Special Chapter

409 15 8
                                    

Sudah beberapa bulan aku menikah dengan Anhar dan sekarang aku di beri kepercayaan oleh Tuhan untuk mempunyai keturunan. Ya, tepatnya sekarang adalah hamil pertamaku. Tentunya ini pengalaman yang luar biasa untukku dan Anhar. Anhar pun sejak mengetahuiku sedang mengandung, ia lebih sering di rumah dari pada bekerja.
Aku baru saja bangun dari tidur siangku dan menatap sekitar kamar mencari-cari keberadaan Anhar.
Tadi saat aku akan tidur dia masih ada di sampingku. Sekarang kemana dia?
Aku bangun dari kasurku dan berjalan keluar kamar mencari Anhar. Aku berjalan ke arah dapur dan ternyata dia sedang membuat salad. Aku menghampirinya sambil memeluknya dari belakang.

  "Bikin salad buat siapa?" Tanyaku pada Anhar.

  "Buat kita bertiga."

Aku tersenyum sambil menatap Anhar. Aku berencana untuk menunggu Anhar sambil menonton tv, tapi Anhar malah menghentikan langkahku dengan memegang tanganku.

  "Mau kemana?"

  "Aku mau nonton sambil nunggu kamu." Jawabku.

Ia mengangguk mengerti dan kembali melanjutkan pekerjaannya di dapur. Aku kembali melanjutkan langkahku yang sempat terhenti tadi oleh Anhar. Baru saja aku sampai di depan tv, aku langsung menghidupkan tv nya. Aku sedang menunggu acara komedi favoritku. Tapi sayangnya program tersebut sedang iklan. Mataku terus saja menatap iklan eskrim yang membuat lidahku ingin mencicipinya.
Anhar menghampiriku sambil membawakan salad yang tadi dibuat olehnya. Anhar duduk di sebelahku sambil merangkul pundakku. Aku menatapnya penuh harap, dia mengerutkan alisnya saat aku menatapnya terus.

  "Ada apa liat-liat terus?" tanya Anhar.

  "Pengen eskrim yang ada di iklan. Beliin ya?" Pintaku pada Anhar.

Aku terus saja menatap Anhar penuh harap, namun Anhar hanya diam saja dan malah menatapku balik. Aku memalingkan wajah dari Anhar karena ia tak menjawab kemauanku. Sudah beberapa hari ini aku sangat sensitif sekali. Mungkin ini efek dari kehamilanku yang baru 2 bulan. Aku yakin semua wanita hamil seperti ini sifatnya.
Anhar mengarahkan kepalaku agar menatapnya.

  "Kamu ngidam? Mau eskrim?" tanya Anhar.

Aku hanya mengangguk.

  "Eskrim yang mana?" tanya Anhar lagi.

  "Tadi ada di iklan."

Aku dan Anhar menunggu iklan eskrim itu muncul lagi di tv. Setelah menunggunya, akhirnya iklan yang kami tunggu-tunggu pun muncul.

  "Oh yang gitu. Bentar ya aku beliin." Ucap Anhar sambil mengelus-ngelus rambutku.

Ia mengambil kunci motor dan pergi membeli eskrim yang aku inginkan. Tapi sebelum ia pergi aku menghentikannya sebentar.

  "Ada apa?" tanya anhar.

  "Jangan lama-lama ya. Di rumah sepi."

Anhar tersenyum sambil mengangguk dan kemudian ia pergi. Aku dengan sabar menunggunya pulang sambil memakan salad yang Anhar buat. Aku menatap salad bikinan Anhar aneh. Kenapa rasanya seperti ini? Padahal ini salad kesukaanku yang hanya ada anggur dan mangga. Aku menyimpannya dan tak kembali memakannya.
Akhirnya aku hanya menonton tv saja sambil menunggu Anhar pulang. Entah aku yang tak sabar, aku merasa Anhar sangat lama hanya karena membelikanku eskrim. Aku segera menghubunginya.

  "Iya sayang?"

  "Cepetan ih. Kok lama banget sih."
 
  "Perasaan aku baru keluar tadi. Masa lama sih?"

  "Cepet pokoknya. Gak mau tahu."

  "Iya sayang. Aku bentar lagi ke rumah."

Aku mematikan telponnya dan kembali menonton tv. Akhirnya Anhar datang menemuiku dengan membawakan eskrim yang aku inginkan. Anhar hanya tersenyum padaku melihatku menghabiskan eskrim yang ku inginkan dengan cepat.
Untuk kali ini, aku benar-benar ingin eskrim yang ada di iklan tadi. Makanya aku menghabiskannya secepat mungkin.
Setelah menghabiskan eskrimnya, aku dan Anhar kembali menonton tv. Sambil menonton tv, Anhar memakan salad yang buat sedangkan aku hanya menonton saja.

Be My Future [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang