandang predikat sebagai Mrs. Andreas?

Kaki Kevin terasa berat untuk melanjutkannya lebih jauh lagi, sementara Galang sedang menekuri wajah gelisah Kevin begitu intens dengan banyak pertanyaan yang menggumpal didalam otaknya.

PRAANNKKKK

Keduanya terhenti didepan pintu mansion, bersamaan dengan suara gaduh yang diyakini keduanya berasal dari dalam mansion tersebut.

"Sekarang kau tahu? Mengapa aku tidak pernah merestui hubungan kau dan putraku..." suara keras Chandra terdengar hingga keluar mansion. Kevin dan Galang saling lempar pandang, tak perlu ditanya keduanya menyiratkan pertanyaan yang sama.

"Demi Tuhan, Tuan! Jangan hukum aku seperti ini. Bukan salah ku jika ternyata perasaanku terhadap Adam begitu besar, hingga tak ingin kehilangannya. Jangan pisahkan aku darinya, Tuan! Aku mohon..."

Hah? Apa - apaan ini?! What the fuck are you doing, Dad? Galang ingin sekali menyumpal mulut Chandra dengan kepalan tangannya. Orang tuanya benar - benar kurang waras.

DEAR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang