Sudah hampir seminggu Ian berada di ruang ICU. Ia masih saja tidak sadarkan diri karena dokter selalu memberikannya penenang agar kondisinya berangsur-angsur pulih.
Tiap pulang dari kantornya, Arya selalu menuju rumah sakit untuk menemani Maverick yang menjaga Ian. Frederick kadang-kadang menjaganya, namun ia sudah terlalu tua, jadi dia tak bisa berlama-lama. Terkadang, Arya pergi ke rumah sakit ditemani oleh Chloe, Joe, dan juga Ray. Namun, kali ini Arya hanya pergi sendiri.
Arya menunggu di depan ruang ICU. Tak lama kemudian, Maverick pun keluar. Ia tak begitu terkejut melihat Arya yang menunggunya dari tadi. "Giliranmu, Arya. Atau kau ingin beristirahat dulu?" tanya Maverick sembari melepaskan pakaian khusus untuk masuk ke ruang ICU.
Arya menghela napasnya, "mungkin aku harus istirahat dulu."
"Baiklah, ayo kita ke kafetaria karena perutku sudah mulai menyanyikan lagu kebangsaannya." guyon Maverick. Arya terkekeh mendengarnya.
Maverick lalu datang sembari membawakan satu nampan penuh berisi makanan dan minuman. Arya yang melihatnya tertawa. "Ada yang salah?" Maverick lalu duduk di hadapan Arya.
"Yah, mengingat dirimu yang gemar sekali makan." Arya tertawa tak berhenti. Maverick lalu mendengus.
"Daripada wanita sepertimu yang gemarnya diet." jawabnya kesal. Ia lalu memakan makanannya.
Arya lalu minum. Ia lalu terkekeh kecil, "dengar, Mavey! Aku tak pernah diet. Namun, aku sangat suka sekali makan."
Maverick hampir saja tercekik makanannya. Ia tak percaya wanita yang memiliki tubuh kecil seperti Arya mempunyai nafsu makan yang banyak, "itu curang! Kau masih saja kelihatan kecil dan makan mu banyak sekali! Aaarrgghh! Arya, sepertinya kita harus bertukar tubuh!" geram Maverick.
"Well, coba saja." nada suara Arya terdengar seperti menantang, dan itu membuat Maverick semakin kesal dan mengigit makanannya. Arya tertawa melihat air muka Maverick yang sangat kesal. "Oh, ya. Bagaimana kabar Ella?"
Maverick lalu mendengus, "well, dia marah karena aku tak mengizinkannya datang untuk menjenguk Ian." suaranya tidak terdengar jelas karena mulutnya penuh dengan makanan.
"Hei! Telan dulu makanan dimulutmu, baru berbicara." ucap Arya sembari membuka bungkusan sandwich tuna.
"Maaf, deh. Ya, pokoknya begitulah. Dia juga menanyai kabarmu, dan aku bilang Arya terlihat sangat kacau dan dia hampir saja bunuh diri." guyon Maverick.
Arya lalu mencubit lengan Maverick, dan Maverick berteriak kesakitan, "Ouch, Arya! Aku hanya bercanda. Aku bilang pada Ella bahwa dirimu baik-baik saja dan dia sangat setia kali menunggu Ian."
Arya lalu tersenyum lega. Ia lalu menghabiskan sandwich tuna-nya. "Well, Mavey. Apakah Ian suka sekali bercanda seperti dirimu?"
"Kau tahu, Arya? Aku akan berlari hanya mengenakan celana dalam Ella jika Ian seperti diriku," guyonan Maverick berhasil membuat Arya tertawa, "tapi tidak akan terjadi. Ian adalah orang yang sangat serius dan ambisius. Kau tahu bagaimana sorot matanya yang tajam, seperti ingin memakan mangsanya," lagi-lagi Maverick membuat Arya tertawa karena ia menirukan gaya Ian, "namun dia orang yang sangat jahil dan menjengkelkan. Dia juga tidak banyak bicara."
"Well, itulah mengapa banyak wanita yang rela melakukan apapun untuk mendapatkan Ian."
"Hmm, begitulah. Namun, dia tak memperdulikan wanita-wanita itu, kecuali dirimu," Maverick lalu mendekatkan wajahnya pada Arya, seperti hendak membisikkan sesuatu, "Ian tahu mana yang 'berkualitas' dan mana yang 'bukan berkualitas."

KAMU SEDANG MEMBACA
Yours
Tajemnica / Thriller[COMPLETED] Arya Ports, seorang wartawan muda yang memiliki segudang prestasi disertai oleh sifat alamiahnya yang nekat dengan berusaha membongkar identitas seorang pembunuh psikopat di mana masyarakat Inggris dibuat resah oleh aksi pembunuhannya ya...