#41 : Temu Kangen

83 9 2
                                    

____________________________________
I know i can treat you better
Better than he can
Retina mereka terus saja saling bertemu. Anhar memang sengaja menatap Dilla seperti itu agar ia mengerti jika lirik dari lagu itu memang untuk wanita yang dari tadi ia tatap.
____________________________________

Setelah mereka berdua berkeliling, Adi mengajak mereka berkumpul di suatu ruangan tertentu. Adi telah menyiapkan ruangan bagi teman-temannya untuk berkumpul dari mulai teman SMP sampai teman kuliahnya.
Pada akhirnya Dilla harus berpisah dengan Hadi sebentar, karena ruangan yang di tempati mereka berdua itu berbeda.
Awalnya, Hadi berniat untuk menempati ruangan yang sama dengan Dilla. Tapi Dilla menolaknya untuk membiarkannya berkumpul dengan teman-temannya.

"Nanti disana pasti banyak kenalan dari SMA. Aku gak apa-apa kalo sendiri." Ucap Dilla kepada Hadi.

"Ya udah. Kalo ada apa-apa hubungin aku." Ucapnya sambil mengusap kepala Dill dengan pelan.

Dilla pun mengangguk sambil tersenyum lalu masuk pada ruangan yang telah di siapkan Adi untuk para teman SMA nya.
Dan benar saja, saat ia memasuki ruangan tersebut, ia seperti sedang mengikuti reuni SMA.
Tapi matanya terbelalak kaget melihat Fira teman dekat SMAnya. Ia sudah lama tak bertemu dengan Fira karena ia melanjutkan sekolahnya di Singapura.
Dilla mendekatinya perlahan berharap ia tak mengetahuinya karena ia akan mengagetkannya.

"Hei!"

Ia sontak melihat ke arah Dilla. Ia pun sempat kaget melihat Dilla sampai harus menutup mulutnya.

"Dillaaaa!" Teriaknya yang hampir membuat semua orang disana melihat ke arah mereka berdua.

"Ssstt! Berisik banget lo."

"Gue seneng banget ketemu lo lagi." Ucapnya riang lalu memeluk Dilla.

"Gue juga seneng banget ketemu lo." Ucap Dilla sambil melepaskan pelukannya.

"Lo tambah cantik aja." Ucapnya pada Dilla sambil melihatnya dari atas hingga bawah.

Tapi saat ia melihat kaki Dilla, ekspresi riangnya langsung berubah bingung seketika.

"Kenapa kaki lo?"

"Keseleo doang."

Ia pun hanya mengangguk dan menyuruh Dilla untuk duduk di tempat yang telah disediakan.

"Mau minum apa? Biar gue bawain." Tanyanya saat Dilla telah duduk.

"Gak usah. Biar gue aja."

"Udah lah. Kaki lo kan lagi sakit."

Fira pun langsung pergi berjalan pada makanan yang telah disiapkan untuk tamu.
Tak lama kemudian, Anhar duduk di samping Dilla. Dilla tentunya terkejut karena Anhar tiba-tiba duduk di sebelahnya.

"Kamu cantik hari ini." Ucapnya sambil berbisik.

Dilla menatap Anhar dengan datar karena ia masih kesal kepada Anhar.
Karena tak mendengar perkataan apapun dari Dilla, ia memegang pergelangan tangan Dilla lalu mengelusnya.
Dilla membiarkan tangan Anhar seperti itu. Namun saat melihat Fira akan menghampirinya, Dilla melepaskan pegangan tangan Anhar. Tapi Anhar menahan tangannya agar tetap memegang tangan Dilla.

"Ah ada Anhar ternyata." Ucapnya sambil menyimpan makanan dan minuman yang ia bawa di meja hadapan mereka.

Anhar hanya menjawabnya dengan senyuman. Hingga ada seorang laki-laki yang memanggilnya dari kejauhan. Anhar pun meminta izin untuk pergi kepada orang yang memanggilnya dan sebelumnya ia sempat mengelus tangan Dilla tanpa terlihat oleh Fira.

"Lo masih berhubungan sama Anhar?" Tanyanya pada Dilla saat ia sedang minum.

Dilla mengangguk lalu menyimpan gelasnya kembali pada meja.

Be My Future [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang