46

161 29 5
                                    

Author's note:

Hiii!!! Sorry for the late update T_T ... Semoga suka dan silahkan di baca :) Thanks! -Hx

***

Arya terbangun begitu mendengar suara ponselnya berbunyi. Ia mengambil ponselnya segera dari saku celananya. "Astaga! Aku lupa meletakkan ponselku di atas meja!" Ia lalu mengangkat telepon tersebut.

"Arya! Kau kemana! Kau terlambat bekerja!" suara Chloe yang nyaring sontak membuat Aryamenjauhkan ponselnya dari telinganya.

Arya melihat di sekelilingnya. Ia sadar kalau dirinya bukan di kamarnya sendiri, melainkan di suatu tempat.

Ia pun berjengit mendengar suara dengkuran Ian yang tidur di sebelahnya. Arya pun mengernyit bingung, namun tiba-tiba ia sadar akan sesuatu.

"Astaga! Aku di kamar Ian!" Ia pun beranjak dari ranjang.

"Arya, kau dimana? Apa kau ingat hari ini kau harus menulis berita untuk artikel di website Future Mass? Robert daritadi bolak-balik bertanya keberadaanmu!" suara Chloe masih terdengar olehnya.

"Aku akan segera ke sana!" Arya pun meletakkan ponselnya di atas meja samping ranjang. Ia pun bergegas ke kamar mandi untuk membasuh wajah.

Ian spontak terbangun ketika ia merasakan Arya tidak lagi berada di sampingnya. "Kemana dia?" gumamnya. Dengan mata yang masih ngantuk, ia mencari-cari Arya.

Saat ia hendak ke kamar mandi, Ian terkejut melihat Arya yang membuka pintu kamar mandinya.

"Pagi, pak," Arya pun tersenyum sembari melangkah melewati Ian. Ian pun tersenyum kembali, dan langsung masuk ke kamar mandi.

"Mau kemana Arya?" tanya Ian setelah ia keluar dari kamar mandi. Ia tampak bingung melihat Arya begitu tergesa-gesa.

"Aku terlambat bekerja. Jika saja Chloe tidak menelponku, mungkin aku takkan bangun dari tidurku yang begitu nyenyak," jawab Arya tergesa-gesa.

Spontak, Ian memeluk Arya dari belakang. Arya mendesah pelan, lalu membalikkan badannya. Mereka saling berhadapan.

"Aku akan mengantarmu secepat mungkin," Ian pun mengecup kening Arya. Arya pun mengangguk setuju.

Saat mereka hendak turun dari tangga, mereka pun berpapasan dengan Frederick.

"Arya, sejak kapan kau di sini, nak?" tanya Frederick bingung.

"Dia menginap disini semalam karena menemaniku lembur," jawab Ian cepat.

"Oh, kalian tak sarapan dahulu?"

"Tidak usah, tuan. Saya bisa sarapan di kantor," tutur Arya lembut.

"Baiklah, kalau begitu hati-hati. Jangan tergesa-gesa," seru Frederick.

Ian dan Arya pun berpamitan. Arya begitu tergesa-gesa menuruni anak tangga, hampir saja ia terpeleset. Namun, untung saja Ian dengan sigap memegang lengan Arya.

"Hati-hati, sayang," gumamnya. Arya pun mengangguk dan sepertinya tak peduli dengan ucapan Ian. Ia tetap tergesa-gesa.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang