#10 : This Isn't Date

209 13 3
                                    

____________________________________
"Lo cakep-cakep kok gitu?"
"Sstt.. Cuma lo yang tahu. Oke?" Ia pun mengedipkan matanya.
____________________________________

Ketika sampai di rumah Dilla langsung masuk ke kamarnya dengan wajah yang kirang bersahabat. Ibunya sempat memanggil sebelum ia pergi ke kamarnya.

"Ada apa? Kenapa matanya bengkak gitu?" Tanya Ibu Dilla.

"Nggak kok. Biasa aja." Ucap Dilla dengan wajah yang tak menunjukan jika ia benar-benar baik.
Suasana hati Dilla memang sedang tak baik. Ia ingin berdiam diri di kamarnya, tapi lama kelamaan ia bosan juga karena terus menerus diam di kamarnya.
Tiba-tiba ponselnya berdering. Ternyata Hadi mengajak video call padanya.

"Dilla." Sapa Hadi di sebrang sana.

"Hey!" Sapa Dilla.

"Kenapa mukanya jelek gitu? Abis nangis?"

"Jelek? Nggak biasa aja." Ucap Dilla.

"Iya cantiksih. Tapi kok bete gitu mukanya?"

"Iya bete nih." Jawabnya sambil memanyunkan bibir.

"Gimana kalo kita nonton, kebetulan ada film komedi yang seru. Biar lo gak bete." Jelasnya.

"Gak deh. Males kemana-mana."

"Katanya bete. Makanya gue ajak lo nonton."

"Gak deh kayaknya. Di rumah aja."

"Ayolah."

Ia terdiam sebentar. Namun pada akhirnya ia memilih menonton bersama Hadi.

"Oke! Bentar ya gue ajak Clara sama Reza dulu."

"Berdua aja deh. Gak apa-apa?"

Dilla terdiam. Ia bingung sekali. Sebenarnya ia ingin mengajak Clara dan Reza tapi sepertinya Hadi hanya ingin berdua dengan Dilla.

"Ngg.. boleh deh." Ucapnya sedikit ragu.

"Sipp. Gue jemput satu jam lagi." Ucapnya sambil mengedipkan matanya.

"Oke."

Lalu terputuslah koneksinya.
Dilla pun bergegas mandi dan mengganti baju karena Hadi akan menjemputnya. Ia lebih memilih dress selutut warna broken white dengan heels yang berwarna serupa dan setelah Dilla telah siap.
Tak lama ia menunggu, suara klakson mobil membuatnya menghampirinya.

"Itu pasti Hadi." Ucap Dilla dalam hati.

Saat ia akan membuka pintu untuk Hadi, ternyata Ibunya telah lebih dulu membuka pintu itu.

"Eh Hadi!" Ucap Dilla.

Ibu Dilla sontak menatap ke belakangnya dan menatap Dilla yang telah rapih.

"Eh mau kemana?" Tanya Ibunya.

"Bu saya minta izin ajak Dilla keluar." Ucap Hadi sedikit gugup.

Ibunya terdiam sebentar namun akhirnya mengangguk.

"Gak apa-apa. Asal jangan terlalu malam ya. Ibu juga nitip Dilla sama kamu, Hadi."

"Iya tante. Jam 7 juga pulang." Jawab Hadi.

Dilla menyalami Ibunya dan Hadi pun mengikuti menyalaminya.

Saat ini kami sedang mengantri untuk membeli tiket. Hadi terus saja menatap Dilla hingga membuatnya sedikit risih.

Be My Future [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang