(Madonna - Crazy For You)
Author's note:
Finally, update! Jangan lupa Comment dan Vote-nya ya!Thanks ... -Hx
***
Frederick memetik setangkai bunga mawar putih. Ia pun membawa mawar putih itu bersamanya. Ia tampak menikmati sore hari yang cerah. Angin dengan lembut mengusap wajahnya yang terlihat berkeriput. Walaupun umurnya sudah lewat dari setengah abad, namun ia tak ingin semangatnya memudar seperti waktu ia muda dulu.
"Andai kau masih disini, Elizabeth," gumamnya lembut. Frederick sangat merindukan istrinya. Ia tahu ia sangat mencintai istrinya, hingga saat terakhir bersama istrinya, ia mencoba untuk melukai dirinya sendiri agar pergi bersama dengan istrinya. Namun, ia sadar, ia masih punya harapannya, yaitu anak-anaknya di Bumi.
"Kau sudah pulang," ucap Frederick. Seorang pria berdiri di belakangnya. Pria itu berdiri tegap layaknya seorang tentara.
"Tentu, Tuan Frederick," jawab pria itu.
"Kemarilah." Pria itu segera berjalan dan lalu berdiri di samping Frederick. Frederick kemudian memberi mawar putih yang dipegangnya pada pria itu.
"Untuk apa ini, Tuan?" tanya pria itu. Ia tampak bingung kenapa Frederick memberinya mawar putih.
"Kita hidup hanya sekali di dunia ini. Jadi, gunakanlah waktumu untuk mencari pendamping hidupmu, anakku. Jangan kau sia-siakan itu," ungkap Frederick. Pria itu masih tampak bingung.
"Hidupku sudah lengkap, Tuan. Kebahagiaan mana lagi yang akan ku cari lagi," desah pria itu.
Frederick tersenyum. Ia tahu bahwa 'anak'nya yang satu ini belum begitu paham apa itu 'cinta'. "Mawar putih itu diibaratkan dengan cinta. Cinta itu adalah pasanganmu, kebahagianmu. Kau belum merasa lengkap jika kau belum menemui 'cinta'mu, kekasih hidupmu yang akan menemanimu sepanjang waktu, juga menerimamu apa adanya."
Pria itu terdiam. Ia benar-benar tidak paham apa yang dikatakan oleh Frederick. Ia menatap Frederick bingung. Apa itu cinta? Orang bilang cinta itu aneh, membuat kita jadi gila? Aku pernah meniduri banyak wanita, namun aku tak pernah merasakan yang namanya cinta, pikir pria itu.
"Dad!" terdengar suara seorang pria memanggil Frederick. Frederick pun membalikkan badaannya. Lalu, ia tersenyum senang melihat salah satu anaknya telah kembali.
"Maverick!" Frederick memanggil anaknya. Lalu, mereka saling berpelukan. Ia sangat rindu pada anaknya ini. Tubuh Maverick terlihat lebih berisi dibanding dengan ayahnya itu.
"Bagaimana kabarmu, nak?" tanya Frederick. Mereka akhirnya pun saling melepaskan pelukan.
"Sangat baik, Dad. Amerika benar-benar membuatku makin berisi," jawabnya bahagia. Maverick lalu melihat pria yang berdiri tegap di belakang ayahnya. Ia melangkah menuju pria itu.
"Hei, brother." Maverick memeluk pria itu. Mereka pun saling berpelukan.
"Hei, brother," balas pria itu senang.
"Bagaimana kabarmu? Apa kau sudah mendapatkan kekasih atau sejenisnya?" tanya Maverick. Mereka pun terkekeh bersama.
"Belum. Aku belum menemukan yang tepat," jawab pria itu, lalu tersenyum simpul.
"Ah, jangan begitu. Baiklah, rencana nanti malam aku akan ke sebuah bar. Kau mau ikut? Ayolah. Temankan aku. Mungkin saja disana kau mendapatkan jodohmu. Lagi pula, umurmu sudah tiga puluh satu tahun," ucap Maverick.
"Baiklah. Aku hanya akan menemanimu," jawab pria itu. Maverick pun bersorak gembira. Lalu, ia segera membantu ayahnya masuk ke rumah karena cuaca mulai terasa dingin. Beberapa langkah menjauh dari pria itu, Frederick pun berhenti. Ia pun membalikkan tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yours
Tajemnica / Thriller[COMPLETED] Arya Ports, seorang wartawan muda yang memiliki segudang prestasi disertai oleh sifat alamiahnya yang nekat dengan berusaha membongkar identitas seorang pembunuh psikopat di mana masyarakat Inggris dibuat resah oleh aksi pembunuhannya ya...