#23 : So Sweet

123 11 5
                                    

____________________________________
Ucapan Dilla terpotong karena tiba-tiba saja ia memegang kedua tangan Dilla sambil mengelusnya pelan.
"Aku-kamu. Please."
____________________________________

"Hay." Ucap Dilla menghampiri Hadi yang sedang mondar-mandir di luar ruang sidang.

Hadi menatap Dilla sambil tersenyum hambar. Sudah jelas di wajah Hadi jika ia benar-benar gugup. Senyum Hadi perlahan pudar dan tiba-tiba ia langsung memeluk Dilla.
Dilla membulatkan mata Dilla karena tiba-tiba saja Hadi memeluknya.

"Gue grogi." Ucapnya kepada Dilla.

Dilla menatap wajah Hadi gelisah. Baru kali ini Dilla melihat wajah Hadi gelisah.
Dilla melepaskan pelukan Hadi.

"Lo pasti bisa."

Hadi hanya membalasnya dengan senyuman. Tak lama kemudian, Hadi masuk ke dalam ruang sidang.

*****

Hadi keluar ruang sidang dengan senyum yang mengembang. Dilla yakin pasti ia akan berhasil karena pada dasarnya Hadi memang mahasiswa yang pintar.

"Pasti sukses." Ucap Dilla saat Hadi menghampirinya.

"Iya. Ini berkat lo."

Dilla tersenyum kepada Hadi meskipun di pikirannya muncul berbagai pertanyaan saat Hadi mengajaknya ke suatu tempat.

"Kemana?" Tanya Dilla saat mereka berdua telah di dalam mobil.

"Ikut aja."

Dilla hanya mengangguk mengerti dan tak lagi bertanya kepada Hadi. Ia lebih memilih mendengarkan musik di ponselnya hingga tak sadar mereka berdua telah berada di depan mall.

"Mall? Mau nonton?" Tanya Dilla lagi.

Hadi menggeleng-gelengkan kepalanya. Hadi mengajak Dilla masuk ke dalam mall tersebut.
Dilla hanya terdiam. Ternyata Hadi membawanya ke kedai es krim.

"Tunggu disini. Gue ada urusan sebentar."

Dilla mengangguk mengerti. Setelah Hadi pergi, Dilla segera memesan eskrim karena ia benar-benar tergiur sejak tadi.
Saat 1 mangkok eskrim telah ia dapatkan, Dilla segera memilih tempat duduk di dekat pintu keluar.
Baru saja beberapa sendok eskrim itu masuk ke mulut Dilla, ponselnya berbunyi. Dan ternyata Anhar yang menghubunginya.

"Dilla?"

"Iya?"

"Jadi mau kapan? Kamu sibuk terus."

"Besok. Gimana?"

"Iya besok aja. Kamu besok bisa?"

"Iya bisa."

"Ya udah kalo gitu besok aja. Udah dulu ya."

"Iya."

Dilla kembali menghabiskan eskrimnya. Ia menatap sekitar kedai es krim tersebut mencari-cari keberadaan Hadi yang belum saja menghampirinya.
Baru saja ia akan menghubunginya, Hadi tiba-tiba saja datang dan duduk di hadapannya.

Dilla menaikkan satu alisnya karena merasa aneh dengan penampilan Hadi. Sepertinya ia baru saja mencukur rambutnya. Ia terlihat lebih tampan dari sebelumnya karena jambul di rambutnya.
Pakaian Hadi pun berbeda dengan yang sebelumnya. Saat ini pakaiannya benar-benar rapih.

"Ada momen apa rapih gini?" Tanya Dilla.

"Beres sidang." Jawabnya sambil mengeluarkan senyum andalannya.

Be My Future [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang