60

118 20 59
                                    

(The Chainsmokers - The One)

Author's note:

Bagaimanakah pendapat Arya setelah membaca dokumen2 yg diberikan Ian? Apakah Ray, James, dan Chloe berhasil menemukan keberadaan Arya? Langsung aja baca chapter ini, jgn lupa Comment dan Votenya ya :) Thanks! -Hx

***

"Baca dokumen ini." Frederick memberikan beberapa dokumen untuk Ian. Seketika, Ian mengernyit bingung. Ia menatap dokumen-dokumen itu sangat lama.

"Dokumen-dokumen apa ini?" tanya Ian bingung. Ia lalu mengambil salah satunya, dan membacanya perlahan.

"Kau akan tahu sendiri," desah Frederick. Ia menunggu reaksi Ian setelah membaca dokumen tersebut.

Ian membaca dokumen itu dengan hati-hati. Tiba-tiba, matanya membelalak. Ia pun mengernyit. Lalu, ia membaca cepat. Ia kemudian mengambil sebuah dokumen yang lainnya, dan membacanya. Sontak, ia melempar dokumen tersebut ke atas meja.

"Tidak. Semua itu tidak mungkin!" serunya sambil menatap Frederick tidak percaya.

Frederick mengembuskan napasnya. "Itulah kenyataannya, Ian. Kau sudah tahu sekarang."

Ian sontak mengacak rambutnya frustasi. Ia masih tidak percaya dengan apa yang dibacanya dari dokumen-dokumen tersebut. "Yang kutahu ... hanya kaulah teman dekat orangtuaku. Aku tak mengira kalau Shane Ports juga ... sahabat ayahku."

"Ian. Kami bertiga adalah sahabat. Maverick sudah tahu lebih dulu hal ini. Aku berencana untuk memberitahu Arya. Namun, sepertinya Arya sangat marah kepadaku."

"Jadi ... korban pertamaku saat aku baru memulainya ... dan aku membunuhnya karena sebuah ... kesalahpahaman?" tanya Ian gugup. Ia melotot bingung pada Frederick.

Frederick mengangguk perlahan. "Iya, Ian," jawabnya tenang.

"Tidak. Tidak mungkin! Kenapa? Kenapa tidak kau tahan aku membunuh orangtua Arya dahulu? Kenapa?"

"Aku tak pernah tahu kalau kau membunuh Shane dan Laura Ports dulu. Kau menyelidiki sendiri, kau tak pernah memberitahu kepadaku jika targetnya dulu adalah ... orangtua Arya. Kau sendiri yang diam-diam melakukannya. Namun, setelah kau merasa menyesal, baru kau mengatakannya padaku. Kau bilang untuk menebus kesalahanmu pada Arya dulu adalah mengawasinya diam-diam."

Ian pun terdiam. Frederick benar. Pertama kalinya ia menjadi pembunuh psikopat, korban pertamanya adalah orangtua Arya. Ian diam-diam menyelidiki orangtuanya Arya. Ia pun tahu kalau Shane Ports pernah dituduh mengkhianati ayahnya, sahabatnya sendiri. Dirinya ketika muda terlalu cepat mengambil kesimpulan. Ia tak tahu kalau ayahnya akan meminta maaf pada orangtua Arya. Namun, sebelum mereka akan pergi, orangtuanya dibantai tepat di depan matanya sendiri.

"Jika saja kau memberitahuku dulu, mungkin orangtua Arya masih hidup dan Arya tak perlu menderita karena kehilangan kedua orangtuanya," desah Frederick. "Tak ada waktu untuk menyesal, Ian. Karena semuanya sudah terjadi. Semuanya tak dapat diulang lagi. Hanya satu yang kau butuhkan untuk saat ini. Jawaban dari Arya sendiri."

"Sampai kapanpun, sampai saat ini, aku masih menyesal karena telah membunuh orangtuanya, Frederick. Aku menyesal karena telah merenggut masa kecilnya," ungkap Ian lirih dan sedih.

Frederick lalu mendesah. "Ian, sudah kubilang tak ada yang perlu kau sesali. Jawaban dari Arya yang kau butuhkan."

Ian lalu bangkit dan mengambil dokumen-dokumen tersebut. "Kau benar. Aku butuh jawaban dari Arya. Aku akan memberikan dokumen-dokumen ini padanya." Ia lalu bergegas melangkah menuju kamar Arya.

Ian berdiri di ambang pintu. Ia melihat Maverick memeluk dan menenangkan Arya. Arya terlihat sedang menyelimuti dirinya. Ia membiarkan Maverick memeluknya.

YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang