Hari ini pagi-pagi sekali aku dan kedua orangtuaku sudah stay di gedung wisuda.
Tak terasa lagi aku telah lulus. Padahal aku merasa baru saja masuk ke kampus ini.
Pagi-pagi sekali Anhar datang ke rumahku untuk menjemput. Saat aku dan kedua orangtuaku akan berangkat, Anhar tiba di rumahku. Dia memakai jas berwarna hitam dan juga kemeja hitam membuatnya semakin tampan.
Aku sempat sedikit terdiam menatap Anhar. Hari ini penampilan berbeda, entah dari sudut pandang mana.
Aku sekarang telah duduk di tempat yang telah di tentukan. Aku sempat berbincang-bincang dengan seseorang di sebelahku sambil bertukar pengalaman.
Tak terasa sudah beberapa jam kami mengikuti upacara wisuda, akhirnya selesai juga.
Kami semua berhamburan keluar ruangan. Ada yang menemui keluarga, kerabat dan yang lainnya. Aku berniat mencari Ibu dan Ayahku, tapi malah adik kelas yang mengerumuniku. Mereka semua memberiku selamat dan memberiku bunga atau kado yang lainnya."Kak Dilla.." Ucap seseorang menepuk pundakku pelan.
Aku menoleh ke arahnya. Ternyata dia Adit. Ia pun mengucapkan selamat, bunga dan kado pula. Aku tak lupa berterimakasih padanya.
Setelah mengobrol sebentar dengan Adit dan yang lainnya. Aku melihat Anhar dari kejauhan. Aku ingin menemuinya tapi aku tidak bisa menyusulnya dengan membawa barang-barang yang banyak seperti ini.
Reza tiba-tiba saja menghampiriku. Aku pun berhambur memeluknya singkat untuk mencurahkan rasa senangku hari ini.
Dia mengucapkan selamat padaku. Tapi aku heran tak melihat Clara bersamanya."Katanya lo barengan sama Clara? Dia mana?" Tanyaku.
"Tadi bareng. Tapi dia tiba-tiba ngilang."
"Disini emang banyak orang."
"Wihh.. Banyak juga fans lo. Bagi dikit kadonya boleh kali?!!"
"Boleh. Asal gue titip ini semua di lo. Lo bawa mobilkan?" Tanyaku.
"Oke sip."
"Ya udah. Gue mau susul Anhar dulu bentar. Byeee..." Ucapku sambil sedikit berlari ke arah Anhar.
Setelah sampai dihadapan Anhar. Ia memelukku, aku pun membalas pelukannya.
"Congratulation sayang." Ucapnya sambil memberikanku 1 bucket bunga mawar putih yang indah.
"Makasih." Ucapku sambil kembali memeluknya sebentar.
"Kayaknya banyak kado sama bunga hari ini buat kamu."
"Tau dari mana?"
"Aku dari tadi liat. Sama Adit juga." Ucapnya datar.
"Ah! Ngapain sih masih suka cemburu sama Adit. Lihat? Masa udah kece gini mukanya bete gitu sih."
"Senyum dong." Ucapku sambil menarik kedua sisi mulutnya agar tersenyum.
"Oke. Aku senyum." Ia pun menunjukan senyumnya yang mengembang.
"Tuh kan kalo senyum tambah kece."
"Kamu juga cantik banget hari ini."
Aku tersenyum karena merasa bahagia sekali untuk hari ini.
"Ayah sama Ibu kamu udah nunggu."
"Ayo."
Aku mengikuti Anhar berjalan. Tapi aku hampir saja kehilangan jejak Anhar karena begitu banyaknya orang-orang yang lalu lalang.
Anhar pun memegang tanganku agar aku tak kehilangan jejak. Saat itu pun aku menemukan kedua orangtuaku dan kedua orangtua Anhar.
Awalnya aku berpelukan kepada Ayah dan Ibuku. Kemudian di lanjut dengan memeluk Ibu Anhar dan menyalami Ayah Anhar.
Karena jika keadaan seperti ini tak komplit jika tak berfoto, kami pun pergi ke studio foto untuk berfoto bersama.
Saat di perjalanan untuk ke studio foto, handphoneku berbunyi. Aku mengangkatnya dan ternyata itu Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Future [REVISI]
RomanceSEDANG PROSES REVISI DON'T COPY MY STORY⚠⚠ "Aku mencintainya, tapi bodohnya aku selalu membuatnya sedih dan kecewa. Sungguh! Aku tak bermaksud. Aku ingin mengulang waktu indah bersamanya. Tapi, sekarang Dilla milik Hadi." {Anhar Faishal} "Aku menc...