(Little Mix - These Four Walls)
Author's note:
Apakah James mengizinkan Ian untuk menjenguk Arya sebelum hukuman mati yg akan dijalaninya?? Langsung aja baca bagi yg penasaran... jangan lupa Vote dan Commentnya yaa... Plus, putar playlistnya... Thanks :) -Hx
***
Dua orang sipir mengawal Ian saat akan bertemu dengan Frederick dan Maverick. Mereka lalu menyuruh Ian untuk duduk tanpa borgol dilepas di tangannya. Mereka lalu mengawasi Ian dari jauh.
"Bagaimana kabar Arya?" tanya Ian yang terlihat tidak sabar.
Maverick mendesah. Ia tak tersenyum sama sekali. "Buruk. Depresinya bahkan lebih parah dari yang pernah ia rasakan."
Sontak, Ian mengembuskan napasnya kuat. "Maksudmu?"
"Jika kau melihatnya, kau takkan percaya jika yang kau lihat adalah Arya yang kita kenal sebelumnya."
"Maverick, jangan bercanda," geram Ian.
"Dia tidak bohong, anakku. Bahkan, sejak ia ditemukan, ia tak berbicara sepatah katapun sampai Maverick berusaha mengajaknya berbicara. Ia berbicara saat menangis terisak-isak," timpal Frederick.
Ian lalu mendesah kesal. Seketika, ia mengusap-usap wajahnya frustasi. Rasa bersalah mendatanginya. Ia telah membuat Arya begitu menderita dan depresi. Ia takkan pernah memaafkan dirinya.
"Aku ... aku ingin bertemu dengannya. Waktuku hanya tersisa hari ini hingga besok malam. Aku hanya ingin bertemu dengannya," geram Ian.
Frederick mendesah. "Ian, kau takkan mati besok malam atau seterusnya. Kami berusaha mengeluarkanmu dari sini."
Ingin rasanya Ian mengamuk. Ia benci, juga tak ingin mendengar ucapan Frederick yang berusaha mengeluarkan dirinya dari penjara dan hukuman mati yang akan ia terima besok malam. Tidak. Dia harus bisa menahan emosinya.
"Kami baru saja berbicara pada James. Dia mengizinkanmu. Tengah malam ini, kau akan bertemu dengan Arya," tukas Maverick.
"Kenapa harus tengah malam?" geram Ian lagi.
"Untuk tidak mengundang hal-hal yang tak diinginkan dan juga tak menarik perhatian. Tengah malam adalah waktu yang sepi dan pas untuk menjenguk Arya. James memastikan keamananmu dari siapapun" tutur Maverick.
Ian mendengus kesal. Ia harus bersabar jika ingin bertemu dengan Arya. James sudah memberikannya kesempatan sebelum hidupnya berakhir.
"Baiklah. Aku tak sabar ingin bertemu dengan kekasihku," desahnya.
***
"James, aku mengantuk. Kenapa kau menyuruh kami tidak bersama Arya di dalam?" dengus Ray. Ia tak henti-hentinya menguap.
Chloe mendesah. "Kau benar, James. Biarkan kami istirahat."
"Sudahlah. Arya kan juga lagi tidur. Tunggu saja di sini," ketus James.
Tak lama kemudian, sekelompok petugas polisi pun tiba. Mereka tampak seperti melindungi seseorang di tengah-tengah. Mereka lalu berhenti di depan kamar Arya. Chloe dan Ray pun saling menatap bingung.
"Bagaimana dengan jalan-jalan di tengah malam, Bloodwood?" ketus James.
Sontak, Chloe dan Ray terkejut. Mereka tak mengira kalau Ian datang menemui Arya untuk yang terakhir kalinya. Para petugas polisi lalu membuka formasi. Salah satu dari mereka membawa Ian menghadap James.
"Shit! Apa yang kau pikirkan, James? Kenapa dia ada di sini!" Ray hampir saja memekik. Ia terlihat emosi, juga takut.
"Tidak. Jangan katakan kalau dia akan bertemu dengan Arya," geram Chloe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours
Mystery / Thriller[COMPLETED] Arya Ports, seorang wartawan muda yang memiliki segudang prestasi disertai oleh sifat alamiahnya yang nekat dengan berusaha membongkar identitas seorang pembunuh psikopat di mana masyarakat Inggris dibuat resah oleh aksi pembunuhannya ya...