#13 : Rumahsakit

258 13 6
                                    

____________________________________
From : Anhar
"Nanti siang aku ke rumahsakit. Get well soon my flow."
Dilla lebih memilih tak membalas pesan dari Anhar. Lagi-lagi hati Dilla menghangat saat mendapat pesan dari Anhar.
____________________________________

Hadi sekarang telah bersama Ayah dan Ibu Dilla. Ayahnya sengaja datang ke rumahsakit dan menunda urusannya karena Dilla masuk rumahsakit.
Hadi gelisah karena udah hampir 3 jam Dilla belum sadar. Tapi tak lama kemudian mata Dilla terbuka.
Dilla kebingungan menatap sekitarnya yang berwarna putih.

"Dimana ini?" Tanya Dilla entah pada siapa.

"Kamu di rumahsakit." Ucap suster tiba-tiba yang telah berada di ruangan Dilla.

Suster itu keluar ruangan. Memberitahu kepada orang yang menunggu bahwa mereka bisa menemui Dilla karena ia telah sadar.
Ibunya menatapnya dengan khawatir langsung memeluk Dilla yang baru saja berusaha untuk duduk dari tempat tidurnya.

"Dilla gak apa-apa, bu." Ucap Dilla sambil tersenyum pada Ibunya yang terlihat sangat khawatir diantara yang lainnya.

Dilla melihat Hadi yang berada di belakang Ayahnya. Ia bertanya-tanya kenapa ia tiba-tiba di rumah sakit. Ia hanya ingat Anhar mencium keningnya dan setelahnya ia tak ingat apapun.

"Istirahat aja ya Dill, Ibu sama Ayah mau ke rumah dulu bentar. Hadi disini yang jaga kamu." Ucap Ibu kepada Dilla.

Dilla mengangguk sambil tersenyum pada Ibu. Saat keluarnya Ibu dan Ayah Dilla, suster membawa makanan. Suster itu bilang jika sudah memakan itu, jangan lupa untuk minum obat. Kemudian ia pergi.

"Makan Dill, biar cepet sehat." Ucap Hadi.

Dilla mengangguk kemudian mencoba makanan yang di bawa suster tadi. Saat ia mencobanya, ekspresinya langsung berubah dan ia langsung menyimpannya lagi ke meja.
Ia menghampiri Dilla dan duduk di sampingnya.

"Kenapa di simpen lagi?" Tanyanya.

"Gak ada rasa."

"Ya iyalah, lo lagi sakit. Harus di paksa."

Dilla menggelengkan kepala. Ia memang tak mau melanjutkan makannya karena rasanya sungguh tak enak.

"Gue suapin ya? Gak boleh nolak." Ucap Hadi.

Dilla ingin menolak, tapi Hadi sudah menyuapkan makanannya ke mulut Dilla. Alhasil ia memaksakan menelannya.
Ia merengek pada Hadi, tidak mau melanjutkannya karena rasanya tidak enak. Namun Hadi menggelengkan kepala tanda menolak permintaan Dilla. Dilla terpaksa memakan makanan tak enak itu. Meskipun hanya beberapa suap setidaknya itu cukup untuk tubuh Dilla.
Dilla akhirnya tertidur setelah ia meminum obatnya.

Setelah beberapa lama Dilla tertidur, ponsel Dilla di tasnya berbunyi. Hadi pun membawa ponsel itu dan dilayar bertuliskan nama ANHAR.

"Siapa Anhar?" Tanya Hadi dalam hati.

Tapi Hadi akhirnya mengangkatnya.

"Goodnight Dilla sayang."

Hadi terdiam sebentar. Ia bertanya-tanya mengapa orang yang bernama Anhar memanggil Dilla dengan sebutan 'sayang'.

"Sorry, Dilla udah tidur."

"Dilla mana? Kenapa lo angkat?"

"Gue temen Dilla. Dilla lagi di rumahsakit dan sekarang lagi tidur."

"Rumahsakit? Kenapa Dilla? Rumahsakit mana?"

"Tadi sore dia pingsan di kampus. Sekarang di rumahsakit kebonjati."

Be My Future [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang