#62 : Last Day With You

155 9 1
                                    

Aku sekarang sedang menonton tv bersama Anhar di rumahku. Anhar beberapa hari ini selalu berada di sampingku. Pagi-pagi sekali ia datang ke rumahku dan tengah malam ia pulang ke rumahnya. Karena sebentar lagi Anhar akan pergi, jadi ia selalu di sampingku.
Dan hari ini terakhir ia bersamaku. Malam ini ia harus berangkat ke Singapura. Padahal aku sudah memintanya untuk pergi besok karena Ayah dan Ibu pun belum pulang dari Jakarta. Tapi ia tak bisa. Ia benar-benar harus berangkat malam ini.
Semenjak Ayah dan Ibu pergi ke Jakarta. Hari-hariku selalu bersama Anhar. Ia bahkan datang ke rumahku untuk membangunkanku dan pulang saatku sudah tertidur.
Tadi pagi ia membangunkanku seperti biasa. Tapi hari ini sedikit berbeda. Untuk hari ini ia yang memasak sarapan kita berdua. Biasanya aku yang memasak atau ia bawa dari rumah.
Setelah sarapan, aku dan Anhar menonton kartun. Sebenarnya hanya aku disini yang menyukai kartun, Anhar hanya ikut menemani.

"Hari ini ada rencana?" Tanya Anhar.

Aku yang sedang mengunyah makanan pun beralih menatapnya.

"Gak tau. Kamu gimana? Ada rencana?" Tanyaku kembali.

"Mau ke pantai atau mau yang deket aja?" Tanya Anhar.

"Yang deket aja lah. Kamu kan malem ini berangkat."

"Ya mau kemana?"

"Ice Skating. Mau gak? Kita gak pernah loh Ice Skating bareng."

"Emang kamu pernah Ice Skating sama siapa?"

"Mmm.. Sama Alvin, Reza, Clara. Sama Adi juga pernah dulu." Jawabku.

"Sama Hadi pernah?"

"Pernah sih kayaknya."

Aku menatap raut muka Anhar. Dia pasti cemburu. Aku tertawa kecil dalam hati. Padahal sebenarnya aku belum pernah bermain Ice Skating dengan Hadi.

"Hahaha.. Bohong. Aku gak pernah main Ice Skating sama dia."

"Huh dasar."

"Jadi gimana mau gak?" Tanyaku lagi.

"Ayo. Tapi nanti siang."

"Yesss..."

Aku senang. Sebenarnya sebelumnya-sebelumnya aku ingin mengajaknya Ice Skating, tapi saat itu Anhar sedang sibuk dan aku pun harus mengerjakan skripsiku.

"Aku mandi dulu kalo gitu." Ucapku sambil berdiri.

Ia mengangguk dan aku pun langsung pergi ke kamarmandi. Aku tak sadar bahwa mandiku lama. Aku menyadarinya saat menemui Anhar sesudah mandi.

"Udah tuan putri mandinya? Lama banget?" Tanya Anhar sambil menonton tv.

Aku duduk disebelahnya dan hanya tersenyum polos sambil menatapnya.

"Jadi kapan mau berangkat?" Tanyaku.

Dia melihat jam tangannya.

"Mau kemana dulu?" Tanya Anhar kembali.

"Ke begonia aja yuk."

"Terserah kamu aja."

Aku tersenyum bahagia menatapnya. Aku ingin hari ini lebih berkesan dari pada hari sebelumnya. Sudah jelas karena hari ini, hari terakhir bersamanya.

Setelah sampai di taman bunga, aku dan Anhar berjalan mengelilingi taman tersebut sambil berfoto.
Setelah lama berjalan, Anhar pun duduk.

"Lah kenapa duduk? Ayo lanjut lagi." Ucapku.

"Aku tunggu disini aja. Aku harus telpon Pak Deris dulu. Nanti aku nyusul."

"Awas ya kalo gak nyusul."

Be My Future [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang